Liputan6.com, Jakarta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi soal banjir yang melanda wilayah DKI Jakarta belakangan ini. Diketahui, banjir Jakarta disebabkan oleh hujan mengguyur Ibu Kota, sehingga menyebabkan genangan.
Heru menyebut bakal turun langsung mengecek wilayah rawan banjir. Kendati demikian dia berharap genangan di sejumlah wilayah di Jakarta dapat surut dengan cepat.
Advertisement
"Kan saya nanti sekalian ke sana, mudah-mudahan cepat surut, doain ya," kata Heru Budi Hartono ditemui di Rumah Tahanan Kelas I Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin (27/2/2023).
Sebagai upaya antisipasi, Heru menyebut pihaknya telah menyiapkan solusi jangka panjang berupa program normalisasi dan sodetan Kali Ciliwung.
Saat ditanyai perihal solusi jangka pendek untuk menangani banjir Jakarta, Heru mengandalkan penyedian pompa-pompa stasioner untuk menyedot genangan banjir.
"Normalisasi, sodetan, terus Pak Wali nanti sudah minta dinas kebakaran turun juga untuk melakukan penyedotan, lantas pompa-pompa sudah hidup. Sore ini mudah-mudahan sudah surat," jelas Heru.
Diketahui, hujan melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sejak Minggu, 26 Februari 2023 hingga Senin (27/02/2023).
Tercatat hujan dengan intensitas sangat lebat terjadi di sekitar wilayah Sunter Hulu (105 mm) serta intensitas lebat (50-100 mm/hari) hingga menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta.
Kenaikan Status Pintu Air Jakarta
Hujan juga menyebabkan kenaikan status siaga Pintu Air Manggarai, Pintu Air Pasar Ikan, dan Pintu Air Karet menjadi siaga tiga, Pos Angke Hulu, dan Pos Sunter Hulu menjadi siaga dua serta genangan di wilayah DKI Jakarta.
Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta per pukul 15.00 WIB, genangan bertambah dari sebelumnya 104 RT dan 5 ruas jalan pada pukul 13.00 WIB menjadi 109 RT dan 3 ruas jalan.
"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 5 ruas jalan dan 104 RT, saat ini menjadi 3 ruas jalan tergenang dan 109 RT atau 0,358 persen dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," Kepala Pusdatin BPBD DKI Jakarta Insaf dalam keterangan, Senin (27/02/2023).
Selain itu, genangan banjir ini juga menyebabkan sebanyak 73 Kepala Keluarga (KK) dengan total 274 jiwa yang tersebar di empat kelurahan mengungsi. Kelurahan itu antara lain Kedaung Kaliangke, Kedoya Utara, Kembangan Utara, dan Kampung Melayu.
Advertisement
Monitor Banjir Jakarta
Sebagai upaya penanganan BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah. Selain itu, BPBD DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan jajaran dinas terkait.
"Dan mengoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat," kata Insaf.
Insaf menuturkan bahwa genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat. Namun, masyarakat diimbau agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
"Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112," kata dia.