Memiliki Banyak Manfaat, Ini 6 Alasan Mengapa Anda Harus Rutin Membaca Buku

Tak buat pintar, ini deretan manfaat lain dari rutin membaca buku. Apa saja?

oleh Camelia diperbarui 31 Jul 2023, 20:49 WIB
Ilustrasi Belajar Bahasa Asing Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Membaca adalah kegiatan yang menenangkan pikiran. Ini memberi Anda informasi dan juga memberi Anda ruang untuk memproses pikiran Anda. Membaca tidak hanya melibatkan otak Anda untuk memahami beberapa kata, tetapi juga merangsang pikiran untuk memikirkan beberapa hal. Jadi, alih-alih memahami membaca sebagai proses mendapatkan informasi dari teks tertulis, perlu dipahami bahwa membaca lebih merupakan proses interaktif antara pembaca dan kata-kata.

Sesuai studi penelitian tahun 2009 yang dilakukan di University of Sussex, aktivitas membaca mengurangi stres dan kecemasan sebesar 68%. Studi tersebut juga menemukan bahwa membaca terbukti lebih efektif dalam memerangi stres daripada musik dan jalan-jalan sore. 

1. ​Membaca mengurangi risiko penurunan kognitif

Dilansir dari Times of India, beberapa studi penelitian telah menemukan bahwa membaca mengurangi risiko penurunan kognitif dan juga menunda timbulnya penyakit. Membaca telah dilihat sebagai aktivitas yang merangsang mental yang memperlambat demensia.

Sebuah studi tentang penyakit Alzheimer, yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences pada tahun 2001, menyimpulkan bahwa orang yang terlibat dalam aktivitas yang merangsang mental memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih kecil untuk mengalami Alzheimer.


2. Membaca buat umur lebih panjang

Ilustrasi wanita, membaca, buku. (Photo by Isaac Y. Takeu on Unsplash)

Sebuah studi penelitian tahun 2016 yang diterbitkan dalam jurnal Social Science & Medicine menemukan bahwa membaca buku meningkatkan kelangsungan hidup hingga 23%.

"Dibandingkan dengan orang dewasa yang tidak membaca buku, mereka yang membaca buku hingga 3,5 jam setiap minggu memiliki kemungkinan 17 persen lebih kecil untuk meninggal selama 12 tahun masa tindak lanjut, sementara mereka yang membaca lebih dari 3,5 jam setiap minggu lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal. 23 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal," lapor Medical News Today mengutip studi penelitian dan menambahkan bahwa orang dewasa yang membaca buku bertahan hidup hampir 2 tahun lebih lama dibandingkan orang yang tidak.


3. Membaca menanamkan empati pada orang lain

Ilustrasi anak membaca buku cerita, fabel. (Photo by Kelly Sikkema on Unsplash)

Membaca fiksi, khususnya, membangkitkan perasaan empati pada orang-orang. Itu membuat mereka sadar akan emosi yang berbeda dan mengenalkannya pada berbagai perilaku manusia melalui karakter.

4. Membaca meningkatkan keterampilan sosial

Orang yang banyak membaca biasanya berpengetahuan luas dan memiliki teori pikiran yang lebih baik. Selain selalu terinformasi dengan baik, mereka juga memiliki kemampuan untuk memahami orang, lingkungan sekitar, dan berbagai proses berpikir. Membaca memberi Anda kepercayaan diri untuk berinteraksi dengan orang lain tanpa ragu-ragu.


5. Membaca dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak

Ilustrasi membaca, buku. (Photo by Finde Zukunft on Unsplash)

Meskipun sebagian besar dari kita mengikuti ini, Anda harus tahu bahwa ini juga telah dibuktikan oleh studi penelitian. Pakar kesehatan juga merekomendasikan orang dewasa untuk mengurangi penggunaan ponsel dan gadget serta membaca buku sebelum tidur. Dipercayai bahwa tidur menginduksi produksi melatonin di otak yang menginduksi tidur di dalam diri kita.


6. Membaca membuat Anda lebih pintar

Ilustrasi Membaca Kamus Credit: unsplash.com/Priscilla

Ini tidak perlu dikatakan lagi. Membaca pasti menambah cakrawala belajar dan informasi serta memperkaya pikiran Anda. Membaca buku mempertajam otak Anda dan membuatnya lebih mudah menerima informasi baru dan segar. Itu membuat Anda mengikuti peristiwa terkini dan memberi Anda keberanian untuk berbicara di depan orang lain dengan percaya diri.

Inilah alasan mengapa anak-anak didorong untuk melakukan kegiatan membaca. Ini akan melibatkan otak superaktif mereka dengan cara yang paling produktif.

Infografis Tahun Ajaran Baru, Sekolah di Zona Hijau Dibuka Kembali. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya