Ganjar Pranowo Target Sebagian Tol Solo-Yogyakarta Bisa Dipakai Mudik Lebaran 2023

Ganjar memaparkan update pengerjaan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo untuk seksi 1 dan 2, seraya berdoa proses pengerjaan bisa berjalan langgeng sesuai jadwal.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 28 Feb 2023, 09:05 WIB
Pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Bandara Kulon Progo sepanjang 96,57 km. Foto: PUPR

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut baik pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo sepanjang 96,75 km. Dia berharap, sebagian seksi dari jalan bebas hambatan tersebut bisa dipakai untuk mudik Lebaran 2023.

"Insyaallah jalan Tol Solo-Yogyakarta seksi 1 bisa kita manfaatkan untuk mudik lebaran. Dengan pembukaan seksi 1 itu waktu tempuh Solo-Yogya cuma 30 menit saja," kata Ganjar dikutip dari akun Instagram @ganjar_pranowo, Selasa (28/2/2023).

Mengutip keterangan resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), seksi 1 Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo dari interchange Kartasura ke arah Klaten sepanjang 6 km memang ditargetkan bisa dibuka fungsional, alias tanpa tarif (gratis) sebagai jalur Lebaran 2023.

Ganjar memaparkan update pengerjaan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo untuk seksi 1 dan 2, seraya berdoa proses pengerjaan bisa berjalan langgeng sesuai jadwal. 
 
"Secara keseluruhan, seksi 1 ini sudah mencapai 93 persen. Sementara untuk seksi 2 sudah 73 persen. Semoga pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo diberi kelancaran," ungkapnya. 
 
Adapun proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo sepanjang 96,57 km terdiri dari tiga seksi. Seksi 1 yakni paket 1.1 ruas Kartasura-Klaten (22,3 km) dan paket 1.2 ruas Klaten-Purwomartani (20,08 km). 
 
Kemudian, seksi 2 paket 2.1 ruas Purwomartani-Monjali (9,43 km) dan paket 2.2 ruas Monjali-Gampin 14 km. Lalu, seksi 3 paket 3.1 ruas Gamping-Wates (17,45 km) dan paket 3.2 ruas Wates-Purworejo (13,32 km).
 
Secara progres pengerjaan, saat ini tengah dilakukan pembebasan lahan dan pekerjaan konstruksi pada seksi 1 Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo.

Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo Rampung 2024, Jadi Akses ke Wilayah Segitiga Emas

Pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Bandara Kulon Progo sepanjang 96,57 km. Foto: PUPR

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo rampung pada 2024.

"Dari Solo ke Yogyakarta pembebasan lahan 94 persen dan 74 persen lahannya. Pembebasan lahan akan diselesaikan pada triwulan pertama 2023. Proyek fisiknya sudah 49 persen sehingga tinggal 51 persen, insya Allah Desember selesai," katanya pada acara kunjungan kerja dan inspeksi Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo di Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dikutip dari Antara, Senin (27/2/2023).

Ia mengatakan saat ini proyek tersebut ditunggu oleh masyarakat. Apalagi selama ini trafik kendaraan Solo-Yogyakarta-Kulonprogo sudah cukup padat.

"Ada sekitar 20.000-25.000 kendaraan per hari yang lewat Solo-Yogyakarta, jadi sudah crowded (padat)," katanya.

Ia mengatakan untuk rute Solo-Yogyakarta yang menjadi titik kepadatan tertinggi yakni di pertigaan Kartasura.

"Yang masih jadi frustrasi antara Kartasura-Yogyakarta ya. Jadi segera kami selesaikan supaya lebih lancar lagi," katanya.

 


Program Super Prioritas

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat meninjau proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta bersama Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Colomadu, Ngasem, Karanganyar, Jateng, Senin (27/2/2023). (Ist)

 

Sementara itu, dikatakannya, proyek jalan tol tersebut merupakan program super prioritas karena mengakses segitiga emas di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

"Pengembangan kawasan Joglosemar, Yogyakarta, Solo, Semarang. Selain Yogyakarta-Solo yang akan diselesaikan sekarang, bersamaan juga dimulai Bawen-Yogyakarta. Dengan demikian, nanti kawasan ini bisa meningkatkan kegiatan ekonomi di regional Jawa Tengah dan Yogyakarta," katanya.

Dengan kemudahan akses tersebut diharapkan juga bisa mengoptimalkan kedatangan turis melalui kapal pesiar yang berlabuh di Tanjung Emas, Semarang.

"Selama ini kalau ada kapal pesiar yang berlabuh di Tanjung Emas mereka tidak menginap di mana-mana, nginepnya tetap di kapal sehingga dampaknya ke darat kecil. Dengan adanya Joglosemar ini nanti mudah-mudahan turis itu juga menginap di Magelang, di Yogyakarta karena semua sudah terkoneksi," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya