Lebih 1,4 Triliun Foto Dijepret dalam Setahun, Terbanyak Diambil Pakai Kamera Smartphone

Tahukah kamu, menurut sebuah riset, ada lebih dari 1,4 triliun foto yang dijepret dalam setahunnya, di mana paling banyak diambil menggunakan kamera smartphone.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 01 Mar 2023, 16:00 WIB
Huawei P50 Pro (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Liputan6.com, Jakarta - Kamera kini jadi salah satu fitur penting di smartphone. Hal ini karena orang senang mengambil foto momen apa pun dalam kesehariannya.

Bahkan menurut sebuah riset, yang dikutip dari Gizchina, Rabu (1/3/2023), terdapat lebih dari 1,4 miliar foto yang dijepret di seluruh dunia dalam setahun.

Uniknya dari jumlah foto tersebut, 89 persennya difoto dengan smartphone. Hal ini pun jadi salah satu fokus Huawei.

Sebagaimana diketahui, Huawei beberapa tahun terakhir ini memiliki bisnis smartphone yang kurang baik akibat sejumlah sanksi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat. Namun upaya tidak berhenti.

Perusahaan tetap merancang model-model baru, meski tidak berhasil menyusul merek-merek smartphone terkemuka lainnya. Huawei pun merevisi tujuan-tujuan bisnisnya dan kini mengembangkan sistemnya sendiri bernama HarmonyOS.

HarmonyOS dipakai di sejumlah produk smart home Huawei. Bahkan perusahaan asal Tiongkok ini juga masih punya sejumlah pusat riset dan pengembangan (R&D) di sejumlah negara, guna mengembangkan teknologi-teknologi baru.

Bahkan kali ini di gelaran pameran teknologi Mobile World Congress/ MWC 2023 di Barcelona, Spanyol, Huawei membicarakan tentang sistem pencitraan XMAGE. Dari penjelasan Huawei di MWC, ada banyak statistik baru mengenai pencitraan di perangkat mobile.


Huawei Fokus Kembangkan Pencitraan Seluler

Huawei P50 Pro (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Bagi Huawei, pihaknya mengaku tengah mengembangkan imaging system atau sistem pencitraan seluler selama 6 tahun terakhir. Sejak 2017, para pengguna smartphone Huawei di lebih dari 170 negara dan area menjepret lebih dari 4 juta foto.

Bagi Huawei, angka tersebut cukup besar. Huawei pun berupaya mengembangkan berbagai fitur untuk meningkatan teknologi pencitraan seluler untuk perangkat mobile-nya.

Setahun lalu, Huawei memperkenalkan XMAGE sebagai merek pencitraan barunya. Ini merupakan teknologi eksklusif yang dipakai pada perangkat seluler Huawei.


Perlu Perhatikan Masalah Semikonduktor

Huawei (Foto: Huawei)

Mengingat pengalaman dan hasil Huawei dalam pencitraan seluler, ada alasan untuk percaya bahwa smartphone Huawei di masa depan mungkin saja kembali mendapatkan gelar ponsel dengan kamera terbaik.

Namun, sebelum itu, Huawei dan merek lain yang masuk dalam daftar perusahaan terlarang di AS perlu mempertimbangkan masalah pasokan semikonduktor. Tentunya, jika hal tersebut dapat menyelesaikan masalah dengan software, akan jauh lebih sulit untuk mendirikan pabrik pembuat hardware.

Saat ini, bicara semikonduktor, dunia bergantung pada dua perusahaan yang memproduksinya, yakni TSMC dan Samsung. Namun tentunya hal tersebut bisa segera berubah seiring dengan munculnya inovasi dan teknologi baru yang menyokong perangkat mobile ke depannya.


Kenalkan Tablet Baru di Indonesia

Huawei MatePad SE Kids Edition dirilis di Indonesia (Huawei)

Terlepas dari masalah yang dialami pada bisnis smartphone, belum lama ini Huawei merilis tablet MatePad SE Kids Edition di Indonesia, di mana perangkat ini ditargetkan sebagai tablet untuk anak-anak.

Perangkat ini sudah mulai dijual pada 17 Februari 2023, Huawei MatePad SE Kids Edition bakal dipasarkan dengan harga Rp 3.299.000 dan bisa dibeli secara online di Huawei Official Store eksklusif di Tokopedia.

Huawei menyebut, kehadiran tablet ini bertujuan untuk mengurangi kekhawatiran orangtua terkait penggunaan gadget pada anak, baik dari segi keamanan hardware, software, konsumsi konten, dan durasi penggunaan.

Patrick Ru, Country Head Huawei Device Indonesia dalam siaran persnya, dikutip Selasa (14/2/2023), mengatakan, lewat tablet Huawei MatePad SE 3 Kids Edition ini, Huawei ingin melanjutkan kesuksesan tablet anak yang telah dirilis 2021 lalu.

Menurutnya, perusahaan optimistis Huawei MatePad SE Kids Edition bisa menjadi perangkat yang tepat, untuk menjawab kekhawatiran para orangtua serta sahabat belajar dan bermain.

"Kami tak hanya mengembangkan teknologi perangkat yang mumpuni, namun juga menyertakan serangkaian fitur dan stok konten yang mampu membantu mengasah kognitif dan kreativitas anak," kata Patrick.

Untuk fitur, Huawei MatePad SE Kids Edition memiliki fitur keamanan yang ramah anak.

Orangtua dapat mengkurasi aplikasi dan situs dengan mudah, mengontrol penggunaan gadget secara real-time, hingga keleluasaan memilih ragam tingkat pencahayaan pada layar.

Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya