Liputan6.com, Jakarta Jika Anda merasa tidak lagi antusias atau merasa takut saat menerima telepon atau membalas pesan dari seseorang, mungkin sudah waktunya untuk memutuskan hubungan tersebut.
Walaupun hampir semua orang tidak suka terhadap penolakan, tapi ada juga cara menolak yang baik.
Melansir dari CNBC, Senin (28/02/2023), Thema Bryant, presiden American Psychological Association dan seorang profesor psikologi di Universitas Pepperdine membagikan tiga tips menolak seseorang dengan cara yang halus.
1. Lebih cepat maka lebih baik
Setelah tahu bahwa tidak ingin terhubung dengan mereka lagi, semakin cepat mengomunikasikannya, tentu akan semakin baik.
Jika Anda adalah tipe manusia yang tidak enakan terhadap orang lain, mungkin hal tersebut membuat dirimu tidak nyaman tetapi pada akhirnya itu adalah hal terhormat yang harus dilakukan.
“Banyak dari kita yang tidak ingin menyakiti orang melakukan penghindaran. Ketika kamu menghindari seseorang, kamu mungkin menyakiti mereka lebih buru,” kata Bryant.
2. Tetap berpegang pada keputusan
Jangan melanjutkan jika tidak nyaman. Ini bisa terlihat seperti menghindarinya karena saat Anda memiliki rencana, meneleponnya.
Saat bosan, Anda juga meneleponnya. Jika memutuskan untuk mengakhiri semuanya, Anda juga harus berusaha untuk tidak menghubungi mereka.
Tips Lain
ilustrasi teman/Photo by Ben White on Unsplash
3. Jangan membuat list tentang semua kekurangannya
“Mungkin tidak perlu masuk ke daftar keluhan kamu tentang orang tersebut jika kamu tidak berusaha memperbaiki hubungannya,” kata Bryant.
Namun, Anda dapat membagikan alasan mengapa ingin mengakhiri pertemanan, dengan cara yang terukur, untuk memberikan mereka kejelasan.
“Mungkin mereka melakukan beberapa hal yang merusak persahabatan dan Anda telah membicarakannya berkali-kali dengan mereka tapi kamu tidak ingin melakukannya lagi,” tambahnya.
Anda juga dapat mengomunikasikan aspek-aspek hubungan yang dinikmati. “Cobalah menjadikannya sebagai percakapan holistik untuk menghargai, tetapi juga kejelasan untuk tidak ingin melanjutkan hubungan teesebut. Jika kamu dapat mengartikulasikan beberapa alasan mengapa demikian, itu sangat membantu. Sering kali orang bertanya-tanya, ‘Kami adalah sahabat terbaiknya tapi mengapa ia berhenti menghubungiku?’” ujar Bryant.
Penulis: Nita Suci Lydiarti
Advertisement