Liputan6.com, Jakarta - Kepemilikan motor gede (moge) milik Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Suryo Utomo mendapat sorotan masyarakat hingga Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.
Bahkan, Sri Mulyani mengajak Suryo Utama jalan kaki mengelilingi kompleks Senayan, alih-alih membeli moge Harley-Davidson Sportster.
Advertisement
Menurut Menkeu Sri Mulyani, aktivitas berjalan kaki bisa membuat tubuh lebih sehat.
"Beli motor gede Rp150 juta mending jalan kaki aja sama saya muter-muter Senayan, itu sehat, bisa makan di bubur ayam itu juga sehat," ujarnya dalam acara CNBC Economic Outlook 2023 di The St Regis Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (28/2).
Sri Mulyani menilai, kepemilikan moge justru menimbulkan sentimen negatif dari masyarakat. Meskipun, uang pembelian yang dipakai berasal dari cara-cara yang benar.
"Meskipun itu dapatnya dari uang halal. Kepatutan, kepantasan itu bukan sesuatu yang berlebihan. karena masyarakat selalu merasakan adanya connection terhadap kepercayaan," ujarnya.
Lalu apa saja manfaat jalan kaki bagi kesehatan seperti yang disinggung Menkeu Sri Mulyani?
Ahli biomekanik Katy Bowman mengatakan, berjalan kaki adalah cara mudah untuk tetap aktif, menjaga darah tetap lancar, hingga meregangkan otot.
"Tubuh kita mendambakan gerakan setiap harinya. Berjalan adalah cara yang dapat dilakukan dengan mudah untuk tetap aktif, menjaga aliran darah, dan meregangkan otot kita," ujar Katy Bowman.
Tak hanya itu, manfaat jalan kaki lainnya seperti meningkatkan detak jantung juga bisa didapat saat berjalan mendaki bukit.
Mendaki dinilai bisa jadi cara yang baik untuk mengubah aktivitas berjalan yang sebelumnya dalam kategori sedang menjadi intens. Biasanya, dibutuhkan waktu tiga hingga lima hari seminggu untuk dapat terbiasa.
Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Sebuah studi mengungkap, rutin berjalan kaki dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi stres. Serta, meringankan beberapa gejala terkait hormon pada usia paruh baya.
Studi tersebut dipublikasikan dalam jurnal Menopause mengungkapkan bahwa 91 persen dari 77 program jalan kaki yang berbeda menghasilkan perkembangan yang baik pada salah satu masalah kesehatan terkait menopause.
Penelitian dalam jurnal Neurolmage juga mengungkapkan, sesi jalan cepat yang dilakukan selama 40 menit selama tiga kali seminggu memiliki manfaat pada otak dan bagi mereka yang memiliki gangguan kognitif.
"Seberapa cepat sesi jalan cepat sendiri akan berbeda pada setiap tubuh. Berpaculah untuk meningkatkan detak jantung tanpa membuat Anda terengah, biasanya 3-4,5 MPH dalam 12-20 menit," kata Katy.
Advertisement
Bermanfaat bagi Tulang Belakang
Jalan kaki diketahui juga dapat menyehatkan jantung dan paru-paru. Namun, lebih dari itu, rutin jalan kaki juga bisa menyehatkan tulang belakang.
"Jadi, jalan kaki bukan hanya untuk menyehatkan jantung dan paru-paru, tapi juga memberi manfaat yang baik untuk tulang belakang,"kata dr Wong Chung Chek, Consultan Orthopaedic & Spine Surgeon di ALTY Orthopaedic Hospital, Kuala Lumpur.
Wong menjelaskan, saat tubuh pada posisi tegak berdiri dan berjalan, postur tubuh akan menunjang tulang belakang pada posisi terbaik.
Dengan catatan selama berjalan tidak membungkuk atau terlalu mencodongkan dada.
"Saat jalan kaki, badan tegak dan kaki berjalan. Ini membuat tulang belakang pada posisi yang tepat dan karena itu, tulang belakang bisa terjaga dengan baik kualitasnya," Wong menambahkan.