Kepincut Perikanan Indonesia, AS dan China Rebutan Tanam Investasi

Amerika Serikat (AS) dan China tertarik menanamkan investasi di sektor perikanan dan kelautan Indonesia.

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Feb 2023, 17:50 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkap kalau Amerika Serikat (AS) dan China tertarik menanamkan investasi di sektor perikanan dan kelautan Indonesia. Menyusul penerapan penangkapan ikan terukur berbasis kuota yang akan dilakukan tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkap kalau Amerika Serikat (AS) dan China tertarik menanamkan investasi di sektor perikanan dan kelautan Indonesia. Menyusul penerapan penangkapan ikan terukur berbasis kuota yang akan dilakukan tahun ini.

Menteri Trenggono sekaligus menjawab kekhawatiran turunnya investasi jika kebijakan kuota penangkapan ikan itu diberlakukan. Nyatanya, dia menegaskan kalau dua negara itu sepakat dengan langkah yang diambil pemerintah Indonesia.

"Kalau investor, terus terang, dari Amerika pernah mengapresiasi kita, mereka mengatakan wah kalau Indonesia menerapkan kebijakan penangkapan terukur basisnya kuota, mereka suka," kata dia dalam Konferensi Pers di kantornya, Selasa (28/2/2023).

Tak hanya itu, Menteri Trenggono berujar kalau AS juga terkesan dengan aturan turunan penangkapan ikan terukur berbasis kuota yang memperhatikan ukuran penangkapan ikan. Dia menegaskan, beberapa jenis ikan, ukuran yang ditangkap telah disesuaikan.

"Lalu mempertanyakan juga, 'apakah kalau misalnya kapal yang menangkap ikan ukurannya juga diatur?' Saya katakan iya, kita ada peraturan menteri turunan daripada PP itu, yang mengatakan bahwa untuk ikan jenis tertentu yang ukurannya masih kecil harus dilepas kembali. Mereka senang, karena kalau itu terjadi mereka nanti rahun berikutnya lagi, ikan itu sudah besar dan sudah bisa ditangkap," paparnya.

Tak hanya AS, nyatanya China juga diakui menunjukkan ketertarikannya untuk menanam investasi di Indonesia. Kuota penangkapan ikan sendiri telah dilakukan oleh China di wilayah perairan yang dikuasainya.

Hal ini terungkap pasca Menteri Trenggono melakukan pertemuan dengan pengusaha dari China.

"Mereka justru sudah tertib sekali bagaimana ekonomi biru atau menjaga laut ini supaya tidak barbar dan seterusnya, mereka mau masuk investasi di sektor perikanan dengan model dan cara seperti itu," paparnya.

 


Bantu Nelayan

Kementerian Perhubungan memberikan lima kapal oenangkap ikan untuk nelayan

Lebih jauh China menawarkan sesuatu yang semakin menarik. Menteri Trenggono mengatakan pihak China bersedia menjalin kerja sama yang lebih luas.

Sebut saja, pihak China nantinya menggarap sektor hilir, sebagai penyerap hasil tangkapan. Sementara, penangkapan ikan diserahkan sepenuhnya ke nelayan asli Indonesia.

"Bahkan kalau perlu mereka itu di hilirnya ya bukan di hulu atau nangkapnya. Nangkapnya silakan oleh para nelayan Indonesia, kalau perlu dibantu dengan kapalnya tapi kemudian mereka menampung disitu," paparnya.

 


Buka Investasi di Teluk Cenderawasih

Nelayan menurunkan ikan hasil tangkapan laut di Muara Baru, Jakarta, Kamis (29/3). Untuk mendorong ekspor komoditas perikanan KKP akan memberikan bantuan alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuka kesempatan bagi siapapun untuk mengembangkan sektor kelautan dan perikanan di kawasan Teluk Cenderawasih, Papua.

KKP menunjukkan peluang yang bisa dioptimalkan di Kabupaten Biak Numfor, Sarmi, Kepulauan Yapen dan Waropen melalui forum Promosi Peluang Investasi Usaha Kelautan dan Perikanan.

"Peluang investasi di sektor kelautan dan perikanan terbuka lebar dengan adanya akselerasi arah kebijakan yang dilakukan oleh KKP," ujar Plt Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Ishartini dalam keterangan tertulisnya, Jumat (03/02/23).

Ishartini mengatakan forum tersebut sengaja digelar di Gedung Sarinah yang terletak di pusat Jakarta guna menarik minat para pelaku usaha dan calon investor.

Dia menambahkan kinerja investasi sektor kelautan dan perikanan sampai dengan Triwulan-3 2022 mencapai Rp6,39 triliun. Adapun daerah tujuan utama investasi adalah Jawa Timur, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah.

Dia berharap para pelaku usaha dan calon investor perikanan yang hadir mampu menangkap peluang yang ada untuk dapat meningkatkan kapasitas usahanya sekaligus meningkatkan investasi di Papua.

"Kita laksanakan di Sarinah karena ini berada di jantungnya Jakarta. Forum ini juga menjadi wadah temu bisnis dan investasi bagi para pemangku kepentingan dalam rangka menarik minat investasi dan perluasan usaha ke daerah tersebut," tegas Ishartini.

Forum ini, lanjut Ishartini, sekaligus mendukung promosi penyelenggaraan Sail Teluk Cenderawasih yang akan berlangsung sekitar bulan November tahun 2023.

 


Siapkan Aturan

Nelayan menimbang ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Selasa (27/12/2022). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2023 menargetkan peningkatan nilai ekspor komoditas kelautan dan perikanan hingga mencapai USD 7,6 miliar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Di tempat yang sama, Bupati Biak Numfor, Herry Ario Naap memastikan keamanan dan kenyamanan investasi di wilayahnya. Selain persiapan dari sisi kebijakan, dia menyebut Pemda Biak Numfor juga telah memiliki sejumlah fasilitas pendukung yang telah dibangun pemerintah pusat seperti pelabuhan perikanan di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT), pelabuhan umum, dan bandara.

Selama ini, komoditas perikanan yang didaratkan di Biak Numfor seperti yellow fin tuna dan berbagai ikan pelagis, hingga crustacea .

"Kami ada penyederhanaan dan percepatan pemberian izin melalui pelayanan terpadu satu pintu dan siap memberikan bantuan teknis," tutur Herry.

Senada, Wakil Bupati Waropen Yermias Bisai Lamek Maniagasi menyebut daerahnya memiliki peluang usaha budidaya kepiting bakau. Dia memastikan jajarannya siap memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha yang tertarik untuk membuka usaha di wilayahnya.

"Peluangnya ada, baik dari tersedianya benih kepiting bakau yang cukup maupun ekosistemnya," tuturnya.

Hari Nelayan Nasional

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya