Liputan6.com, Jakarta Kabar baik untuk para pencari kerja yang ingin coba berkarier di anak usaha PT Pertamina (Persero). Sebab, saat ini PT Pertamina Training & Consulting atau dikenal PTC tengah membuka lowongan kerja 2023.
Lowongan kerja terbaru PTC ini dikhususnya untuk pria dengan lulusan minimal D-3. Bagi yang tertarik, disimak informasinya terlebih dahulu sebelum melamar.
Advertisement
Sebelumnya, Pertamina Training & Consulting merupakan salah satu anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero). Perusahaan ini berfokus pada bidang Human Capital, Consulting, dan Jasa Manajemen.
Sebagai salah satu bagian dari anak perusahaan PT Pertamina (Persero) kategori Finance and Services, Pertamina Training & Consulting awalnya hanya sebagai paper company di tahun 1999 dengan nama PT Patra Tridaya dan mulai beroperasi di tahun 2000 dengan bisnis pertamanya yaitu Training & Consulting.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor C-04433HT.01.01.TH.2002 pada tanggal 19 Maret 2002, memuat keputusan disahkannya PT Patra Tridaya sebagai perseroan terbatas.
Dalam rekrutmen kali ini, PTC membuka kesempatan berkarier untuk posisi HSE Operation Support. Namun, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi pelamar jika ingin bergabung dengan perusahaan satu ini.
Mengutip informasi dari unggahan cerita Instagram @ptc_id, Selasa (28/2/2022), berikut ini kualifikasi yang harus dipenuhi untuk mengisi formasi tersebut dan bergabung di PTC.
1. Pria
2. Pendidikan terakhir minimal D-3
3. Usia maksimal 35 tahun per 31 Desember 2023 (bagi yang non eksisting)
4. Pengalaman di HSSE atau memiliki sertifikat Ahli K3 mum
5. Memahami teknik dasar HSE
6. Mampu mengoperasikan komputer dan Ms. Office (Ms. Word, Ms. Excel, Ms. Power Point)
7. Tidak memiliki phobia ketinggian
8. Menguasai bahasa Inggris minimal pasif
9. Mampu berkomunikasi dengan baik
10. Mampu bekerja sama dengan tim
11. Memiliki semangat tinggi untuk mendukung kegiatan dan citra perusahaan
12. Bersedia mematuhi peraturan dan prosedur perusahaan
13. Berniat kerja keras dengan sungguh-sungguh, jujur, dan disiplin
14. Lokasi penempatan di Banjarmasin
Bagi yang berminat, silakan mengirimkan lamaran melalui link https://recruitment.pertamina-ptc.com. Segera daftarkan diri karena lowongan kerja ini hanya sampai 3 Maret 2023.
Pertamina Sumbang Kontribusi Rp 307,2 Triliun ke Negara di 2022
PT Pertamina (Persero) membukukan kontribusi kepada negara sebesar Rp 307,2 triliun pada tahun buku 2022. Nilai itu naik 83 persen dari 2021, dimana perseroan memberikan kontribusi kepada negara sebesar Rp 167,7 triliun.
Sebagai catatan, angka Rp 307,2 triliun itu merupakan nilai yang belum terkena audit (unaudited).
"Alhamdulillah, kami di tahun 2022 bisa meningkatkan sampai 83 persen setoran ke negara. Baik dalam bentuk pajak, PNBP, maupun dari dividen dan juga signature bonus dengan total Rp 307,2 triliun," jelas Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (7/2/2023).
Nicke membeberkan, kontribusi Rp 307,2 triliun ini terdiri setoran pajak sebesar Rp 219,1 triliun, dividen Rp 2,9 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 84,8 triliun, dan signature bonus Rp 400 miliar.
Untuk 2023, sambung Nicke, kontribusi Pertamina ke negara diperkirakan bakal turun 13 persen, atau sekitar Rp 268,4 triliun. Alasannya, mengikuti asumsi dasar harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang juga turun.
"Total penerimaan negara pada tahun 2023 diproyeksikan mencapai Rp 268,4 triliun pada 2023, disebabkan adanya penurunan pendapatan RKAP 2023, terutama dari sektor hulu seiring dengan penurunan asumsi ICP sesuai APBN 2023," paparnya.
Advertisement
Soal TKDN
Di sisi lain, Nicke menyatakan, Pertamina juga tidak lupa akan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam operasionalnya. Sepanjang 2022, Pertamina sukses merealisasikan penggunaan TKDN 60,6 persen.
Ke depan, ia berkomitmen untuk menggenjot pemanfaatan produk dalam negeri, seraya mengutamakan industri domestik pada pelaksanaan proses bisnis maupun proyek Pertamina.
"Untuk TKDN, sebenernya dari pemerintah itu targetnya 30 persen, dan kita menetapkan target minimal 40 persen. Dan pencapaiannya kita ukur berdasarkan subholding ini merupakan pencapaian yang signifikan," tuturnya.