Ducati Ogah Garap Motor Listrik, Teknologi Baterai Belum Memadai

Kini penerapan mobilitas Electric Vehicle (EV) sudah semakin meluas baik pada kendaraan roda dua ataupun empat. Namun, salah satu perusahaan motor sport ternama, Ducati masih belum berencana untuk menggarap motor listrik dalam waktu dekat.

oleh Jordy Rivaldo diperbarui 01 Mar 2023, 09:00 WIB
Ducati sukses torehkan rekor penjualan sepanjang 2022

Liputan6.com, Jakarta - Kini penerapan mobilitas Electric Vehicle (EV) sudah semakin meluas baik pada kendaraan roda dua ataupun empat. Namun, salah satu perusahaan motor sport ternama, Ducati masih belum berencana untuk menggarap motor listrik dalam waktu dekat.

Meski Ducati merupakan salah satu pemasok sepeda motor balap listrik dalam seri balap FIM MotoE World Cup, mereka belum siap memproduksi sepeda motor listrik sendiri. Pihak Ducati mengakui bahwa mereka masih belum berhasil membangun sepeda motor listrik karena mereka belum mampu membuat teknologi baterai yang cocok untuk saat ini.

Jason Chinnock selaku Kepala Eksekutif Operasi Ducati Amerika Utara menjelaskan, perusahaan mereka masih dalam proses untuk meningkatkan jangkauan dan kinerja baterai sebelum e-bike pertama mereka siap turun ke showroom.

‘’Teknologi baterainya benar-benar masih nol, pengembangan ini akan memakan waktu bertahun-tahun,” ucap Chinnock, dikutip dari autoblog.com.

Permasalahan utamanya adalah Ducati harus mengembangkan baterai dengan penyimpanan energi yang besar agar menghasilkan tenaga yang cukup untuk akselerasi, tetapi cukup ringan untuk motor Ducati.

Bobot baterai menjadi masalah yang sangat menantang bagi Ducati karena perusahaan ini terkenal dengan sepeda motornya yang sporty dan bertenaga. Baterai sepeda motor listrik yang dikembangkan saat ini masih terlalu berat untuk memberikan tingkat performa yang sama dengan motor Ducati pada umumnya.


Penjualan Ducati Meningkat Signifikan pada 2022, Multistrada V4 Paling Laris

Setelah pandemi Covid-19 yang nelanda seluruh belahan dunia mereda, pabrikan sepeda motor asal Italia, Ducati, kembali mencatatkan rekor penjualan tertinggi mereka sepanjang 2022.

Dalam informasinya, secara global mereka berhasil menjual sebanyak 61.562 unit kendaraan meskipun pabrikan tersebut masih terkendala dengan kondisi langkanya microchip serta krisis aftermarket yang turut melanda industri otomotif.

Dari total penjualan Ducati secara keseluruhan pada 2022 kemarin, Italia masih menjadi  tulang punggung mereka. Bahkan, untuk penjualan pada periode kali ini, mereka mampu melakukan penjualan sepeda motor dengan hasil yang lebih baik dari tahun 2021 di mana Ducati sendiri mencatat ada peningkatan sebesar 10 persen.

Meski demikian, secara global mengenai penjualan yang berhasil ditorehkan mampu mengalami peningkatan sebesar 3,6 persen dibandingkan tahun 2021.

"Hasil penjualan ini merupakan hasil dari investasi kami dalam pengembangan sepeda motor dengan banyak inovasi baru dan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas produk, pengalaman yang pantas didapatkan oleh para penggemar Ducatisti," jelas Claudio Domenicali, CEO Ducati.

Selain Italia, pasar terbesar kedua Ducati adalah Amerika Serikat, di mana negara tersebut berhasil menjual sebanyak 8.441 unit. Akan tetapi, bila dibandingkan dengan tahun 2021, angka tersebut mengalami penurunan sebesar 6 persen lantaran disebabkan oleh masalah rantai pasokan serta langkanya ketersediaan sparepart.

Sementara Jerman turut memberikan kontribusi terbaik untuk keberhasilan Ducati sepanjang tahun 2022. Dari informasi yang dirilis, negara ini mampu menjual sebanyak 6.678 unit sepeda motor serta mengalami peningkatan 9 persen dibandingkan pada periode 2021 lalu.

"Tahun 2022 telah menjadi tahun yang sangat sukses bagi Ducati dan rekor pengiriman ini merupakan penegasan dari solidaritas perusahaan dan pengembangan berkelanjutan dari merek Ducati di dunia," tambah Francesco Milicia, Vice President Global Sales and Aftersales Ducati.

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya