Liputan6.com, Gurugram - Sebuah kasus ekstrem paranoia COVID-19 terjadi di India. Seorang wanita berusia 36 tahun dari Gurugram, memilih untuk memutuskan semua kontak dengan dunia luar sebagai satu-satunya cara untuk melindungi putranya yang saat itu berusia tujuh tahun -- saat pandemi COVID-19 melanda 2020.
Dilansir Liputan6.com dari OddityCentral, Selasa (28/2/23), wanita itu kemungkinan besar dikejutkan oleh gelombang infeksi Virus Corona dan tingkat kematian terkait COVID-19 yang melanda India pada tahun 2020.
Advertisement
Suami dari wanita itu juga terpaksa tinggal di dalam apartemen itu bersama mereka, tetapi ketika dia sudah mulai bekerja kembali setelah ketentuan lockdown berakhir, dia dilarang untuk kembali ke apartemennya.
Muak terputus dari keluarganya selama bertahun-tahun, dia akhirnya mencari bantuan kepada polisi pekan lalu.
Sujan Majhi, seorang insinyur yang bekerja di Gurugram, akhirnya melaporkan kepada polisi bahwa istrinya telah terkurung dalam apartemen selama tiga tahun akibat pandemi COVID-19. Sementara dirinya sendiri terpaksa harus menyewa tempat tinggal lain karena dilarang masuk.
Selama ini selama berbulan-bulan, sang suami telah membayar tagihan, membayar sewa apartemen, dan meninggalkan bahan makanan di depan pintu.
Pada awalnya, dia masih berharap semuanya akan segera kembali normal, namun akhirnya Mahji sadar bahwa dia membutuhkan bantuan dari luar.
Tanggapan Kepolisian Terhadap Kasusnya
Ketika polisi pertama kali mendengar cerita Mahji, mereka tidak dapat mempercayainya, sehingga mereka menelepon istrinya yang bernama Munmun.
Sang istri ternyata mengkonfirmasi cerita dari pria itu, dan menambahkan informasi bahwa putranya yang berusia 10 tahun "sangat bugar".
Petugas tersebut meminta sang ibu untuk memastikan kondisi anak laki-laki tersebut melalui panggilan video, dan saat itulah polisi baru menyadari gawatnya situasi.
Tidak hanya apartemennya yang benar-benar berantakan dengan tumpukan sampah di mana-mana, tetapi anak laki-laki itu tampak tidak terawat sampai rambutnya panjang melewati bahu.
"Ibunya panik karena COVID. Dia tidak mempunyai niat untuk keluar. Dia terus berkata, 'Saya tidak akan membiarkan anak saya keluar karena dia akan segera mati kalau itu terjadi'," kata petugas yang bertanggung jawab atas kasus tersebut kepada wartawan.
Advertisement
Kondisi Apartemen Setelah 3 Tahun
"Saya terus berbicara dengannya, dan terus bertanya apakah dia membutuhkan bantuan. Saya pikir dia mulai mempercayai saya. Jadi ketika saya memanggilnya ke kantor polisi hari ini, dia datang, tetapi anak itu tidak bersamanya. Kami akhirnya berhasil meyakinkannya. Dia dibawa ke rumah sakit, dan kami kemudian pergi ke apartemen itu untuk menyelamatkan anak tersebut."
Ketika mereka memasuki apartemen, polisi terkejut dengan kondisi lingkungan sekitar apartemen itu.
Terdapat sampah belum dibuang selama tiga tahun, jadi terdapat tumpukan sampah di mana-mana, lapisan tanah tebal menutupi setiap permukaan, dan dindingnya dipenuhi tulisan dan gambar, kemungkinan besar digambar oleh anaknya yang tidak berinteraksi dengan siapapun kecuali ibunya selama masa lockdown yang lama.
Akhirnya ibu dan putranya yang berusia 10 tahun dirawat di bangsal psikiatri untuk perawatan. Sujan Majhi berharap hidup mereka akan segera kembali ke seperti semula.