BTPN Bidik Pertumbuhan Kredit hingga 11 Persen pada 2023

PT Bank BTPN Tbk (BTPN) menargetkan pertumbuhan kredit 9-11 persen pada 2023. Saat ini kredit perseroan didominasi kredit korporasi. Pada 2023, BTPN targetkan kredit seluruh segmen.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 28 Feb 2023, 20:05 WIB
Konferesi pers kinerja Bank BTPN periode 2022 di Jakarta, Selasa (28/2/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) membidik pertumbuhan kredit 9 sampai dengan 11 persen pada 2023. Kredit BTPN akan didorong kredit korporasi.

Direktur Utama BTPN Henoch Munandar menuturkan, pihaknya berharap permintaan kredit 2023 bisa mengalami peningkatan.

"Kami menargetkan berdasarkan hasil Desember 2022, kami menargetkan pertumbuhan kredit kami 9 sampai 11 persen. Kami harap bahwa permintaan kredit tahun ini cukup deras," kata Henoch di sela konferensi pers kinerja Bank BTPN periode 2022 di Jakarta, Selasa (28/2/2023).

Dia menuturkan, kredit 2023 masih akan ditopang oleh kredit korporasi. Namun, BTPN membidik pertumbuhan di semua segmen.

"Kalau kita lihat struktur portfolio Bank BTPN, saat ini kami masih dominasi korporasi. Tapi tahun ini kami rencanakan pertumbuhan di semua segmen, termasuk UKM, mikro, dan digital loan product," kata dia.

Selain itu, Henoch menegaskan, pihaknya tetap berusaha mempertahankan pangsa pasar di bisnis pensiun yang menjadi asal muasal BTPN.

"Kami sangat berharap bauran kebijakan pemerintah maupun BI bisa terus mengakselerasi pertumbuhan ke tahun ini. Sehingga, permintaan kredit yang ada di segala segmen bisa tumbuh positif," kata dia.

Dia menyebutkan, BTPN juga akan menjaga kualitas kredit, salah satunya dengan menekan non performing loan (NPL).

"Tentu kami pertumbuhan bank, kami tetap dalam prinsip kehati-hatian. Sehingga kami akan terus menjaga kualitas kredit yang direfleksikan salah satunya dengan non performing loan kita targetkan tentu kalau bisa masih di bawah 1,5 persen," ujar dia.

Tak hanya itu, Henoch akan terus berusaha memupuk pencadangan kerugian sebagai antisipasi dalam menjalankan bisnis bank secara prudent. Direktur Keuangan BTPN Hanna Tantani mengatakan, pihaknya membidik pertumbuhan laba yang lebih baik dari 2022.

"Kita ingin lebih baik dari 2022, dengan lebih banyak produk services pertumbuhan, melalui manajemen cost of credit dan biaya. Kami mengharapkan pertumbuhan laba yang tetap sehat," ujar Hanna.

 


Laba Bersih BTPN Tumbuh 16 Persen pada 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Sebelumnya, PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencetak performa solid sepanjang 2022 dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 16 persen, seiring upaya berbagai pihak menjaga resiliensi ekonomi akibat dampak berkepanjangan pascapandemi COVID-19.

"Laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) menjadi Rp 3,1 triliun pada 2022, dari Rp2,67 triliun setahun sebelumnya," kata Direktur Utama Henoch Munandar dalam konferesi pers kinerja BTPN periode 2022 di Jakarta, Selasa (28/2/2023).

Dia bilang, pencapaian ini menjadi kebanggaan bagi BTPN dalam menyambut optimisme perekonomian 2023. Kenaikan laba bersih ini terutama didukung oleh peningkatan pendapatan operasional dan penurunan biaya kredit. Pendapatan operasional naik 4 persen menjadi Rp13,69 triliun, sementara biaya kredit turun 13 persen menjadi Rp1,84 triliun. 

Pertumbuhan pendapatan operasional didorong oleh naiknya pendapatan bunga bersih sebesar 5 persen menjadi Rp11,68 triliun dan peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 3 persen menjadi Rp2,01 triliun tahun lalu. Hal ini sejalan dengan peningkatan permintaan atas pembiayaan syariah dan kredit di segmen korporasi, masing-masing sebesar 10 persen dan 13 persen.

Namun, beban bunga mengalami peningkatan sebesar 17 persen menjadi Rp 4,22 triliun sepanjang 2022, terutama dalam komponen beban bunga dalam mata uang asing sebagai dampak dari kenaikan suku bunga bank sentral AS atau the Fed. Selain itu, BTPN juga membukukan peningkatan aset sebesar 9 persen menjadi Rp209,17 triliun per akhir 2022, naik dari Rp191,92 triliun akhir 2021.

Sementara itu, Direktur Keuangan Hanna Tantani menuturkan, pencapaian ini merupakan bukti kuatnya fundamental BTPN. 

"Seluruh pencapaian ini merupakan hasil dari kinerja solid dari insan Bank BTPN dalam memberikan layanan terbaik bagi setiap nasabah dan mendampingi nasabah di berbagai kondisi," ujar Hanna.

 


Total Kredit yang Disalurkan BTPN

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Total kredit yang disalurkan Bank BTPN mengalami peningkatan sebesar 8 persen ke posisi Rp146,12 triliun per akhir Desember 2022, dari Rp135,60 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

BTPN berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik, seperti tercermin dari rasio gross non- performing loan (NPL) yang berada di level 1,43 persen akhir 2022, turun dibandingkan dengan 1,68 persen pada periode yang sama tahun lalu dan lebih rendah dibanding rata-rata industri perbankan yang tercatat sebesar 2,44 persen pada akhir Desember 2022.

BTPN mengoptimalkan jumlah dana pihak ketiga (DPK) melalui penyesuaian kebutuhan pendanaan kredit dan juga kebutuhan likuiditas Bank, sehingga DPK Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 5 persen menjadi Rp114,87 triliun pada akhir 2022. 

Pertumbuhan DPK disumbang oleh saldo CASA yang meningkat sebesar 6 persen menjadi Rp40,16 triliun dan time deposit yang naik 4 persen menjadi Rp74,70 triliun pada akhir tahun lalu. Rasio CASA pun sedikit meningkat dari 34,6 persen menjadi 35 persen.

BTPN juga berhasil menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 229,3 persen dan net stable funding ratio (NSFR) 133,7 perse. pada posisi 31 Desember 2022. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 27,3 persen.


Tingkatkan Keandalan Jenius

Ilustrasi Jenius (Dok. Jenius BTPN)

Sebagai salah satu pionir dalam layanan perbankan digital di tanah air dan memahami menguatkan tren transformasi digital yang akan terus berlanjut pada 2023, BTPN terus meningkatkan keandalan Jenius dengan beragam fiturnya. 

Adapun, Jenius mencatatkan pertumbuhan jumlah registered user hampir 20 pertumbihan menjadi 4,4 juta akhir 2022, dari 3,7 juta satu tahun sebelumnya.

Dana pihak ketiga yang dikelola Jenius juga tumbuh 52 persen menjadi Rp23,7 triliun, dan total kredit yang disalurkan melalui Jenius (Flexi Cash) tercatat di level Rp1 triliun, tiga kali dari posisi setahun sebelumnya.

Sejalan dengan visi untuk mengubah hidup nasabahnya menjadi lebih baik dan meraih tujuan keuangannya, Bank BTPN telah melaksanakan 6.383 kegiatan daring dan luring melalui program Daya dengan jumlah penerima manfaat mencapai hampir 2,28 juta sepanjang 2022.

"Di Bank BTPN, pemberdayaan menjadi unique value proposition kami dan hal ini kami manifestasikan melalui program pemberdayaan berkelanjutan, yakni Daya dari Bank BTPN, yang juga merupakan bentuk komitmen kami dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan," kata Direktur Kepatuhan Dini Herdini.

Di sisi lain, Henoch menyampaikan, pihaknya senantiasa menyiapkan langkah dan aksi strategis korporasi dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian untuk membantu menjaga resiliensi ekonomi pada 2023 guna memberikan lebih banyak dampak positif bagi nasabah BTPN dan masyarakat Indonesia.

 

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya