Rais Aam PBNU Ingatkan Tanda Kiamat Sudah Kentara, Hari Akhir Segera Tiba

Rais A'am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengingatkan seluruh warga nahdliyin di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tentang tanda-tanda akan segera datangnya kiamat yang sudah mulai kentara

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mar 2023, 14:30 WIB
KH Miftachul Akhyar (Foto: Instagram/@multimedia_kh_miftachul_akhyar)

Liputan6.com, Jakarta - Kiamat sudah pasti terjadi. Umat Islam wajib meyakini datangnya hari kiamat dan merupakan rukun iman kelima.

Hanya saja, tidak ada yang tahu kapan kiamat akan terjadi. Namun, Allah SWT telah memberi petunjuk tanda-tanda kiamat, baik melalui ayat Al-Qur'an maupun Rasulullah SAW.

Tanda-tanda kiamat itu beberapa di antaranya sudah terjadi, lainnya belum. Mulai terjadinya tanda-tanda ini memperlihatkan bahwa kiamat makin dekat.

Rais A'am PBNU, KH Miftachul Akhyar mengingatkan seluruh warga nahdliyin di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tentang tanda-tanda akan segera datangnya kiamat yang sudah mulai kentara dalam kehidupan sehari-hari.

"Di era saat ini, banyak kejadian-kejadian pertanda semakin dekatnya kiamat," kata KH Miftachul Akhyar, saat memberikan sambutan (taujihad an-nahdliyyah) pada acara pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) VII NU Banyumas di Pondok Pesantren Mamba’ul Ushulil Hikmah, Desa Linggasari, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu, 11 Desember 2022, dikutip dari Antara, Selasa (28/2/2023).

Berdasarkan hadis, kata dia, era-era seperti sekarang sudah memasuki era yaumul haraj atau hari yang tidak menentu.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Era Disrupsi atau Tak Menentu

Menurut dia, hal itu dapat terlihat dengan adanya pembunuhan secara fisik ataupun pembunuhan nonfisik seperti pembunuhan karakter dan sebagainya yang bisa juga terjadi dalam menghadapi persaingan pada konfercab semacam ini.

"Tapi Insyaallah di Banyumas dengan semangat yang sudah ditunjukkan, semua itu (pembunuhan karakter, red.) tidak ada, Insyaallah," kata ulama yang akrab disapa Kiai Miftah itu.

Lebih lanjut, Kiai Miftah mengatakan situasi yaumul haraj yang juga disebut sebagai era disrupsi atau era yang tidak menentu.

Dalam hal ini, kata dia, banyak orang yang langsung datang ke umat tanpa kulo nuwun (minta izin, red.) kepada pimpinannya dan itu datang setiap lima tahun sekali.

"Sudah tidak ada unggah-ungguh (sopan-santun, red.) bagaimana mereka menemui umat. Umat ini ada pimpinannya, tapi nyelonong, dan itu sering terjadi," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pimpinan Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya itu juga memaparkan beberapa tanda-tanda akan segera datangnya kiamat lainnya.

Tim Rembulan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya