Liputan6.com, Jakarta Manajer Arsenal Mikel Arteta turut bersimpati dengan masa buruk yang dialami Graham Potter dengan Chelsea. Sejak ditunjuk menjadi pengganti Thomas Tuchel, Potter gagal mengangkat performa Chelsea.
Saat ini, Chelsea sudah 11 laga tanpa kemenangan. Chelsea terakhir kali menang 2-0 atas Bournemouth pada 28 Desember 2022 lalu.
Advertisement
Setelah itu, Chelsea tak pernah menang di semua kompetisi. Investasi 300 juta pounds pun tak memberi pengaruh untuk Potter.
Arteta mengaku sedih dengan takanan yang dihadapi Graham Potter. Banyak desakan untuk memecat Potter, tapi bos Chelsea Todd Boehly masih percaya dengan Potter.
Usai kekalahan lawan Tottenham, Potter memang inginkan Chelsea memberinya lebih banyak waktu. Dia membandingkan nasibnya dengan Arteta dan Jurgen Klopp.
Komentar Arteta
Arteta mengatakan, meski Arsenal dan Chelsea adalah rival, dia tetap bersimpati dengan apa yang dialami Graham Potter. Dia merasa seorang pelatih kini tak bisa mengontrol nasibnya sendiri.
"Tentu saja saya sedih, kami kan kolega," kata Arteta seperti dikutip Metro.
"Kita semua tahu tekanan, tuntutan dan intensitas di industri ini/ Pada akhirnya bola harus masuk dan pada akhirnya banyak hal yang di luar kontrol Anda," kata Arteta.
Advertisement
Di Luar Nalar
Pendapat berbeda dikatakan mantan kiper timnas Inggris, Paul Robinson. Dia mengatakan hasil yang diraih chelsea di luar nalar mengingat kesuksesan The Blues dalam satu dekade ini.
Selain itu, dia juga heran investasi 600 juta pounds sejak awal musim seperti menguap begitu saja.
"Ini memang sulit, tapi Anda menangani Chelsea dan harus jujur. Hasil akhir tidak bagus," katanya.
"Untuk tim sekelas Chelsea, tersingkir di Piala Domestik, posisi 10 di Liga Inggris dan tertinggal 0-1 di Liga Champions itu sulit untuk masuk akal," dia menambahkan.
Ditentukan di 2 Laga
Posisi Graham Potter sebagai manajer Chelsea berada di ujung tanduk. Eks arsitek Brighton and Hove Albion itu bisa dipecat The Blues jika gagal menang di dua laga mendatang.
Potter gagal membawa Chelsea kembali ke kejayaannya. Sejak bergabung September 2022 menggantikan Thomas Tuchel, Potter justru membuat klub yang bermarkas di Stamford Bridge itu semakin terpuruk.
Di awal kariernya di Chelsea, Potter sebenarnya cukup menjanjikan. Mereka menang enam kali dan imbang tiga kali di sembilan laga pada berbagai ajang. Namun sejak akhir Oktober, Potter tak berdaya.
Chelsea cuma menang tiga kali dari 17 laga terakhir. Praktis Chelsea tak menang di enam laga terakhir. Selain itu mereka juga kesulitan mencetak gol. Chelsea cuma membuat satu gol di enam pertandingan terakhir.
Di tiga laga terakhirnya bahkan Chelsea selalu kalah dari Borussia Dortmund, Southampton dan Tottenham Hotspur. Situasi ini membuat Potter semakin tersudut dan terancam dipecat.
Chelsea mulai gerah. Pasalnya mereka sudah membelanjakan banyak pemain untuk Potter di Januari 2023 lalu. Chelsea sampai mengucurkan dana lebih dari 200 juta poundsterling.
Menurut laporan media Inggris, The Telegraph, Potter kini diultimatum oleh petinggi Chelsea untuk segera membangkitkan Joao Felix dan kawan-kawan di dua laga selanjutnya.
Potter wajib membawa Chelsea menang atas Leeds United di Liga Inggris dan kemudian atas Borussia Dortmund di Liga Champions untuk menyelamatkan pekerjaannya.
Advertisement
Calon Pengganti
Chelsea perlu menang dua gol kala menjamu Dortmund agar bisa lolos ke babak perempat final Liga Champions setelah kalah 0-1 di leg pertama berkat gol tunggal Karim Adeyami.
Calon pengganti Potter kabarnya sudah disiapkan Todd Boehly. Kandidat terkuatnya adalah eks pelatih Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino. Kebetulan pria Argentina itu sedang menganggur usai dipecat Paris Saint Germain.