Cara Bank DKI Pertahanan Kinerja dan Layanan di Era Digital

Seiring implementasi Program Transformasi 5.0, Bank DKI semakin adaptif dalam menghadirkan solusi perbankan digital yang lebih personal, mobile dan handal

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Feb 2023, 22:53 WIB
Seiring implementasi Program Transformasi 5.0, Bank DKI semakin adaptif dalam menghadirkan solusi perbankan digital yang lebih personal, mobile dan handal

Liputan6.com, Jakarta Bank DKI untuk terus berinovasi dan meningkatkan daya saing produk dan layanan. Seiring implementasi Program Transformasi 5.0, Bank DKI semakin adaptif dalam menghadirkan solusi perbankan digital yang lebih personal, mobile dan handal, melalui aplikasi New JakOne Mobile yang hadir dengan tampilan yang lebih menarik, user friendly serta fitur yang semakin lengkap.

"Mulai dari bayar bermacam tagihan dan belanja online, transaksi scan dengan QRIS, top up saldo uang elektronik, bersedekah dan berdonasi, pembayaran pajak dan retribusi, hingga mengamankan dana darurat melalui pembukaan deposito dan pembukaan rekening tabungan secara online," kata Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi dikutip Selasa (28/2/2023).

"Salah satu fitur terbaru, adalah fitur Mobile Cash untuk transaksi tarik tunai tanpa kartu di ATM Bank DKI maupun ATM bank lain yang bekerjasama, seperti Bank BCA, Bank BNI, Bank CIMB Niaga berlogo Prima," lanjut Arie. 

Pada tahun 2022 capaian kinerja keuangan Bank DKI pun tercatat baik. Hal ini terlihat dari peningkatan penyaluran kredit sepanjang tahun 2022 tumbuh sebesar 23,53 persen menjadi Rp48,37 triliun pada Desember 2022, dari Rp39,16 triliun di tahun sebelumnya.

Pertumbuhan kredit ini didukung dengan kualitas aset yang sangat baik, dengan membaiknya indikator rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) menjadi 1,75 persen pada Desember 2022 dari 2,98 persen pada Desember 2021. Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 12,8 persen menjadi Rp65,10 triliun pada Desember 2022 dari Rp57,71 triliun pada Desember 2021.

Berbagai pencapaian kinerja impresif tersebut mendorong peningkatan laba bersih Bank DKI pada Desember 2022 menjadi Rp939,11 miliar, yang merupakan pencapaian laba tertinggi Perseroan sejak berdiri. Laba tumbuh 29,11 persen dibandingkan periode Desember 2021 sebesar Rp727,36 miliar.

Hal ini juga seiring didukung adanya peningkatan total aset sebesar 11,51 persen menjadi Rp78,88 triliun pada Desember 2022, dari Rp70,74 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

 

 

 


Hadirkan Inovasi

Warga mencairkan dana bantuan sosial tunai (BST) di ATM Bank DKI kawasan Matraman, Jakarta, Rabu (21/7/2021). BST disalurkan melalui rekening Bank DKI sebesar Rp 600 ribu per KK yang merupakan rapelan tahap 5 dan 6 atau bulan Mei dan Juni. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Bank DKI kembali menorehkan penghargaan kategori “Best Public Relation in Company Management on Expanding Banking Access and Services Through Collaboration With Various Stakeholders, (Category: Regional Bank)”.

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy, dalam gelaran “Indonesia Public Relation Awards 2023”, di Jakarta pada Jumat (24/02/2023) lalu.

Raihan penghargaan tersebut menambah rentetan apresiasi yang telah diterima Bank DKI pada awal tahun 2023. Sebelumnya, Bank DKI telah memperoleh sebanyak 15 kategori penghargaan.

“Penghargaan ini menjadi apresiasi yang berharga atas konsistensi penerapan strategi komunikasi Bank DKI dalam upaya menjaga citra positif Perseroan, yang kami wujudkan melalui inovasi strategi komunikasi dengan mengadaptasikan tren komunikasi terkini,: ungkapnya.

"Terlebih di tahun 2023, dengan tema Transformasi Menuju Ekosistem Digital & SDM Yang Profesional, Bank DKI berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi, termasuk upaya maksimal dalam mengkomunikasikan penerapan kolaborasi Bank DKI dengan berbagai entitas dalam rangka mendorong perluasan inklusi keuangan," tutup Fidri.


Laba Rp 939 Miliar Bank DKI Cetak Sejarah, Tertinggi Sejak Perusahaan Berdiri

Bank DKI

Bank DKI mencatatkan raihan laba tertinggi sejak perseroan berdiri. Bank BUMD tersebut meraup laba bersih Rp939,11 miliar per Desember 2022 atau tumbuh 29,22 persen dibanding periode sama tahun lalu yang hanya Rp727,36 miliar.

Pertumbuhan laba Bank DKI didukung adanya peningkatan total aset sebesar 11,51 persen menjadi Rp78,88 triliun pada Desember 2022, dari Rp70,74 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto merinci kenaikan laba bersih Bank DKI dicapai melalui peningkatan pendapatan bunga menjadi Rp4,53 triliun pada Desember 2022, mengalami kenaikan 16,64 persen (yoy) dari Rp3,88 triliun pada periode tahun sebelumnya.

Selain itu, peningkatan transaksi pada platform digital memainkan peran besar dalam mendongkrak pertumbuhan fee-based income sebesar 27,71 persen menjadi Rp576,01 miliar pada Desember 2022, dari Rp451,03 miliar pada Desember 2021.

"Kendali yang baik terhadap beban bunga mempengaruhi peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 8,92 persen menjadi Rp2,93 triliun pada Desember 2022, dari Rp2,69 triliun pada Desember 2021," ucap Romy di Jakarta, Selasa (7/2/2023).

 


Kinerja Keuangan

Bank DKI berhasil membukukan pertumbuhan penyaluran kredit pada kuartal I 2022.

Indikator rasio kinerja keuangan penting Bank DKI juga menunjukkan perbaikan yang konsisten. Rasio Return on Equity (ROE) pada Desember 2022 mencapai 10,10 persen, lebih tinggi dari sebelumnya 7,96 persen di Desember 2021.

Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terjaga pada 78,19 persen dan Net Interest Margin (NIM) berada pada level moderat sebesar 4,71 persen.

Hal ini menunjukkan Bank DKI mampu menjaga tingkat efisiensi dan menurunkan Cost of Fund (CoF) yang dimilikinya. "Bank DKI juga membentuk cadangan kerugian secara konservatif sebagai langkah Perseroan memitigasi tingkat kolektibilitas debitur dan memperkuat fondasi bisnis dalam menghadapi tantangan ekonomi global di masa depan," kata Romy

Sedangkan untuk kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 12,82 persen menjadi Rp65,10 triliun pada Desember 2022 dari Rp57,71 triliun pada Desember 2021. Kinerja yang prudent dari manajemen berhasil meningkatkan Loan to Deposit Ratio (LDR) naik signifikan menjadi 74,30 persen dari 67,86 persen di tahun sebelumnya, dengan NPL Gross di 1,75 persen dan NPL Net 0,27 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya