Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto berkomitmen harga pangan jelang ramadan dan lebaran tahun ini bisa terkendali.
"Dari sisi pemerintah, dalam hal ini Kemendag, Badan Pangan Nasional, dan Kementerian Pertanian menjaga Ramadan dan Lebaran ini (harga) bahan pokok tidak naik," kata Suhanto, kepada awak media saat ditemui di Bandar Lampung, Rabu (1/3/2023).
Advertisement
Sebelumnya, kata Suhanto sempat ada isu kenaikan harga kebutuhan pokok. Namun, berkat upaya Kemendag memenuhi pasokan, maka hal itu bisa teratasi sehingga harga kebutuhan pokok kembali stabil.
"Kemarin memang mulai ada isu kenaikan, tapi alhamdulillah Kemendag kerja keras tidak mengubah kebijakan tapi kita memenuhi pasokan," ujarnya.
Lebih lanjut, Suhanto pun berharap stabilitas harga kebutuhan pokok bisa terjaga hingga dua minggu ke depan. Disisi lain, curah hujan dibeberapa daerah kerap terjadi sempat menjadi ke khawatiran karena bisa berdampak pada produksi sejumlah kebutuhan pokok, salah satunya cabai.
"Biasanya cabai kalau hujannya deras terus, panennya kurang," ujar Suhanto.
Terus Intervensi
Kendati demikian, pihaknya memastikan akan terus berupaya melakukan intervensi terhadap produk-produk industri lainnya guna menjaga persediaan kebutuhan pokok.
Disamping itu, terkait minyak goreng curah, Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kasan menegaskan pasokan untuk Minyakkita aman menjelang ramadhan.
"331 ribu ton sudah dipasok minyak curah. InsyaAllah, Maret mereka lebih besar," pungkas Kasan.
Jelang Ramadan, Harga Cabai Sudah Bikin Gaduh Emak-Emak
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia menyoroti beberapa kenaikan harga pangan di beberapa pekan terakhir ini, menimbulkan banyak kegaduhan emak-emak di masyarakat.
Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan, menyebutkan beberapa komoditas yang cukup tinggi antara lain harga cabai rawit merah saat ini sekitar Rp 60.000 per kilo, cabai merah TW sekitar Rp 65.000 per kilo.
Sementara, harga bawang merah masih di sekitaran Rp 45.000 per kilo, bawang putih Rp 38.000 per kilo, minyakita juga masih di angka Rp 15.000 per liter. Hal yang sama harga daging, telur, ayam, gula pasir, garam juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi di beberapa pekan terakhir.
"Ada beberapa catatan penting dari Ikatan Pedagang Pasar Indonesia adalah pertama permintaan belum naik menjelang ramadhan, permintaan menjelang ramadhan biasanya terjadi di 15 hari menjelang ramadhan dimulai. Tetapi ini masih jauh beberapa bahan pokok sudah mulai cukup tinggi harganya," kata Reynaldi kepada Liputan6.com, Kamis (23/2/2023).
Catatan kedua, IKAPPI menilai hal ini sebagai bukti bahwa tim ekonomi atau tim pangan yang dipersiapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih belum mampu menjalankan tugasnya dengan baik, antara lain Kementerian perdagangan, Kementerian pertanian, badan pangan nasional serta beberapa lembaga lain seperti Bulog, ID Food, dan sebagainya.
Menurut dia, seharusnya tim yang diperintahkan oleh presiden untuk menjaga stabilitas pangan disaat krisis global terjadi atau krisis pangan, sesungguhnya menjadi tantangan untuk tim ekonomi agar bisa menyelesaikan persoalan pangan ini sesegera mungkin.
"Kita tahu bahwa beberapa saat yang lalu kita di hadapkan dengan beberapa persoalan kegaduhan minyakita yang menimbulkan inflasi, berikutnya kegaduhan beras yang juga menimbulkan inflasi. Sekarang kita harus berhadapan dengan beberapa komoditas yang tercatat cukup tinggi kenaikannya," ujarnya.
Advertisement
Minta Pemerintah Turun Tangan
Oleh karena itu, IKAPPI meminta kepada Pemerintah untuk menyiapkan strategi dan eksekusi di lapangan, sehingga persoalan pangan ini bisa diatasi.
IKAPPI menyarankan, hal yang paling penting dilakukan adalah memperkuat pendataan. Pihaknya berharap BPS bersama dengan pihak yang diberikan kewenangan dapat melakukan pendataan dengan rinci terkait berapa produksi pangan yang dibutuhkan dan berapa asumsi permintaan pangan.
IKAPPI juga meminta agar Pemerintah mampu mendesain pangan secara disiplin dan terus menerus dilakukan dengan baik. Seperti melakukan pendampingan kepada petaninya, selain itu penting untuk memperbaiki serapan dan distribusi pangan
"Beberapa hal tersebut dapat menjaga agar harga pangan di ramadhan nanti tidak melambung tinggi," pungkasnya