UNESA Luncurkan 3 Aplikasi Disabilitas, Salah Satunya Bisa Bantu Guru SLB Kelola Stres

Universitas Negeri Surabaya (UNESA) meluncurkan tiga aplikasi yang berkaitan dengan penyandang disabilitas.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 01 Mar 2023, 14:00 WIB
Ilustrasi menjalani bisnis lewat ponsel pintar | unsplash.com/@mr_fresh

Liputan6.com, Jakarta Universitas Negeri Surabaya (UNESA) meluncurkan tiga aplikasi yang berkaitan dengan penyandang disabilitas.

Aplikasi yang pertama adalah In-Mhare atau Inclusive Mobile Health for Teacher. Ini merupakan aplikasi berbasis android yang bisa membantu guru sekolah luar biasa (SLB) untuk mengelola stres ketika menghadapi siswa berkebutuhan khusus.

Guru Besar Bidang Manajemen Pendidikan Khusus Prof. Dr. Sujarwanto, M.Pd., mengatakan, In-Mhare memiliki tiga fitur utama yaitu, self report, self healing dan evaluation.

"Ini bisa diakses guru meski tanpa koneksi dengan internet. Bahkan, guru bisa konsultasi lebih lanjut ketika guru mengalami stres atau kecemasan lebih lanjut. Ini bisa buat guru di berbagai negara, sementara bahasa yang tersedia, Indonesia, Thailand dan Inggris," katanya mengutip laman resmi UNESA, Rabu (1/3/2023).

Aplikasi kedua adalah Gusi atau guru inklusi. Ini merupakan aplikasi self-assessment berbasis android yang bisa digunakan untuk menganalisis pengalaman guru dalam mengelola pembelajaran manajemen inklusi. Sehingga hasil asesmen dapat menjadi bahan analisis untuk menunjang proses pembelajaran.

Aplikasi Gusi berisi berbagai macam materi penjelasan tentang tupoksi guru pembimbing khusus yang disusun dosen dan praktisi profesional. Juga ada menu uji pemahaman, kuesioner, skor dan rekomendasi pembelajaran dan materi.

Aplikasi disabilitas ketiga adalah VR Bina Gerak untuk anak cerebral palsy tipe spastik. Aplikasi ini dikembangkan untuk mengatasi kesulitan anak penyandang cerebral palsy dengan kondisi spastik diplegia pada kedua kaki untuk memastikan keterampilan motorik sehingga berkembang dengan baik.


Tersedia di Playstore

Inovasi ini merupakan hasil riset Sujarwanto dan tim, bekerja sama dengan berbagi mitra dan pakar luar negeri selama tiga tahun terakhir.

“Ini sudah tersedia di Playstore dan setahu saya yang khusus untuk guru sekolah luar biasa tidak ada di Indonesia, bisa dibilang ini yang pertama dan harapannya ini bisa memudahkan guru di SLB dan penyandang disabilitas," katanya.

Peluncuran Aplikasi ini berbarengan dengan pengukuhan empat guru besar baru di UNESA. Pengukuhan dilakukan oleh rektor UNESA di Auditorium, Lantai 11, Gedung Rektorat, Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Selasa, 28 Februari 2023.

Adapun guru besar yang dikukuhkan yaitu:

  • Prof. Dr. Sujarwanto, M.Pd., Guru Besar Bidang Manajemen Pendidikan Khusus
  • Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si., Guru Besar Bidang Ilmu Konseling Individu
  • Prof. Dr. Utiya Azizah, M.Pd., Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Kimia
  • Prof. Dr. Warih Handayaningrum, M.Pd., Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan Seni.

Bukan Gelar Sembarangan

Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., mengatakan bahwa gelar guru besar bukan gelar sembarangan. Tidak semua bisa menggapainya.

Pemilik gelar tersebut adalah orang terdidik, ilmuwan yang berdedikasi tinggi untuk kemaslahatan masyarakat luas.

"Masyarakat selalu menunggu karya dan kontribusi guru besar karena di balik mereka ini ada keilmuan, kearifan, dan perubahan," ucapnya.

Penambahan guru besar menjadi kekuatan dan ujung tombak pengembangan Iptek dan inovasi UNESA.

Rektor yang karib disapa Cak Hasan berharap guru besar yang dilantik membawa sejumlah terobosan di bidangnya masing-masing sebagai penguatan UNESA menuju world class university.


Aktif dalam Pembangunan Nasional

Guru besar harus terus berkarya dan turut aktif dalam pembangunan nasional, lanjut Cak Hasan.

Profesor menjadi produsen ilmu pengetahuan dan tauladan dalam kepribadian. Lingkungan akademik yang kondusif dan produktif harus terus dirawat dengan baik arahnya yaitu mendorong prestasi dan produktivitas mahasiswa, dosen, maupun lembaga.

Dia berharap para dosen dan guru besar UNESA semakin produktif melakukan riset dan melahirkan makin banyak lagi publikasi yang dapat meningkatkan indeks UNESA di tingkat internasional.

Karena itulah, pihaknya mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk riset maupun publikasi yang bisa termuat di jurnal bereputasi internasional atau buku-buku yang berkualitas. Dia menegaskan, UNESA memfasilitasi riset dan publikasi para guru besar agar semakin expert di bidangnya.

 

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya