Liputan6.com, Jakarta - PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) atau Lonsum mengumumkan laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut perseroan berhasil membukukan kenaikan laba.
Melansir laporan keuangan perseroan, Rabu (1/3/2023), London Sumatra Indonesia mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan senilai Rp 4,59 triliun. Raihan itu naik tipis 1,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,53 triliun.
Advertisement
Terutama karena harga jual rata-rata (ASP) produk kelapa sawit yang lebih tinggi yang sebagian diimbangi oleh volume penjualan CPO yang lebih rendah. Sementara beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 3,09 triliun dari sebelumnya Rp 2,72 triliun. Sehingga laba bruto perseroan turun 17,68 persen menjadi Rp 1,49 triliun dari Rp 1,81 triliun pada 2021.
Pada periode ini, perseroan mencatatkan rugi atas perubahan nilai wajar aset biologis senilai Rp 50,59 miliar dibanding tahun sebelumnya yang mencatatkan laba Rp 49,58 miliar. Kemudian beban penjualan dan distribusi naik menjadi Rp 90,59 miliar dari sebelumnya Rp 42,8 miliar, beban umum dan administrasi turun menjadi Rp 194,44 miliar dari Rp 255,74 miliar pada 2021.
Lalu penghasilan operasi lain naik menjadi Rp 204,11 miliar dari Rp 79,67 miliar pada 2021. Serta beban operasi lain berhasil turun menjadi Rp 154,09 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 447,37 miliar. Dari rincian tersebut, laba usaha perseroan pada 2022 tumbuh 1,68 persen menjadi Rp 1,21 triliun dari Rp 1,19 triliun pada 2021.
Sepanjang 2022, PP London Sumatra Indonesia membukukan penghasilan keuangan Rp 80,35 miliar, naik dari sebelumnya Rp 59,23 miliar. Lalu beban keuangan juga naik menjadi Rp 676 juta dibandingkan 2021 sebesar Rp 441 juta. Sedangkan bagian atas rugi entitas asosiasi turun menjadi Rp 2 triliun dari sebelumnya Rp 3,12 triliun.
Aset London Sumatra Indonesia
Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,04 triliun. Laba itu naik 4,44 persen dibandingkan perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp 992,42 miliar. Sehingga laba per saham dasar juga naik menjadi Rp 152 dari sebelumnya 146.
"Terlepas dari tantangan di sektor agribisnis pada 2022 terutama dampak cuaca dan volatilitas harga komoditas, Lonsum mencapai kinerja keuangan yang positif sepanjang 2022. Kami terus menanam kembali beberapa lahan kelapa sawit yang sudah tua dan memfokuskan upaya kami pada pengendalian biaya dan efisiensi,” kata Presiden Direktur Lonsum, Benny Tjoeng dalam keterangan tertulis.
Adapun dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 12,42 triliun dari Rp 11,85 triliun pada 2021. Liabilitas turun menjadi Rp 1,48 triliun dari sebelumnya Rp 1,66 triliun. Bersamaan dengan itu, ekuitas perseroan naik menjadi Rp 10,94 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 10,19 triliun.
Total Produksi TBS
Sepanjang 2022, total produksi Tandan Buah Segar (TBS) meningkat 2 persen yoy menjadi 1,42 juta ton sebagai hasil dari eksternal TBS yang lebih tinggi yang sebagian diimbangi oleh penurunan TBS inti. Produksi TBS inti turun 2 persen yoy menjadi 1,17 juta ton terutama karena kondisi cuaca yang kurang mendukung dan kegiatan penanaman kembali kelapa sawit. Total produksi CPO adalah 306 ribu ton, sama dengan 2021.
Pada semester kedua 2022, produksi TBS inti dan CPO masing-masing naik 14 persen yoy dan 27 persen yoy dibandingkan semester kedua 2021.
"Untuk mendukung pertumbuhan organik kami, kami terus memperkuat posisi keuangan, mengendalikan biaya dan efisiensi, meningkatkan produktivitas, memprioritaskan belanja modal terutama pada kegiatan penanaman kembali kelapa sawit dan infrastruktur serta fokus pada praktik pertanian yang baik secara berkelanjutan,” kata Benny.
Advertisement
Tebar Dividen 2021
Sebelumnya, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) akan membagikan dividen tunai 2021. Pembagian dividen perseroan telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 21 Juli 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu, 24 Juli 2022, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk akan menebar dividen Rp 51 per saham dan akan dibayarkan pada 19 Agustus 2022.
Selain pembagian dividen, pada RUPST, pemegang menyetujui laporan tahunan direksi mengenai kegiatan usaha dan kinerja keuangan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021.
Selain itu, menerima baik pengunduran di seluruh anggota dewan komisaris dan direksi perseroan sehubungan dengan telah berakhirnya masa jabatan mereka sejak ditutupnya RUPST dengan disertai ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas pengabdian, kontribusi dan jasa-jasa mereka terhadap perseroan.
Susunan Pengurus
Selain itu, mengangkat anggota dewan komisaris dan direksi perseroan yang baru untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya RUPST ini hingga penutupan RUPST Perseroan pada 2025:
Dewan Komisaris:
- Presiden Komisaris: Moleonoto (Paulus Moleonoto)
- Komisaris: Axton Salim
- Komisaris: Hendra Widjaja
- Komisaris Independen: Edy Sugito
- Komisaris Independen: Agus Rajani Panjaitan
Direksi:
- Presiden Direktur: Benny Tjoeng
- Wakil Presiden Direktur I: Tan Agustinus Dermawan
- Wakil Presiden Direktur II: Tio Eddy Hariyanto
- Direktur: Johny Ponto
- Direktur: Joefly Joesoef Bahroeny
- Direktur: Alamsyah
- Direktur: In She
- Direktur: Peter Kradolfer
- Direktur: Ferdi Gunawan
“Kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang terus menerus dari seluruh pemegang saham Lonsum dalam masa-masa sulit ini,” ujar Presiden Direktur Lonsum, Benny Tjoeng.
Ia menambahkan, Lonsum tetap fokus dalam pengendalian biaya dan efisiensi, meningkatkan produktivitas serta memprioritaskan belanja modal. “Kami juga terus menerapkan praktik-praktik agrikultur yang baik secara berkelanjutan sebagai bagian dari pendekatan keberlanjutan kami,” kata dia.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 22 Juli 2022, saham LSIP stagnan di posisi Rp 1.230 per saham. Saham LSIP dibuka stagnan Rp 1.230 per saham.
Saham LSIP berada di level tertinggi Rp 1.240 dan terendah Rp 1.215 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.762 kali dengan volume perdagangan 56.638. Nilai transaksi Rp 6,9 miliar.
Advertisement