5 Pernyataan Gubernur NTT Viktor Laiskodat Soal Kebijakan Masuk Sekolah Jam 5 Pagi

Gubernur Nusa Tenggara Timur atau Gubernur NTT Viktor Laiskodat akhirnya buka suara soal masuk sekolah jam 5 pagi untuk pelajar SMA dan SMK di NTT.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 01 Mar 2023, 14:55 WIB
Foto: Gubernur NTT, Viktor Laiskodat (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Nusa Tenggara Timur atau Gubernur NTT Viktor Laiskodat akhirnya buka suara soal masuk sekolah jam 5 pagi untuk pelajar SMA dan SMK di NTT.

Gubernur NTT Viktor Laiskodat menegaskan dirinya tidak akan mundur soal kebijakan sekolah dimulai pukul 05.00 Wita pagi di daerahnya. Ada pun kebijakan ini diwajibkan untuk pelajar kelas XII SMA dan SMK di NTT.

"Saya tidak akan mundur, nanti kalau sudah tidak jadi gubernur, pengganti saya tak muncul. Saya menyatakan ini penting," kata Viktor Laiskodat dikutip dari video akun Instagramnya @viktorbungtilulaiskodat, Rabu (1/3/2023).

Viktor menjelaskan bahwa hanya dua sekolah unggul di NTT yang akan diterapkan kebijakan ini yakni, SMA 1 dan SMA 6. Menurut dia, kebijakan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan para siswa kelas XII SMA/SMK masuk ke perguruan tinggi negeri maupun luar negeri.

"Sehingga (siswa) yang tertarik masuk UI mereka dipersiapkan dari awal sehingga kalau tes UI langsung mereka mampu, punya standar yang sama dengan Jakarta. UGM ataupun yang menuju Harvard University sekali pun," kata Viktor.

Selain itu, dia menyebut kebijakan tersebut juga untuk melatih kedisplinan para siswa. Terlebih, kata Viktor, mereka yang memiliki cita-cita untuk masuk ke Akademi Militer (Akmil) dan Akademi Kepolisian (Akpol).

"Melatih mereka untuk mereka tes di manapun berada. Dia mungkin disiapkan dirinya untuk masuk Akmil, disiapkan dia untuk menuju Akpol, disiapkan. Jadi mereka tersiapkan dengan baik," papar dia.

Berikut sederet pernyataan Gubernur NTT Viktor Laiskodat soal kebijakan sekolah dimulai pukul 05.00 Wita pagi di daerahnya dihimpun Liputan6.com:


1. Tegaskan Takkan Mundur

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. (Liputan6.com/ Amar Ola Keda)

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan dirinya tidak akan mundur soal kebijakan sekolah dimulai jam 05.00 WITA pagi di daerahnya. Adapun kebijakan ini diwajibkan untuk pelajar kelas XII SMA dan SMK di NTT.

"Saya tidak akan mundur, nanti kalau sudah tidak jadi gubernur, pengganti saya tak muncul. Saya menyatakan ini penting," kata Viktor dikutip dari video akun Instagramnya @viktorbungtilulaiskodat, Rabu (1/3/2023).

 


2. Sebut Masuk Pagi Agar Anak Disiapkan Masuk UI hingga Harvard University

Juara 1 Kompetisi Matematika Internasional NTT Nono dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat. Foto: Tangkapan Layar Instagram Viktor Laiskodat. (Ist)

Viktor menjelaskan bahwa hanya dua sekolah unggul di NTT yang akan diterapkan kebijakan ini yakni, SMA 1 dan SMA 6.

Dia menyampaikan kebijakan ini bertujuan untuk mempersiapkan para siswa kelas XII SMA/SMK masuk ke perguruan tinggi negeri maupun luar negeri.

"Sehingga (siswa) yang tertarik masuk UI mereka dipersiapkan dari awal sehingga kalau tes UI langsung mereka mampu, punya standar yang sama dengan Jakarta. UGM ataupun yang menuju Harvard University sekalipun," ucap dia.

"Kalau mereka menulis itu kami: saya ingin ke Harvard University. Maka anak ini dipersiapkan sekelas masuk Harvard University," sambung Viktor.

 


3. Hanya Diberlakukan di Dua SMA Unggulan

Gubernur NTT, Viktor Laiskodat. (Liputan6.com/Ola Keda)

Viktor mengatakan bahwa hanya dua Sekolah Menengah Atas (SMA) unggulan di daerahnya yang akan menerapkan masuk sekolah jam 5 pagi.

Ada pun, Kedua sekolah itu yakni, SMA 1 dan SMA 6.

"Kita tidak perlu semua sekolah, tapi kita perlu 2 sekolah. Pertama SMA 1, kedua SMA," kata Viktor.

Dia menilai dua sekolah unggul tersebut memiliki kesanggupan dan kemampuan untuk menerapkan kebijakan tersebut. Politikus NasDem ini menjelaskan 50 persen dari total APBD Provinsi NTT berada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sehingga, kata dia, harus ada desain khusus untuk memanfaatkan anggaran tersebut dengan sebaik mungkin. Salah satunya, dengan memberlakukan jam masuk pukul 05.00 Wita untuk dua sekolah unggulan.

"Desain khusus itu tidak ada di semua sekolah karena kalau fokus itu artinya kita tidak boleh semua," terang dia.

 


4. Latih Kedisplinan, Akan Kerja Sama dengan Kepolisian

Sekolah masuk jam 5 pagi di NTT (Sumber: TikTok/bento_1708)

Kemudian Viktor menyebut kebijakan ini juga untuk melatih kedisplinan para siswa. Terlebih, mereka yang memiliki cita-cita untuk masuk ke Akademi Militer (Akmil) dan Akademi Kepolisian (Akpol).

"Melatih mereka untuk mereka tes di manapun berada. Dia mungkin disiapkan dirinya untuk masuk Akmil, disiapkan dia untuk menuju Akpol, disiapkan. Jadi mereka tersiapkan dengan baik," ujar dia.

Victor mengatakan akan bekerja sama dengan kepolisian terkait keamanan para siswa.

"Dua (sekolah) ini akan berjalan terus jam 05.00 pagi. Karena itu kendalanya nanti keamanan bekerjasama dengan kepolisian. Kita bisa tahu ternyata kita punya kekurangan disitu, maka evaluasi ini cukup baik untuk kita lakukan evaluasi," tutur Viktor.

 


5. Tegaskan Tak Masalah dengan Pro Kontra

Para siswa SMA di Kupang, NTT, masuk sekolah jam 5 pagi. (Sumber: TikTok @25jhuanasliaimere)

Viktor pun menegaskan tak masalah dengan pro kontra terkait kebijakan sekolah dimajukan menjadi 05.00 pagi. Viktor menilai hal tersebut biasa apabila menerapkan kebijakan dan perubahan besar.

"Saya setuju dengan apa yang disampaikan, lakukan analisis, lakukan kajian. Kajian itu sedang dilakukan, lalu kita punya kekurangan, siapa yang mau dikaji. Maka, pelajaran paling baik bagi kita dalam hidup kita try and fix it," pungkas Viktor.

Infografis Tahun Ajaran Baru, Sekolah di Zona Hijau Dibuka Kembali. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya