Jelang Penobatan Raja Charles III, Kursi Usia 700 Tahun Direstorasi

Konservator telah menghabiskan empat bulan bekerja dengan kursi penobatan tersebut.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 02 Mar 2023, 07:00 WIB
Seorang wanita melihat kursi penobatan Ratu Mary II yang dipamerkan di Galeri The Queen's Diamond Jubilee di Westminster Abbey, London (29/5). Galeri ini akan dibuka untuk pertama kalinya pada 11 Juni 2018. (AP / Frank Augstein)

Liputan6.com, London - Seorang konservator di Westminster Abbey, London, sedang melakukan pekerjaan restorasi yang teliti pada kursi berusia 700 tahun untuk memastikan Raja Charles III dapat duduk di atasnya saat penobatannya pada 6 Mei 2023.

Takhta kuno, yang dikenal sebagai kursi penobatan itu telah menjadi pusat penobatan Kerajaan Inggris selama berabad-abad, termasuk penobatan Henry VIII, Charles I, Ratu Victoria, dan Ratu Elizabeth II.

Westminster Abbey -tempat upacara akan berlangsung- menggambarkan kursi itu sebagai "salah satu perabot paling berharga dan terkenal di dunia" dan dalam "kondisi luar biasa" mengingat usianya.

Menurut pernyataan Westminster Abbey, kursi terbuat dari kayu oak dan awalnya dilapisi dengan penyepuhan daun emas, serta didekorasi dengan rumit dengan kaca berwarna. Kursi yang dibuat sekitar tahun 1300 itu dilukis oleh Walter, pelukis kerajaan yang menghiasinya dengan pola burung, dedaunan, dan seorang raja.

Edward I membangun kursi penobatan setinggi 6.5 kaki untuk menampung Batu Scone -juga dikenal sebagai Batu Takdir - yang dia rebut pada tahun 1296, bersama dengan mahkota dan tongkat kerajaan Skotlandia.

Penyepuhan pada kursi penobatan menampilkan apa yang dikenal sebagai punchwork - titik-titik kecil dan rumit yang menciptakan gambar dan pola.


Temuan Baru

Raja Inggris Charles III dan Permaisuri Camilla (Dok. royal.uk)

Krista Blessley, konservator lukisan biara, membersihkan permukaan kursi dengan spons dan penyeka kapas, untuk menghilangkan kotoran. Dia juga bekerja untuk "menstabilkan" lapisan penyepuhan yang masih ada, baik di kursi maupun alasnya, yang diperbarui pada Abad ke-18.

"Merupakan hak istimewa untuk merestorasi kursi penobatan," kata Blessley kepada media Inggris PA seperti dikutip dari CNN, Kamis (2/3/2023).

"Sangat penting bagi sejarah negara kita dan dalam sejarah monarki serta sangat unik sebagai seorang konservator untuk mengerjakan sesuatu yang... masih digunakan untuk fungsi asli pembuatannya."

Kursi penobatan itu tidak selalu terjaga dari tangan-tangan usil. Ada grafiti di bagian belakangnya yang disebut berasal dari Abad ke-18 dan ke-19, yang diyakini sebagai karya anak sekolah dan pengunjung setempat.

Salah satunya berbunyi, "P. Abbott tidur di kursi ini 5-6 Juli 1800."

Blessley memberi tahu PA bahwa dia mulai mengungkap detail yang terlewatkan dalam dekorasi kursi.

"Saya pikir mereka sebelumnya belum menemukan punchwork jari-jari kaki di bagian belakang kursi," katanya.

Tapi dia masih membutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk menjelaskan penemuannya tersebut.


Bukan Benda Tertua dalam Upacara Penobatan

Raja Charles III. (Foto: Carl de Souza/Pool via AP)

Blessley sejauh ini telah menghabiskan empat bulan bekerja dengan kursi tersebut.

"Ini memiliki struktur berlapis yang sangat kompleks, yang berarti sangat rentan terhadap penyepuhan di atasnya mengelupas," jelas Blessley.

Menurut pihak Westminster Abbey, pembaruan pada kursi penobatan tersebut akan sama sekali tidak terlihat, tetapi akan memastikan pelestarian benda bersejarah itu.

Terlepas dari usianya, kursi tersebut tidak akan menjadi benda tertua yang terlibat dalam penobatan Raja Charles III. Karena Raja Charles III akan diurapi dengan minyak suci yang dituangkan ke dalam sendok penobatan emas-perak yang berasal dari Abad ke-12.

Infografis 8 Urutan Pewaris Takhta Kerajaan Inggris Setelah Raja Charles III. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya