Liputan6.com, London - Seorang konservator di Westminster Abbey, London, sedang melakukan pekerjaan restorasi yang teliti pada kursi berusia 700 tahun untuk memastikan Raja Charles III dapat duduk di atasnya saat penobatannya pada 6 Mei 2023.
Takhta kuno, yang dikenal sebagai kursi penobatan itu telah menjadi pusat penobatan Kerajaan Inggris selama berabad-abad, termasuk penobatan Henry VIII, Charles I, Ratu Victoria, dan Ratu Elizabeth II.
Advertisement
Westminster Abbey -tempat upacara akan berlangsung- menggambarkan kursi itu sebagai "salah satu perabot paling berharga dan terkenal di dunia" dan dalam "kondisi luar biasa" mengingat usianya.
Menurut pernyataan Westminster Abbey, kursi terbuat dari kayu oak dan awalnya dilapisi dengan penyepuhan daun emas, serta didekorasi dengan rumit dengan kaca berwarna. Kursi yang dibuat sekitar tahun 1300 itu dilukis oleh Walter, pelukis kerajaan yang menghiasinya dengan pola burung, dedaunan, dan seorang raja.
Edward I membangun kursi penobatan setinggi 6.5 kaki untuk menampung Batu Scone -juga dikenal sebagai Batu Takdir - yang dia rebut pada tahun 1296, bersama dengan mahkota dan tongkat kerajaan Skotlandia.
Penyepuhan pada kursi penobatan menampilkan apa yang dikenal sebagai punchwork - titik-titik kecil dan rumit yang menciptakan gambar dan pola.
Temuan Baru
Krista Blessley, konservator lukisan biara, membersihkan permukaan kursi dengan spons dan penyeka kapas, untuk menghilangkan kotoran. Dia juga bekerja untuk "menstabilkan" lapisan penyepuhan yang masih ada, baik di kursi maupun alasnya, yang diperbarui pada Abad ke-18.
"Merupakan hak istimewa untuk merestorasi kursi penobatan," kata Blessley kepada media Inggris PA seperti dikutip dari CNN, Kamis (2/3/2023).
"Sangat penting bagi sejarah negara kita dan dalam sejarah monarki serta sangat unik sebagai seorang konservator untuk mengerjakan sesuatu yang... masih digunakan untuk fungsi asli pembuatannya."
Kursi penobatan itu tidak selalu terjaga dari tangan-tangan usil. Ada grafiti di bagian belakangnya yang disebut berasal dari Abad ke-18 dan ke-19, yang diyakini sebagai karya anak sekolah dan pengunjung setempat.
Salah satunya berbunyi, "P. Abbott tidur di kursi ini 5-6 Juli 1800."
Blessley memberi tahu PA bahwa dia mulai mengungkap detail yang terlewatkan dalam dekorasi kursi.
"Saya pikir mereka sebelumnya belum menemukan punchwork jari-jari kaki di bagian belakang kursi," katanya.
Tapi dia masih membutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk menjelaskan penemuannya tersebut.
Advertisement
Bukan Benda Tertua dalam Upacara Penobatan
Blessley sejauh ini telah menghabiskan empat bulan bekerja dengan kursi tersebut.
"Ini memiliki struktur berlapis yang sangat kompleks, yang berarti sangat rentan terhadap penyepuhan di atasnya mengelupas," jelas Blessley.
Menurut pihak Westminster Abbey, pembaruan pada kursi penobatan tersebut akan sama sekali tidak terlihat, tetapi akan memastikan pelestarian benda bersejarah itu.
Terlepas dari usianya, kursi tersebut tidak akan menjadi benda tertua yang terlibat dalam penobatan Raja Charles III. Karena Raja Charles III akan diurapi dengan minyak suci yang dituangkan ke dalam sendok penobatan emas-perak yang berasal dari Abad ke-12.