Pembalap Muda Ini Pilih Turun Kelas Agar Semakin Kompetitif dan Mengejar Prestasi

Pembalap muda David Djaja mampu bersaing kompetitif dengan pembalap-pembalap senior di Indonesian Sentul Series Of Motorsport (ISSOM).

oleh Amal Abdurachman diperbarui 01 Mar 2023, 21:02 WIB
Mengenal Sosok Pembalap Muda David Djaja, Pilih Turun Kelas Agar Semakin Kompetitif (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Pembalap muda David Djaja mampu bersaing kompetitif dengan pembalap-pembalap senior di Indonesian Sentul Series Of Motorsport (ISSOM).

Pria yang baru saja merayakan ulang tahun ke-18 itu mengaku terjun ke dunia balap tahun 2021 ke tahun 2022. Rencana awalnya pada pertengahan 2019 mulai membangun mobil balap, namun saat mobil sudah selesai terhalang oleh pandemi Covid-19. 

“Akhirnya kita turun di kelas Super Touring Car (STC) race 1 dan 2.  Waktu itu masih menggunakan mesin B16 dengan kapasitas mesin 1.600cc dan kita turun di dua kelas Super Touring Car Racing (STC-R) 3600 dan 2100,” jelas pria kelahiran Jakarta 4 Februari 2005 itu.

David masih mengandalkan Honda Civic Estilo bermesin B16 dengan kubikasi mesin 1.600cc saat mengikuti balapan tersebut. Namun ternyata mampu bersaing dengan kompetitif.

Berangkat dari pengalaman yang ada di tahun 2020, David bersama tim pun berbenah diri. Di mana di ISSOM 2021, Ia mengikuti seluruh seri yang digelar.

“Di tahun 2021 itu kita ikut full, dari round 1 sampai round 6. Di round 1 kita langsung dengan mesin 1.600cc. Karena enggak ada peserta cuma saya sendiri, akhirnya saya memutuskan untuk upgrade mesin pakai yang ada. Kebetulan yang ada hanya mesin 1.800cc, akhirnya kita fight di kelas 2.000cc,” ujar asuhan Sunny TS itu.

 


Turun Kelas ke ITCR 1.500

Setelah berdiskusi dengan team dan sang mentor Sunny TS, David pun memutuskan untuk turun di kelas ITCR 1.500.

“Kelas ini jadi salah satu kelas yang bisa dibilang paling kompetitif di Indonesia. Karena di kelas ini biasanya menggunakan mobil-mobil baru, seperti Honda Jazz, Honda City Hatchback, dengan spesifikasi standar. Yang dirubah itu hanya suspensi,” papar David.

David pun mengungkapkan alasannya turun di kelas ITCR 1.500, lantaran persaingannya itu tentu kompetitif dan juga tidak mengeluarkan cost yang terlalu besar.

Mostly standar-lah, sesama mobil peserta. Semua power-power nya mirip. Karena mesin standar, dan tergolong lebih saving cost daripada Estilo yang full modifikasi,” katanya.

Kiprah David Djaja di ISSOM pun berbuah manis, di mana dia sukses keluar sebagai juara nasional tahun 2022. David pun diganjar penghargaan IMI Awards 2021 & 2022 untuk Juara Nasional Balap Mobil Kategori -  Sesi 2 : Balap Mobil - ITCR 1500CC - Non Seeded.

 

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya