Liputan6.com, Jakarta Kabar mengejutkan datang dari Paris Saint-Germain (PSG). Presiden tim Nasser Al-Khelaifi terserempet kasus hukum.
L'Equipe, Nasser al-Khelaifi melaporkan, Al-Khelaifi terlibat dalam penculikan dan penganiayaan terhadap Tayeb Benabderrahmane, pelobi berdarah Perancis-Aljazair.
Advertisement
Benabderrahmane menuduh bahwa dia diculik di Qatar pada tahun 2020. Dia juga mengklaim memiliki dokumen dengan informasi yang membahayakan tentang Al-Khelaïfi.
Pengacaranya, Maïtres Romain Ruiz dan Gabriel Vejnar, mengatakan mereka "sangat puas" dengan keputusan untuk menyelidiki kasus tersebut.
Kini, tiga jaksa investigasi dari pengadilan Paris telah ditugaskan untuk menyelidiki kasus itu sejak Senin (27/2/2023).
Sementara Al-Khelaifi membantah semua tuduhan terhadapnya - dan telah bersumpah bahwa "keadilan akan berjalan dengan sendirinya".
“Mereka lebih banyak mengganti pengacara ketimbang mengubah cerita mereka. Ini adalah manipulasi media yang besar," kata al-Khelaifi.
"Saya hanya heran begitu banyak orang menganggap cerita kontradiksi mereka sebagai hal yang benar. Keadilan akan berjalan dengan sendirinya,” lanjut Nasser al-Khelaifi.
Diduga kasus tersebut menyangkut dengan dokumen sensitif terkait penunjukkan Piala Dunia 2022 ke Qatar. Dan pemberian hak siar televisi untuk Piala Dunia 2026 dan 2030 kepada BeIN Media - yang diketuai oleh Al-Khelaifi.
"Ini adalah manipulasi media yang paling utama. Saya heran begitu banyak orang menganggap kebohongan dan kontradiksi mereka sebagai hal yang kredibel - tetapi itulah dunia media kita saat ini," tegasnya.
"Keadilan akan berjalan dengan sendirinya - saya tidak punya waktu untuk berbicara tentang penjahat profesional kecil."
Di sisi lain, Benabderrahmane mengklaim dia ditahan selama enam bulan di Qatar setelah ditangkap pada Januari 2020. Dia mengklaim dia disiksa selama periode ini sebelum ditempatkan di bawah tahanan rumah.
Pelobi mengatakan dia kemudian diizinkan pergi pada November setelah menandatangani dokumen yang berjanji untuk tidak membocorkan dokumen "sensitif" yang terkait dengan Al-Khelaïfi.
Dia telah mempelopori regenerasi tim Paris dan menjadikannya kekuatan dominan di sepak bola Prancis - memenangkan gelar Ligue 1 delapan kali sejak 2012/13.
Ajukan Gugatan Perdata
Outlet berita Prancis, termasuk Le Point dan L'Independant, melaporkan Benabderrahmane mengajukan gugatan perdata - yang memungkinkan penyelidikan yudisial diluncurkan.
Al Khelaifi, 49, sebelumnya sempat diselidiki atas penunjukan Piala Dunia lantaran hubungannya dengan mantan anggota FIFA Jerome Vackle - tapi dia dibebaskan.
Advertisement
PSG Dihantam Kasus
Sebelum kasus ini, PSG juga dihantam kasus pemainnya. Achraf Hakimi. Eks mantan bek Real Madrid dituduh melakukan pemerkosaan.
kemenangan PSG atas Marseille sehari setelahnya karena cedera - dikatakan telah memesan Uber ke rumah korban setelah berbicara dengannya di Instagram selama lebih dari sebulan.
Selama di sana, Hakimi diduga telah mencium dan melakukan penetrasi digital ke wanita tersebut tanpa persetujuannya. Namun, sang wanita berhasil membebaskan dirinya dengan mendorong kakinya.
Wanita itu kemudian mengirim pesan ke seorang teman untuk menjemputnya sebelum pergi ke kantor polisi keesokan harinya. Meskipun sebenarnya dia mengindikasikan tidak ingin mengajukan pengaduan resmi.
Penyelidikan Awal
Namun, karena tuduhannya dinilai serius, kepala polisi di kantor kejaksaan Nanterre segera melakukan penyelidikan awal.Penyelidikan tersebut dikonfirmasikan seorang pejabat di pengadilan kepada Associated Press.
PSG belum merilis pernyataan apa pun atas tuduhan tersebut. Mereka dilaporkan juga tidak akan menanggapi permintaan wawancara. Sementara Hakimi juga belum secara terbuka menanggapi tuduhan tersebut.
Advertisement
Naik Panggung
Terlepas dari laporan yang mengejutkan ini, Hakimi yang masuk dalam FIFA FIFPRO Men's World XI, hadir dalam acara itu dan naik ke panggung untuk mengambil trofinya.
Mantan pemain Real Madrid itu menjadi pemain integral PSG di musim 2022-23. Dia sudag mencetak empat gol dan memberikan lima assist dalam 31 pertandingan di semua kompetisi