Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Hijabfest tahun ini kembali terselenggara pada 2--5 Maret 2023 di Sabuga, Bandung. Edisi ke-11 acara ini akan menghadirkan ragam tren terbaru di industri hijab dan modest fashion.
"Teman-teman ditantang membuat produk Raya. Permintaan customer sering banget nanya baju Raya, baju ibu-anak, baju bapak-bapak dan anak kecil. Ada beberapa brand yang bisa menghadirkan koleksi Raya yang serius, kuncinya affordable," kata Sheena Krisnawati selaku founder Indonesia Hijabfest di konferensi pers Indonesia Hijabfest 2023 yang digelar di kawasan Melawai, Jakarta Selatan, Rabu, 1 Maret 2023.
Untuk Indonesia Hijabfest 2023, Sheena menyebut sorotannya ada di bazar. Selain itu, ada pula show menarik yang tak melibatkan model profesional.
Advertisement
"Bukan model serius catwalk atau fashion week, jadi (model) boleh owner-nya. Saling merayakan teman-teman brand yang (merilis) koleksi Raya. Keriaan saling support antar-brand," terangnya.
Sheena menerangkan, identitas Indonesia Hijabfest tidak selalu konser, namun ada pula pengajian hingga talkshow. "Banyak banget awareness yang dihadirkan dengan mengundang narasumber inspiratif," tambah Sheena.
Bersama Wardah, Indonesia Hijabfest 2023 juga akan menghadirkan talkshow dengan keluarga Ricky Harun dan Herfiza, Chiki Fawzi, Nycta Gina, dan lainnya. Untuk konser, acara ini siap mempersembahkan penampilan dari Yovie & Nuno.
Sementara, Indonesia Hijabfest pertama digelar pada 2012 lalu. Sheena mengenang kala itu, tren-tren hijab tengah jadi perbincangan hangat.
"Waktu itu ingin memberikan wadah bagi teman-teman yang baru mempromosikan produknya. Sebagai pelopor event hijab di 2012, (kami) ingin mengedukasi awareness (orang) yang baru pakai hijab dan tidak punya wadah berekspresi," kata Sheena.
Kolaborasi
Indonesia Hijabfest sendiri condong pada pasar yang merupakan 90 persen perempuan dengan usia 20--53 tahun. Ada beragam hal yang dilakukan dalam acara, mulai dari gathering hingga kampanye media sosial.
"Jadwal di awal tahun, (informasikan) ke teman-teman brand yang terkendala produksi. Jadi, harus kasih info lebih awal supaya bisa mempersiapkan," terangnya.
Sementara, perjalanan acara selama 11 tahun ini, dikatakan Sheena, penuh ragam keseruan. Ia juga mengapresiasi dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan Wardah untuk modest fashion Indonesia.
"Wardah tak henti-hentinya support. Bersama-sama tumbuhnya cepat banget. Di satu sisi, banyak teman-teman (brand) saat pandemi berguguran, kalau dipersentase kita sekitar 30 persen," kata Sheena.
Dengan banyak keterbatasan, Indonesia Hijabfest 2022 berhasil mencetak pencapaian omzet hingga Rp48 miliar dari total 198 ribu pengunjung. Sheena menyebut, untuk target penjualan tahun ini, ia berharap dapat meraih hingga Rp50 miliar.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Madya Amir Hamzah menyebut bahwa fesyen adalah salah satu subsektor utama dalam ekonomi kreatif penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB).
Advertisement
Potensial hingga Kolaborasi
Ini menempatkan Indonesia di peringkat tiga besar dunia dalam kontribusi terhadap PDB nasional dengan persentase 7,8 persen.
"Hal ini menunjukan bahwa industri fesyen memiliki potensi yang besar untuk dapat terus dikembangkan. Secara keseluruhan, perkembangan industri hijab di Indonesia berdampak positif bagi perekonomian nasional melalui berbagai sektor," terangnya.
Head of Wardah Face Care Tiara Putri menyampaikan sebagai pionir brand halal, pihaknya tak hanya menghadirkan produk. Selain kampanye produk, ia menyebut Wardah juga selalu berinovasi dan percaya bahwa berkolaborasi akan lebih bermakna.
"Kami sudah berkolaborasi dari 2012, InsyaAllah konsisten karena visi misi sejalan. Ini bentuk kolaborasi Wardah yang selalu mendukung UMKM perempuan Indonesia untuk dapat berkreasi menciptakan kebermanfaatan," katanya.
Tiara melanjutkan, "Wardah berjalan bukan hanya menjual, tapi berdampak untuk masyarakat sekitar. Selama 11 tahun selalu konsisten mendukung, melihat dampak yang sangat positif dari segi beauty, memberi kepercayaan diri untuk bisa berkreasi menciptakanactivity kebermanfaatan. Bangga dan senang konsisten mendukung Hijabfest."
Dukung UMKM Lokal
Co-Owner Monel Brand Irma Maryam menyebut bahwa brandnya ikut terlibat di Indonesia Hijabfest sejak penyelenggaraan perdana di 2012. Kala itu, Monel baru berdiri selama satu tahun.
"Waktu itu kurang lebih Monel berdiri setahun, dan (Sheena) datang ke toko Monel yang masih kecil, diajak ikut pameran. Itu jadi secerca harap buat brand baru, antusias banget waktu Hijabfest hadir tren hijab baru mulai dan kebutuhan orang sudah merasa ingin memakai dan membeli hijab sudah mulai naik," jelasnya.
Irma menyebut, Indonesia Hijabfest merupakan wadah yang cukup besar bagi mereka untuk bertemu konsumen modest fashion dan hijab. "Bisa belajar untuk mencari tahu sebenarnya apa yang diinginkan pasar, cara kita perbaiki produk agar bisa diterima," tambahnya.
Ia pun telah melalui perjalanan cukup panjang dalam membangun Monel. "Pertama, konsisten banget brand identity. Monel punya ciri khas colorblock, di-cutting, mainnya kasual dari pemilihan bahan, tidak menutup dengan tren yang ada, selalu balik lagi ke ciri khas itu yang dipegang teguh agar orang tidak lupa sama brand kita," tuturnya.
Advertisement