BEI Bakal Sanksi Waskita Karya Jika Tak Paparkan Terkait Obligasi dalam Tiga Hari

Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya telah meminta penjelasan kepada Waskita Karya terkait penundaan pembayaran bunga dan pokok obligasi.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 01 Mar 2023, 20:58 WIB
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, Waskita Karya berpotensi dapat sanksi jika tidak segera memberikan penjelasan. (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menunggu PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) untuk menjelaskan terkait penundaan pembayaran bunga dan pokok obligasi

Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, Waskita Karya berpotensi akan dikenakan sanksi jika tidak segera memberikan penjelasan tersebut.

"Kami sudah sampaikan permintaan penjelasan dari beberapa hari yang lalu. Tapi mereka belum memberikan penjelasan, kalau lebih dari 3 hari enggak kasih penjelasan kami sanksi," kata Nyoman kepada awak media pada Rabu (1/3/2023).

Dia mengatakan, BEI telah memberikan waktu selama tiga hari untuk Waskita Karya memberikan penjelasan.  "Kami kasih waktu tiga hari bursa untuk memberikan tanggapan, kalau mau diproses harusnya segera memberikan tanggapan," ujar dia.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan pembukaan suspensi atau penghentian sementara efek PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan dilakukan setelah penyebab suspensi diselesaikan perseroan.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, suspensi efek Waskita Karya dilakukan karena terdapat penundaan pembayaran bunga obligasi perseroan. Waskita Karya telah melakukan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) dan telah mendapatkan persetujuan pemegang obligasi, sehingga BEI dapat mempertimbangkan pembukaan suspensi perseroan.

Hal ini setelah perseroan menyampaikan hasil RUPO dan laporan atau keterbukaan informasi mengenai ada perubahan atau amandemen atas perjanjian perwaliamanatan kepada publik terkait rencana restrukturisasi obligasi. Hal ini diatur dalam Peraturan Bursa Nomor I-E.

"Pembukaan suspensi akan dilakukan setelah penyebab suspensi telah diselesaikan oleh perseroan,” ujar dia kepada wartawan, Senin, 20 Februari 2023.


BEI Suspensi Saham Waskita Karya

Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk (dok: WSKT)

Sebelumnya, BEI menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Waskita Karya Tbk di seluruh pasar sejak sesi pertama perdagangan Kamis, 16 Februari 2023.

Berdasarkan surat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) No. KSEI-0440/DIR/0223 tanggal 15 Februari 2023 terkait penundaan pembayaran bunga ke-15 Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 Seri B.

"Dalam rangka menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien maka BEI memutuskan untuk melakukan penghentian sementara Perdagangan Efek Waskita Karya," tulis Manajemen BEI, Kamis, 16 Februari 2023.

BEI memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek (saham, obligasi, dan sukuk) PT Waskita Karya (Persero) Tbk di seluruh pasar terhitung sejak Sesi I Perdagangan Efek pada 16 Februari 2023, hingga pengumuman Bursa lebih lanjut.

"Bursa meminta kepada seluruh pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," tulis manajemen BEI.

 


Waskita Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 1,38 Triliun pada Januari 2023

(Foto:BUMN)

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan nilai kontrak baru (NKB) Rp 1,38 triliun pada Januari 2023. Raihan itu atau meningkat 139,29 persen YoY. Sebagian besar kontrak baru bersumber dari proyek Pemerintah sebesar 71,93 persen.

Berdasarkan segmentasi tipe proyek, SVP Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita mengatakan total nilai kontrak baru tersebut didominasi dari konektivitas infrastruktur sebesar 71,93 persen.

"Yang terbesar, Perseroan berhasil memenangkan tender proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi seksi 3 sebesar Rp 996,82 miliar. Ini merupakan perpanjangan Trans Tol Java," ujar Ermy dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (28/2/2023).

Selain konektivitas infrastruktur, perseroan juga memenangkan beberapa tender proyek. Di antaranya seperti, pembangunan kampus UIN Gunung Djati, Bandung senilai Rp 131,71 miliar dan juga kontrak baru dari anak usaha sebesar Rp 249,66 miliar.

"Perseroan juga masih terus mengejar proyek baru IKN hingga 20 persen dari total nilai kontrak sebesar Rp 20,3 triliun yang akan dilelang kementerian PUPR. Permintaan konstruksi dalam IKN ini menjadi prioritas utama Perseroan pada tahun ini," imbuh Ermy.

Target Kontrak Baru 2023

Perseroan juga meningkatkan kapabilitas dengan fokus terhadap sumber daya manusia, value engineering, serta pengembangan teknologi dan digitalisasi melalui BIM & green construction.

Di sisi lain, Waskita berkomitmen dalam peningkatan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) & manajemen risiko yang hati-hati di setiap lini perusahaan, sehingga fundamental Perseroan dapat semakin menguat. Untuk tahun ini, Waskita menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp 20 triliun. Key sectors dengan kompetensi inti Waskita seperti air, gedung, dan jalan diharapkan menjadi kontributor utama NKB 2023.

"Kami berharap tahun ini menjadi awal yang baik untuk Waskita pulih, lebih sehat, serta lebih banyak memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas," ujar Ermy.

 


Kontrak Baru pada 2023

Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk (dok: WSKT)

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk membidik nilai kontrak baru (NKB) Rp 26 triliun pada 2023, seiring dengan upaya perusahaan dalam meningkatkan pendapatannya. Selain itu, Waskita Karya menargetkan pendapatan hingga Rp 21 triliun atau naik sekitar 42,60 persen dari 2022.

Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono mengatakan, Perseroan akan terus mengincar proyek secara selektif di mana pendanaan akan terus dilakukan pada 2023.

"Alhamdulillah, kami pada 2022 mendapatkan banyak proyek-proyek yang prestisius, sebut saja proyek untuk mendukung kelancaran KTT G20 kemudian juga pembangunan Dermaga Patimban yang system pembayarannya tidak lagi turnkey. Tentunya secara cash flow lebih terjamin dan lebih feasible,” kata Destiawan dalam keterangan resminya, Jumat (10/2/2022).

Destiawan menuturkan, pada tahun ini, Waskita Karya mempunyai tantangan yang besar, seperti menargetkan NKB senilai Rp20-25 triliun ditambah sisa nilai kontrak tahun lalu.  Sementara untuk pendapatan usaha, Perseroan menargetkan Rp 20 triliun hingga Rp 21 triliun. Pendapatan itu naik sekitar 42,60 persen dari 2022.

"Kami berharap memasuki tahun 2023 ini, Perseroan bisa mendapatkan proyek-proyek yang tidak hanya prestisius namun juga menguntungkan dan tentunya sustainable untuk kinerja keuangan Perseroan ke depannya. Target kinerja 2023, Perseroan juga terbilang cukup realistis dan tidak muluk sehingga diharapkan dapat dicapai sesuai rencana. Yang paling penting telah sesuai dengan GCG dan Risk,” ujar dia. 

Selain itu, Waskita Karya juga berharap mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebanyak Rp 3 triliun. 

"Kami juga berharap sekali di tahun ini, Perseroan mendapat tambahan PMN sebesar Rp3 triliun, melalui proses right issue yang tertunda kemarin dengan tambahan partisipasi publik. Untuk itu, kita butuh dukungan semua pihak khususnya pemerintah agar harapan-harapan Perseroan bisa tercapai pada tahun ini,” ujar dia.

 


Proyek Tol di IKN

Titik Nol IKN Nusantara yang kini disulap menjadi lebih cantik. (foto: Abdul Jalil)

Asal tahu saja, tahun lalu Waskita Karya memenangkan proyek Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang dan pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN di Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4.

Lalu, Perseroan juga memenangkan pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara. Kemudian, Perseroan juga memenangkan proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di KIPP IKN.

Tak hanya itu saja, tahun lalu, Perseroan mendapatkan proyek pekerjaan di Pelabuhan Patimban yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat, lalu Perseroan telah melakukan strategic partnership Jalan Tol pada ruas Tol Cimanggis-Cibitung (CCT), Kanci-Pejagan (SMR) dan Pejagan-Pemalang (PPTR).

Dengan demikian, hingga Desember 2022, Perseroan berhasil membukukan NKB sebesar Rp 20,23 triliun. 

“Itu semua berkat dukungan dari pemerintah dan tentunya berkat kemampuan dan kerja keras tim Waskita Karya,” kata dia.

Infografis Misi Agustus 2024 Upacara HUT RI di Halaman Istana IKN Nusantara (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya