Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan penyedia layanan IT bootcamp dan IT management, Enigma Camp, mengumumkan peluncuran program terbaru mereka guna meningkatkan kemudahan dalam pembelajaran di dunia IT.
Program kali ini terkhusus di bidang software engineering yang diharapkan akan memudahkan proses kemitraan dengan klien dari dalam dan luar negeri.
Advertisement
"Kami sangat senang dengan peluncuran program baru ini yang memungkinkan siapa saja bisa belajar menjadi Software Engineer tanpa terikat tempat dan waktu," ujar Muhammad Irfan selaku Chief Executive Officer di Enigma Camp dalam pernyataan tertulis mengenai peluncuran program terbarunya.
Irfan mengatakan Enigma Camp memilik tujuan untuk memberikan pelatihan berkualitas sebanyak mungkin dengan menggabungkan metodologi dan mekanisme yang mempermudah proses pembelajaran.
"Kami berharap adanya program baru ini bisa membantu menjangkau lebih banyak peserta dan menghasilkan talenta digital berkualitas di masa depan," tutur Irfan menegaskan.
Mengutip data dari Badan Pusat Statistika (BPS), Irfan menyebut bahwa pengangguran di Indonesia berjumlah sekitar 8,4 juta orang.
Selain itu, Irfan juga menyadur data pada tahun 2030 peluang ekonomi digital diperkirakan mencapai USD 31 miliar dan di Indonesia, proyeksi kebutuhan talenta digital dalam 15 tahun ke depan (terhitung sejak 2022) mencapai 9 juta orang dengan rata-rata 600 ribu orang per tahun.
Oleh sebab itu, Irfan meyakini bahwa kehadiran program baru dari Enigma Camp akan dapat berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan tersebut.
Hingga saat ini, Irfan mengklaim bahwa Enigma Camp telah meluluskan sebanyak 1.532 talenta digital dan 95% di antara lulusan tersebut telah bekerja di hiring partner dari Engineering.
Program terbaru Enigma Camp berlangsung secara daring dan dirancang ramah pengguna dan melibatkan mentor-mentor yang memiliki tahuan pengalaman di bidangnya masing-masing.
Menkominfo: Pemerintah Siapkan Program Stimulan untuk Talenta Digital
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan program stimulan untuk mempersiapkan talenta digital di Indonesia.
Menkominfo, dalam Halal Bihalal Keluarga Besar Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) secara hibrid pada Senin awal pekan ini mengatakan, stimulan ini dilakukan agar ruang digital dapat bermanfaat optimal bagi seluruh bangsa.
"Kita membangun ICT infrastructure agar digital space dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk faedah bangsa kita dan masyarakat kita. Karenanya betul sekali, kita butuh digital talent yang memadai," kata Johnny.
Johnny mengatakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo menyiapkan program stimulus pengembangan talenta digital di semua level.
Mengutip siaran persnya, ditulis Rabu (15/6/2022), Menkominfo menyebut bahwa di tahun lalu, 12,5 juta masyarakat sudah mengikuti program ini.
Advertisement
Kemitraan dengan Perguruan Tinggi dan Perusahaan
Menurutnya, ini setidaknya untuk merangsang Small Medium Entreprises atau UMKM dan Ultra Mikro untuk bisa digital onboarding.
"Basic digital skills dengan empat kurikulum dasar yakni digital skills, digital safety, digital culture dan digital ethics. Hal ini dilakukan agar jangan sampai ruang digital kita diisi dengan hoaks terus," kata Johnny.
Selain itu, Johnny mengungkapkan bahwa program stimulan untuk mempersiapkan talenta digital ini juga menggandeng perguruan tinggi ternama di Indonesia, serta perusahaan teknologi dari dalam maupun dari luar negeri.
"Untuk menghasilkan intermediate digital skills dengan kurikulum-kurikulum seperti Coding, Big Data, Cloud Computing, Artificial Intelligence, Augmented Reality, Virtual Reality, dan Metaverse," kata Menkominfo.
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Advertisement