Liputan6.com, Surabaya - Perusahaan milik pemerintah yang mengelola kawasan industri asal Surabaya dan berkembang ke Sidoarjo hingga Pasuruan, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (PT SIER) mencatatkan total laba mencapai Rp 476,61 miliar di tahun 2022.
Advertisement
Direktur Utama (Dirut) PT SIER, Didik Prasetiyono mengungkapkan bahwa kinerja SIER di usia 49 tahun ini mengalami peningkatan yang sangat memuaskan.
"Berdasarkan kinerja keuangan tahun 2022 (Unaudited), pendapatan usaha pada bisnis inti SIER mencapai 69,39 miliar rupiah atau setara dengan 125,03 persen RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) tahun 2022 sebesar Rp 55,50 miliar atau meningkat 20,28 persen dibanding capaian tahun 2021 sebesar Rp 57,69 miliar," ujarnya di Surabaya, Rabu (1/3/2023).
Didik mengatakan, pada tahun 2022 terealisasi empat PPTI dengan luas mencapai 3,49 hektare. Diantaranya dua tenant baru, yakni PT Soojin Nareswari Kosmetika dan PT Nutricell Pacific.
"Lalu dua tenant yang melakukan perluasan lahan yakni PT Matsumura Itano dan PT Veolia Services Indonesia dengan total nilai transaksi sebesar Rp 50,27 miliar," ucap Didik.
Selain itu, lanjut Didik, tren pendapatan usaha bisnis non-inti langsung tahun 2022 (Unaudited) sebesar Rp 324,35 miliar atau setara 105,99 persen RKAP tahun 2022 sebesar Rp 306,01 miliar atau meningkat 13,36 persen dibanding capaian tahun 2021 sebesar Rp 286,13 miliar.
"Bisnis non-inti tidak langsung ini didapat dari logistik sebesar Rp 54,31 miliar dan kontraktor Rp 28,55 miliar. Sehingga total pendapatan bisnis secara keseluruhan mencapai Rp 476,61 miliar. Jumlah ini setara 119,81 persen RKAP tahun 2022 atau meningkat 16,67 persen dibanding realisasi tahun 2021 sebesar Rp 408,49 miliar," ujarnya.
Kawasan Industri Tertua di Indonesia
Diketahui, PT SIER merupakan salah satu kawasan industri tertua di Indonesia, dan yang pertama di Jawa Timur. SIER berdiri pada 28 Februari 1974 silam atau memasuki usia 49 tahun saat ini.
Perusahaan milik Danareksa, Pemerintah Provinsi Jatim dan Kota Surabaya ini berdiri di atas lahan seluas 245 hektare di daerah Rungkut, Kota Surabaya.
Pada 1985, perusahaan yang berkantor pusat di Surabaya inii memperluas kawasan industrinya ke wilayah selatan tepatnya di Berbek, Waru, Kabupaten Sidoarjo seluas 87 hektare.
Seiring berkembangnya industri di Jatim, SIER kembali melakukan ekspansi pada 1989. Kali ini tak lagi di Surabaya atau Sidoarjo, namun di Rembang, Kabupaten Pasuruan, dengan sebutan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) yang luasnya mencapai 500 hektare.
Lalu pada 2013 kembali memperluas dengan menambah 63 hektare, sehingga kawasan industri PIER luasnya mencapai 563 hektare.
Advertisement