Liputan6.com, Jakarta - PT Elnusa Tbk (ELSA) anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina telah mengumumkan laporan kinerja keuangan konsolidasi 2022 yang telah di audit. Elnusa mencatatkan laba bersih sebesar Rp 378 miliar atau tumbuh 248 persen year on year (yoy) didorong dengan adanya peningkatan aktivitas hulu migas.
Perseroan pun membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 12,3 triliun pada 2022, naik 51 persen yoy dari 2021 sebesar Rp8,1 triliun.
Advertisement
Pendapatan usaha konsolidasi ini dikontribusikan melalui segmen jasa distribusi dan logistik energi sebesar 59 persen, jasa hulu migas terintegrasi 32 persen dan jasa penunjang migas 9 persen.
Perolehan tersebut didorong atas peningkatan di semua segmen bisnis perseroan seiring dengan peningkatan aktivitas hulu migas dan kebutuhan BBM industri maupun masyarakat.
Direktur Keuangan Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja menuturkan, perseroan telah menyiapkan landasan yang lebih kuat untuk menjadikan 2022 sebagai awal perbaikan dari capaian sebelumnya. Atas upaya tersebut Perseroan juga berhasil mencatatkan EBITDA Rp 1,15 triliun atau tumbuh 16 persen dari tahun sebelumnya Rp 985 miliar, laba bruto Rp912 miliar, laba operasi Rp498 miliar dan kas setara kas mencapai Rp1,65 triliun.
Pada 2022, perseroan lebih selektif dalam melakukan realisasi belanja modal, adapun belanja modal Elnusa 2022 yang terserap adalah sebesar Rp 409 miliar dan dimanfaatkan untuk berbagai investasi yang mendukung pertumbuhan serta keberlangsungan bisnis. Beberapa di antaranya untuk pengembangan jasa hulu, jasa distribusi dan logistik energi serta jasa penunjang migas.
“Dengan penuh rasa syukur, perseroan berhasil menaklukan berbagai tantangan di tengah kondisi ketidakpastian akibat gejolak global sepanjang 2022 yang masih berlanjut dari tahun sebelumnya juga pasca dampak dari pandemi sejak 2020 lalu," kata Bachtiar di Jakarta, ditulis Kamis (2/3/2023).
Dia bilang, untuk memperkokoh daya tahan terhadap keuangan juga menjaga bisnis yang berkelanjutan ke depannya, Elnusa berupaya memperkuat bisnis inti perseroan dengan konsisten menerapkan kebijakan strategis perusahaan dalam pengelolaan biaya yang tepat guna, optimal dan mengambil peluang dalam pengembangan bisnis yang bukan hanya berfokus pada industri migas tetapi juga non migas.
Elnusa Terapkan ACGS
Sejalan dengan capaian tersebut, perseroan juga berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik ke level yang lebih tinggi dengan menerapkan ASEAN CG Scorecard (ACGS).
Seperti tahun sebelumnya, penilaian atas penerapan ACGS dilakukan oleh pihak Independen, Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) dan menunjukkan hasil capaian skor sebesar 97,21 poin dengan predikat kategori “Very Good” atau Level 4 (90-99,99) yang artinya implementasi Tata Kelola korporasi Perusahaan sudah mematuhi penuh standar internasional yang menjadi syarat oleh ACGS. Capaian skor tersebut naik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 93,45 poin.
Melihat capaian positif pada 2022, hal tersebut menjadikan Elnusa untuk terus melanjutkan capaian tersebut pada 2023 ini dengan memperkuat fundamental bisnis menuju pertumbuhan yang kompetitif dan berkelanjutan melalui empat prioritas strategis.
Mulai dari upaya peningkatan kompetensi pekerja sebagai fundamental dalam memberikan layanan yang terbaik untuk klien melalui learning & growth perspective, memperkuat internal proses dalam optimalisasi produktivitas aset juga peningkatan kapabilitas pemasaran, customer perspective sebagai peningkatan kualitas layanan untuk meningkatkan market share di Pertamina Group maupun non Pertamina Group, serta financial perspective dalam membangun cost awareness sebagai upaya dalam memberikan harga yang kompetitif dan peningkatan profitability margin.
Advertisement
Elnusa Siapkan Belanja Modal Rp 500 Miliar
Sementara itu pada 2023, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp500 miliar. Belanja modal sebagian besar atau 46 persen dialokasikan untuk maintain capacity alat survei seismic darat dan juga perawatan sumur, 35 persen dialokasikan untuk pertumbuhan bisnis pada pemeliharaan kapasitas kelengkapan pekerjaan Hydraulic Workover (HWU), Mobile Well Testing serta jasa distribusi dan logistik energi untuk pembangunan dan revitalisasi Terminal Petroleum Liquefied Gas (TPLG) Kolaka, Tanjung Pandan, Labuan Bajo.
Selain itu, berdasarkan kepastian market ke depan dan sisanya digunakan untuk segmen jasa penunjang migas dan non project. Melalui belanja modal yang disiapkan ini Elnusa berkomitmen untuk siap berinvestasi melakukan pengembangan dan inovasi dalam mendukung pertumbuhan perusahaan ke depan.
"Atas ketahanan kami yang senantiasa berupaya untuk menciptakan nilai positif bagi pemegang saham dan klien, kami menatap optimis pada 2023 ini. Kami berkeyakinan dengan konsisten menjalankan empat prioritas strategi tersebut akan semakin besar pula peluang bagi perseroan untuk dapat mengakselerasi pertumbuhan bisnis yang kompetitif, menguntungkan serta bertanggung jawab sebagai perusahaan jasa energi terkemuka yang memberikan solusi total,” tutup dia.