Liputan6.com, Jakarta Gibran Rakabuming mendapat gelar kebangsawanan dari Puro Mangkunegaran Solo, yakni Kanjeng Pangeran Haryo atau KPH. Prosesi serah terima gelar dilakukan di Pendapa Pura Mangkunegaran, Rabu (1/3/2023).
Ia menerima kekancingan atau sertifikat adat Jawa sebagai tanda gelar bangsawan KPH resmi disandang putra Jokowi. Dalam sejumlah video yang beredar di medsos, Gibran Rakabuming bahagia dengan gelar barunya.
Gelar ini didapat bintang film Sesuai Aplikasi pada hari kenaikan takhta atau Tingalan Wiyosan Jumenengan Dalem Ingkang Jumeneng KGPAA Mangkunegara X atau GPH Bhre Cakrahutomo di Pendapa Pura Mangkunegaran Solo.
Baca Juga
Advertisement
Gelar ini diberikan ke Gibran Rakabuming disertai sejumlah pertimbangan. Termasuk, andilnya memajukan Puro Mangkunegaran dengan membangun Taman Pracima Tuin yang kini menjadi ikon Solo.
Menerima Arahan
Potret momen menerima kekancingan diperlihatkan Gibran Rakabuming via akun Twitter terverifikasi, kemarin. “Menerima arahan dari Kanjeng Gusti,” tulis sang Wali Kota Solo.
Dalam foto, Gibran Rakabuming mengenakan beskap hitam, komplet dengan belangkon, kain jarit motif batik berwarna dasar cokelat dan keris. Netizen menyelamati Gibran Rakabuming.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Roda Pemerintahan
“Amanah menjalankan roda pemerintahan kota Solo dan semakin giat merawat dan menjaga kelestarian adat dan budaya yang ada di kota tercinta ini. Mantap Mas Wali Kota,” akun @ruke**** menyelamati.
“Selamat Congrats Kanjeng Pangeran Haryo Gibran Rakabuming Raka. Menawi gelar saking Kraton Surakarta nopo nggih kok kesupen (kalau gelar dari Keraton Kasunanan Solo apa masih ingat),” @gus**** bertanya.
Dua Gelar Buat Gibran
Antara mengabarkan pada Rabu (1/3/2023), ini bukan gelar bangsawan pertama yang didapat Gibran Rakabuming. Pada 2021, ia digelari Kanjeng Pangeran Widuranagara oleh Keraton Kasunanan Surakarta. Budayawan Solo, Tunjung W. Sutirto, menilai dua gelar ini tak akan memantik konflik.
“Keraton mungkin pertimbangannya dari sisi pemerintahan. Mangkuneran mungkin pertimbangannya dari sisi kebudayaan. Masing-masing punya pertimbangan sendiri tetapi gelar itu tidak ada konfliknya. Tidak ada masalah yang perlu ditakutkan,” ungkap Tunjung W. Sutirto.
Advertisement