Liputan6.com, Jakarta - Kabar penggabungan usaha atau merger antara PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) makin santer. Hal ini didukung pernyataan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membenarkan adanya aksi tersebut dan diperkirakan rampung tahun ini.
Menyusul kabar tersebut, saham BABP dan NOBU kompak menguat pada perdagangan hari ini, Kamis 2 Maret 2023. Saham BABP terpantau naik 4,08 persen ke posisi 102. Saham BABP dibuka pada posisi 98 dan bergerak pada rentang 97–107.
Advertisement
Melansir data RTI, Frekuensi perdagangan sementara mencapai 5.090 kali dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 1.491.440 saham senilai Rp 15,4 miliar.
Bersamaan dengan itu, saham NOBU juga terpantau naik 2,75 persen ke posisi 560. Saham NOBU dibuka pada posisi 555 dan bergerak pada rentang 555-560. Frekuensi perdaganagn sementar atercatat 284 kali dengan volume saham yang ditransaksikan sebanyak 7.938 saham senilai Rp 453,2 uta.
Menariknya, baik saham NOBU dan BABP juga kompak berada di zona merah pada perdagangan Rabu, 1 Maret 2023 kemarin. Harga saham BABP terkoreksi 4,85 persen ke posisi 98, sedangkan harga saham NOBU terkoreksi 4,39 persen ke posisi 545.
Kata OJK
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan, kedua bank telah mengajukan rencana merger sebelum deadline pemenuhan modal inti berakhir pada 2022.
"Merger Bank MNC dan Bank Nobu, mereka sudah ajukan rencana merger sebelum deadline 2022. Jadi ini memang sedang dalam proses, Sudah ada tim merger. Sudah ada langkah-langkah ke arah realisasi mergernya,” kata Dian, mengutip pemberitaan Liputan6.com sebelumnya.
Kata OJK
Dia menuturkan, aksi ini berdampak positif bagi kedua entitas, mengingat masing-masing memiliki ekosistem yang kuat dan saling mendukung. Sehingga merger antara BABP dan NOBU bukan lagi hanya sekedar untuk pemenuhan ketentuan modal inti Rp 3 triliun, tetapi lebih ke arah untuk memperkuat entitas tersebut.
"MNC dan Lippo ini ‘kan dua grup konglomerat yang kuat. Saya yakin mereka bisa bersinergi dengan baik setelah merger ini. Saya kira komitmen mereka sudah jelas. Sudah ada timnya, tidak akan mundur bahkan mereka akan terus mempercepat proses merger ini sehingga akan terjadi bank yang lebih kuat dari Bank MNC dan Bank Nobu yang saat ini,” imbuh Dian.
Advertisement
Pembukaan IHSG 2 Maret 2023
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Kamis, (2/3/2023). Penguatan IHSG ditopang sektor saham teknologi dan infrastruktur.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka naik tipis ke posisi 6.845,07. Pada pukul 09.19 WIB, IHSG menguat terbatas 0,11 persen ke posisi 6.852. Indeks LQ45 menguat 0,16 persen ke posisi 947,6. Sebagian besar indeks acuan bervariasi.
Pada perdagangan Kamis, 2 Maret 2023, IHSG berada di level tertinggi 6.858,91 dan terendah 6.841,86. Sebanyak 244 saham menguat dan 161 saham melemah. 229 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 150.842 kali. Total volume perdagangan saham 3,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 973 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.265.
Mayoritas indeks sektor saham menghijau. Sektor saham energi naik 0,03 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,42 persen, sektor saham keuangan menanjak 0,27 persen, sektor saham properti mendaki 0,15 persen. Selain itu, sektor saham teknologi menguat 0,89 persen, dan pimpin penguatan terbesar, diikuti sektor saham infrastruktur.
Sektor Saham
Sementara itu, sektor saham basic melemah 0,30 persen, sektor saham industri susut 0,10 persen, sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,33 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 0,10 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,12 persen.
Di indeks LQ45,saham BBRI naik 0,64 persen, saham BBCA bertambah 0,58 persen, dan saham TBIG melonjak 2,43 persen. Saham INDF naik 0,40 persen.
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup mendatar ke posisi 6.844 pada perdagangan Rabu, 1 Maret 2023. Saham bank besar cenderung menguat. Saham BBNI bertambah 2 persen, saham BBRI naik 1,1 persen, saham BMRI melonjak 1 persen, dan saham BBCA melemah 1,7 persen.
Adapun saham grup Astra bervariasi. Saham ASII naik 0,8 persen dan UNTR merosot 1,2 persen. Sebagian besar saham teknologi menguat. Saham GOTO bertambah 3,4 persen, saham ARTO menanjak 7,2 persen, saham BBYB naik 1,6 persen.
Advertisement