Liputan6.com, Jakarta- Atlet Mix Martial Arts (MMA) Jeka Saragih baru saja menorehkan sejarah menjadi orang Indonesia pertama yang dikontrak UFC. Sejak awal Februari lalu Jeka dipastikan dikontrak UFC meski kalah dari petarung India di final Road to UFC.
Di UFC, Jeka harus mengalami perubahan kelas. Dia tak akan bertarung di kelas ringan selama menjalani kontrak bersama UFC. Ia akan tampil di kelas bulu lantaran dinilai lebih tepat dan cocok untuknya.
Advertisement
Lantas kapan Jeka akan melakoni debut di UFC? Rupanya proses masih sangat panjang. Jeka belum mendapatkan jadwal tanding hingga awal Maret ini. Banyak hal yang masih harus diurus Jeka bersama promotor pimpinan Dana White tersebut.
Pecinta UFC yang ingin melihat aksi perdana Jeka harus bersabar menunggu selama beberapa bulan lagi. Jeka memperkirakan baru akan tanding di UFC sekitar empat sampai enam bulan mendatang.
"Jadwal sejauh ini belum ada. Masih banyak yang harus diurus juga dengan UFC nya juga. Bisa sampai empat, lima hingga enam bulan lagi," ujar Jeka dalam wawancara bersama Liputan6.com dan beberapa media nasional, Rabu (1/3/2023).
Karena belum ada jadwal tanding, Jeka kini fokus betul mempersiapkan diri agar bisa membanggakan Indonesia ketika sudah tiba saatnya berlaga di UFC. Jeka akan terus berlatih di Amerika Serikat berkat dukungan dari Mola. Jeka berlatih keras memperbaiki kekurangannya selama ini.
Latihan
"Sejauh ini untuk latihan lebih banyak di Amerika Serikat karena pelatih kita di sini juga. Kita akan mengisi kekurangan-kekurangan kita. Saya kurang di ground fighting. Itu harus diperkuat lagi dan diperbanyak lagi agar bisa bersaing dengan fighter-fighter yang bagus di ground fighting," terang Jeka.
"Saya harus lebih banyak sparing dengan fighter-fighter yang di atas saya levelnya. Jadi nanti di atas ring tidak ada rasa grogi dan minder menghadapi lawan."
Advertisement
Jaga Kondisi
Setelah dikontrak UFC, Jeka juga harus menjaga betul asupan makannya. Peraturan ketat UFC soal doping membuat Jeka waspada terhadap makanan maupun vitamin yang dikonsumsi sehingga tidak berakibat fatal nantinya.
"Di UFC ini sangat ketat dalam penggunaan suplemen harus benar-benar tidak ada doping. Jadi kita harus jaga pola makan juga tidak sembarangan makan dan konsumsi vitamin juga. Karena setiap mau tanding ada pemeriksaan doping. Kita harus memperhatian apa yang di minum takutnya ada yang mengandung doping," papar Jeka.
Jeka juga harus berjuang melakukan diet ketat sebelum debut di UFC karena perpindahan kelas. Jeka kini harus menurunkan berat badan 15 sampai 20 kg.
"Pindah kelas ini keputusan bersama dengan tim. Pasti pindah kelas ini sangat menguntungkan dari postur dan jangkauan. Tapi ada juga ruginya saya harus diet ekstra harus turun berat banyak. Saya harus diet panjang, turun sekitar 15- 20 kg."