Guru Besar Unesa Luncurkan 3 Aplikasi Khusus Disabilitas, Diklaim Pertama di Indonesia

Guru Besar Bidang Manajemen Pendidikan Khusus, Universitas Surabaya (Unesa) Prof. Dr. Sujarwanto meluncurkan meluncurkan tiga inovasi bidang disabilitas dalam bentuk aplikasi.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 03 Mar 2023, 05:10 WIB
Guru Besar Bidang Manajemen Pendidikan Khusus Unesa Prof. Dr. Sujarwanto meluncurkan meluncurkan tiga inovasi bidang disabilitas. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Guru Besar Bidang Manajemen Pendidikan Khusus, Universitas Surabaya (Unesa) Prof. Dr. Sujarwanto meluncurkan meluncurkan tiga inovasi bidang disabilitas dalam bentuk aplikasi.

Pertama, In-Mhare atau (Inclusive Mobile Health for Teacher), merupakan aplikasi berbasis android yang bisa membantu guru sekolah luar biasa (SLB) untuk mengelola stres ketika menghadapi siswa disabilitas atau berkebutuhan khusus.

Sujarwanto mengatakan, In-Mhare memiliki tiga fitur utama yaitu, self report, self healing dan evaluation.

"Ini bisa diakses guru meski tanpa koneksi dengan internet. Bahkan, guru bisa konsultasi lebih lanjut ketika guru mengalami stres atau kecemasan lanjut. Ini bisa buat guru di berbagai negara, sementara bahasa yang tersedia, Indonesia, Thailand dan Inggris," ujarnya, Kamis (2/3/2023).

Kedua, lanjut Sujarwano, Gusi atau guru inklusi. Merupakan aplikasi self-assessment berbasis android yang bisa digunakan untuk menganalisis pengalaman guru dalam mengelola pembelajaran manajemen inklusi, sehingga hasil asesmen dapat menjadi bahan analisis untuk menunjang proses pembelajaran.

"Aplikasi Gusi berisi berbagai macam materi penjelasan tentang tupoksi guru pembimbing khusus yang disusun dosen dan praktisi profesional. Juga ada menu uji pemahaman, kuesioner, skor dan rekomendasi pembelajaran dan materi," ujarnya.


Virtual Reality

Ketiga, kata Sujarwanto, Virtual Reality (VR) Bina Gerak untuk anak cerebral palsy tipe spastik. Aplikasi ini dikembangkan untuk mengatasi kesulitan anak penyandang cerebral palsy dengan kondisi spastik diplegia pada kedua kaki untuk memastikan keterampilan motorik sehingga berkembang dengan baik.

"Inovasi ini merupakan hasil riset saya dan tim bekerja sama dengan berbagi mitra dan pakar luar negeri selama tiga tahun terakhir," ucapnya.

"Ini sudah tersedia di Playstore dan setahu saya yang khusus untuk guru sekolah luar biasa tidak ada di Indonesia, bisa dibilang ini yang pertama dan harapannya ini bisa memudahkan guru di SLB dan penyandang disabilitas," imbuh wakil rektor bidang perencanaan dan kerja sama Unesa periode 2018-2022 ini.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya