Liputan6.com, Jakarta - Cuaca hari ini, Jumat (3/3/2023), pagi di Jakarta langitnya diprediksi cerah berawan. Tapi berbeda pada siang hingga malam hari nanti.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca hujan ringan hingga diprakirakan guyur semua wilayah Jakarta siang hari, hanya waspada hujan petir di Jakarta Timur.
Advertisement
Malam nanti, hujan dengan intensitas ringan diprediksi turun di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, sisanya berawan.
"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Jakbar pada siang dan sore hari," papar peringatan dini BMKG.
Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Jawa Barat, pagi hari ini diprakirakan berawan, lalu hujan berintensitas ringan hingga sedang dari siang sampai malam nanti.
Tak jauh berbeda, Depok dan Kota Bogor, Jawa Barat, sepanjang hari ini diprediksi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan terjadinya angin kencang pada rentang waktu pagi hingga malam hari di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta," jelas peringatan dini BMKG.
Di Kota Tangerang, Banten, pagi dan malam nanti diprediksi berawan, namun hujan sedang pada siang hari.
Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Berawan |
Jakarta Pusat | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Jakarta Selatan | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Hujan Ringan |
Jakarta Timur | Cerah Berawan | Hujan Petir | Hujan Ringan |
Jakarta Utara | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Kepulauan Seribu | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Bekasi | Berawan | Hujan Sedang | Hujan Ringan |
Depok | Hujan Ringan | Hujan Sedang | Hujan Ringan |
Kota Bogor | Hujan Sedang | Hujan Sedang | Hujan Ringan |
Tangerang | Berawan | Hujan Sedang | Berawan |
Kepala BMKG Beberkan Wilayah yang Rawan Bencana di Indonesia
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa Indonesia menghadapi potensi gempa kuat dipicu oleh aktivitas multi segmen sesar aktif.
Dwikorita memaparkan sejumlah daerah yang potensial menghadapi potensi bencana itu, salah satunya daerah terdekat Jakarta yaitu zona Sesar Cimandiri.
Menurut Dwikorita, di zona ini, khususnya Palabuhan Ratu dan Sukabumi, terdapat Segmen Cimandiri, Nyalindung-Cibeber dan Rajamandala yang berarah Timurlaut-Baratdaya dan menerus ke Teluk Pelabuhan Ratu.
“Zona sesar utama Cimandiri ini sangat berdekatan dengan jalur Sesar Citarik dan Sesar Cipamingkis yang semua merupakan jalur sesar aktif," kata Dwikorita dalam acara Seminar 'Mitigasi Bencana Secara Cepat sebagai Upaya Antisipasi Dini untuk Memahami Potensi Bahaya Gempa Bumi dan Resikonya' di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta, Kamis 2 Maret 2023.
"Gempa kuat dapat terjadi saling picu di zona tektonik yang aktif dan kompleks semacam ini," sambung dia.
Advertisement
Waspada Potensi Gempa Kuat
Dwikorita menambahkan, bahwa potensi gempa kuat yang dipicu oleh aktivitas multi segmen sesar aktif yang berdekatan/bersinggungan dapat terjadi di zona Sesar Palu Koro.
Di zona ini terdapat Segmen Palu, Saluki, Moa, dan Kuleana yang berarah selatan-utara, menerus ke Teluk Palu. Zona segmen sesar utama Palu- Kuleana ini berdekatan dengan Segmen Sesar Palolo A dan Palolo B yang semua merupakan segmen sesar aktif.
"Gempa kuat dapat terjadi saling picu di zona tektonik yang aktif dan kompleks semacam ini," sambungnya.
Lainnya adalah di zona Sesar Semangko, khususnya Kota Bandar Lampung dan Kotaagung dekat Segmen Kumering Utara, Kumering Selatan, Semangko Barat, dan Semangko Timur berarah Baratlaut-Tenggara dan menerus ke Teluk Semangko.
Potensi Gempa
Zona sesar utama Semangko ini dekat jalur Sesar Semangko Graben dan Sesar Ujung Kulon yang semua merupakan sesar aktif. Gempa kuat dapat terjadi dan saling picu di zona tektonik yang aktif dan kompleks seperti di Jalur Sesar Semangko di Selat Sunda ini.
Potensi gempa kuat dipicu aktivitas multi segmen sesar aktif juga dapat terjadi di Kota Banda Aceh. Di zona ini terdapat Segmen Aceh dan Seulimeum. Zona sesar utama ini sangat berdekatan dengan jalur Sesar Pidie Jaya, Batee, Tripa, dan Peusangan vang semua merupakan jalur sesar aktif. “Gempa kuat dapat terjadi saling picu di zona tektonik yang aktif dan kompleks di wilayah ini,” bebernya.
Untuk membayangkan bagaimana potensi bahayanya adalah dengan melihat bagaimana peristiwa gempa Turki yang terjadi akibat patahan yang ada di darat.
Menurutnya, ada dua patahan lempeng yang terjadi pada gempa Turki. Yakni patahan East Anatolian yang bergerak dengan skala lebih dari 7 skala richter, dan dilanjutkan beberapa jam kemudian dengan patahan lainnya di North Atatolian. Sehingga ada 3 gempa terjadi dalam waktu hampir bersamaan, maka daya rusaknya tinggi.
Dwikorita menambahkan bahwa peristiwa serupa bisa saja terjadi di Indonesia. Fenomena ini memberikan warning bagi kita yang ada di Indonesia, untuk mewaspadai adanya potensi gempa multi-segmen yang sangat mungkin terjadi, sambungnya.
"Semua paparan ini bukan untuk menakuti. Tapi untuk edukasi. Kepala daerah harus memperhatikan tata ruang, building code. Sekolah, rumah sakit harus aman dari gempa," tegasnya.
Advertisement
Dorong Penguatan Ground Motion
Dwikorita menyatakan pihaknya mendorong penguatan kajian getaran tanah (Ground Motion). Ini merupakan bagian memperkuat peringatan dini gempa bumi. Sehingga tata ruang kota juga bisa disiapkan.
Kemudian, lanjut Dwikorita, penegakkan aturan konstruksi bangunan tahan gempa dengan building code.
"Pemda untuk segera mengecek bangunan, konstruksinya apakah sudah tahan gempa. Pupera dan kampus teknik bisa bantu. Kalau ketahuan ada tak tahan gempa, mohon perkuat. Ada teknologinya," sarannya.
"IMB dan tata ruang ditetapkan ketat. Kalau zona merah jangan dibangun, sebab nanti jadi kuburan massal. Zona orange dan kuning, boleh dibangun namun syaratnya harus ketat," jelasnya.
Dwikorita turut mengapresiasi kepala daerah dari PDIP yang dinilainya responsif soal mitigasi bencana alam. Hal itu bisa dibuktikan, rutinnya kepala daerah dari PDIP berdiskusi dengan BKMG meski potensi bencana belum terjadi.
"Kami sangat bangga dan respek atas Baguna PDIP. Kalau kami ke daerah, pimpinan daerah dari PDIP, sangat responsif dan cepat menerima kami," jelas Dwikorita.