Liputan6.com, Jakarta - Ada bukti menarik yang kembali tersorot dari mobil Jeep Rubicon bernomor polisi B-120-DEN milik tersangka Mario Dandy Satriyo (20). Dilaporkan bahwa ada satu botol minuman keras (miras) di bagian kursi tengah mobil mahal tersebut.
Selain botol miras, terdapat juga baju putih yang disimpan di jok belakang mobil, masker, dan tempat makan berwarna hijau. Lalu, di bagian dasbor depan terlihat portable bluetooth speaker, resi BCA, korek, sendok, dan kotak berwarna cokelat.
Baca Juga
Advertisement
Menurut laporan kanal News Liputan6.com, mobil Jeep Rubicon itu telah dijadikan barang bukti dalam kasus dugaan penganiayaan tersangka Mario Dandy. Mobil tersebut jadi kendaraan Mario ketika menemui David di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Atas adanya temuan itu, Pengacara Shane, tersangka kedua di kasus penganiayaan, Happy SP Sihombing, memberikan tanggapan bahwa kliennya tak berada dalam pengaruh alkohol saat kejadian penganiayaan tersebut. "Tidak terpengaruh alkohol, karena Shane tidak pernah minum alkohol," kata Happy pada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, 28 Februari 2023.
"Jadi, karena dia disuruh Mario, dia nggak tahu apa yang ada di dalamnya itu, itu punya siapa, tapi yang jelas itu bukan punya Shane," sambungnya.
Meski belum diketahui siapa yang sebenarnya mengonsumsi alkohol di mobil tersebut, tentu ada beragam efek negatif ketika seorang nekat berkendara dalam kondisi mabuk. Alkohol punya efek substansial pada penilaian, koordinasi, waktu reaksi, konsentrasi, dan penglihatan seseorang.
Dampak Alkohol
Efek alkohol saat berkendara menempatkan Anda dan orang lain dalam bahaya. Mengutip dari kanal Citizen6 Liputan6.com dan berbagai sumber lain, berikut adalah bahaya mengemudi saat mabuk:
1. Buruknya Pengambilan Keputusan
Melansir Healthline, akohol berperan besar dalam mengaburkan pikiran dan dapat merusak pertimbangan sampai pada titik di mana Anda membuat keputusan buruk yang seharusnya tidak Anda buat. Hilangnya kesadaran saat mabuk juga dapat membuat Anda lebih rentan terhadap gangguan saat mengemudi.
Anda mungkin mencoba mengirim pesan teks atau menonton sesuatu di ponsel daripada fokus pada jalan. Mengonsumsi sedikit alkohol bisa memengaruhi konsentrasi. Padahal saat mengemudi, seseorang butuh konsentrasi tinggi.
Misalnya, Anda harus bisa tetap berada di jalur yang sesuai, mengatur kecepatan Anda, memberi ruang dan perhatian yang tepat untuk mobil lain di jalan, serta mematuhi rambu lalu lintas. Alkohol secara signifikan akan meningkatkan peluang Anda mengalami kecelakaan karena dapat mengurangi konsentrasi.
Advertisement
Mengambil Keputusan
Buruknya pengambilan keputusan ini juga berperan besar dalam mengemudi. Anda harus mampu menilai jarak yang diperlukan untuk berhenti tepat waktu, atau berbelok tanpa menabrak apa pun.
Anda juga harus mampu meramalkan dan bereaksi terhadap masalah yang mungkin timbul di jalan, seperti menghadapi perubahan cuaca yang tiba-tiba atau menghindari puing-puing besar di jalan. Memiliki pikiran yang jernih membantu Anda mengambil keputusan dengan tetap waspada dan sadar akan kondisi di sekitar Anda. Karena itulah alkohol akan merusak kemampuan ini.
2. Penglihatan Menurun
Mengonsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan masalah pada penglihatan. Minum alkohol bisa menyebabkan penglihatan Anda kabur atau menyebabkan mata Anda bergerak sendiri.
Gangguan penglihatan ini dapat mempengaruhi Anda dalam menilai jarak antara mobil Anda dan kendaraan atau benda lain di jalan, serta tidak dapat membedakan warna rambu lalu lintas dan marka jalan.
Secara umum, semakin banyak Anda minum alkohol, semakin terganggu penglihatan Anda. Jika merasa penglihatan Anda kabur, keruh, atau mengalami masalah yang berhubungan dengan mata selama minum-minum, jangan berada di belakang kemudi.
3. Melambatnya Respon Tubuh dan Kurangnya Koordinasi
Alkohol dalam sistem tubuh Anda akan menyebabkan tubuh bereaksi lebih lambat terhadap situasi tertentu, karena respons tubuh Anda melambat. Hal ini akan meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan karena Anda tidak akan dapat menanggapi sesuatu yang terjadi secepat yang Anda lakukan jika Anda sadar.
Otak yang berada di bawah pengaruh alkohol akan membutuhkan waktu lebih lama untuk memproses situasi dan bereaksi. Hal ini diperparah dengan fakta bahwa alkohol membuat Anda lebih rentan terhadap gangguan mengemudi.
Tak hanya respons tubuh yang melambat, alkohol juga akan memengaruhi keterampilan motorik seperti koordinasi tangan, mata, dan kaki. Anda dapat mengetahui bahwa koordinasi Anda telah terganggu jika tidak dapat berdiri tegak, bergoyang saat berdiri, atau mengalami kesulitan ketika berjalan.
4. Jangan Paksakan Diri
Banyak kecelakaan yang terjadi karena pengemudi nekat berkendara dalam kondisi mabuk. Jadi, jika Anda terpaksa harus bepergian setelah mengonsumsi alkohol, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan, yaitu:
- Tunggu sampai efek alkohol benar-benar hilang dan Anda sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasa.
- Menahan diri untuk tidak mengemudikan kendaraan. Anda bisa minta bantuan dari teman yang tidak mabuk untuk mengemudikan kendaraan sampai ke tempat tujuan.
- Gunakan transportasi umum seperti taksi atau ojek online.
- Minta bantuan dengan telepon teman atau keluarga untuk menjemput Anda di lokasi.
Advertisement