LRT Sumsel Ditargetkan Layani 3,5 Juta Penumpang di 2023

Tingkat keterisian penumpang LRT Sumsel pada 2022 mencapai 55,80 persen. Angka ini terus mengalami peningkatan sejak beroperasi pada 2019.

oleh Arief Rahman H diperbarui 02 Mar 2023, 18:30 WIB
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membidik LRT Sumatera Selatan (Sumsel) mampu melayani sebanyak 3,5 juta penumpang di 2023 ini. (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membidik LRT Sumatera Selatan (Sumsel) mampu melayani sebanyak 3,5 juta penumpang di 2023 ini. Guna menyokong target ini, Kemenhub mempersiapkan kerja sama angkutan pengumpan atau feeder ke LRT Sumsel di Palembang itu.

Hal ini diungkap Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api DJKA Kemenhub Djarot Tri Wardhono. Menurutnya jumlah ini meningkat dari target tahun lalu dengan 3 juta penumpang.

Artinya, ada kenaikan target penumpang per tahun sebanyak 3,5 juta penumpang LRT Palembang.

“Target kita di 2023, penumpang mencapai 3,5 juta pertahun,” kata dia dalam Media Briefing di Kementerian Perhubungan, Kamis (2/3/2023).

Sudah Banyak Feeder

Dia optimistis target itu bisa dicapai mengingat sudah semakin banyaknya angkutan feeder menuju sejumlah stasiun. Dengan demikian, menggerakkan minat masyarakat untuk menggunakan LRT.

"Yang kita lakukan memberikan feeder terhadap stasiun yang ada. Ini terbukti di kondisi 2022 kemarin jumlah penumpang mencapai 3 juta," ujarnya.

Informasi, tingkat keterisian penumpang LRT Sumsel pada 2022 mencapai 55,80 persen. Angka ini terus mengalami peningkatan sejak beroperasi pada 2019 lalu. Dengan angka ini, LRT Sumsel masih tetap berstatus sebagai angkutan perintis.

 


Peluang Jadi Komersial

Para penumpang menunggu kedatangan kereta di Stasiun LRT Palembang, Sumatra Selatan, Minggu (5/7/2018). LRT ini akan menjadi salah satu solusi transportasi saat Asian Games mendatang. (Bola.com/Reza Bachtiar)

Lebih lanjut, Djarot mengatakan kalau ada kemungkinan LRT Sumsel bisa menjadi layanan komersial. Asalkan beberapa syaratnya terpenuhi.

Sebut saja, untuk naik status ke angkutan komersial dengan subsidi atau PSO, LRT Sumsel perlu mengangkut setidaknya 70 persen dari total kapasitas penumpang.

"Kalau sudah mencapai 70 persen (keterisian) bisa kita alihkan perintis ini. Masuk ke PSO juga bisa. Secara regulasi tidak bisa perintis semua sehingga bisa alihkan ke PSO misalnya," ungkapnya.

 


Gandeng Swasta

LRT Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta angkutan pengumpan LRT Sumatera Selatan diperbanyak. Tujuannya, untuk menarik minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum.

Sebagai salah satu upayanya, Kementerian Perhubungan akan menggandeng pihak swasta. Disamping itu, pihak perusahaan pelat merah juga diminta untuk ikut terlibat mendorong akses angkutan umum di masyarakat.

"LRT ini harus banyak angkutan feedernya. Sejauh ini kolaborasi antara Kemenhub dengan Pemerintah Kota Palembang untuk menyediakan angkutan feeder ini sudah cukup baik. Ke depan kita akan menggandeng pihak swasta," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, saat meninjau LRT Sumsel dan Angkot Feeder di Palembang, Sumsel, Minggu (19/2/2023).

 


Perusahaan Perbankan Minat

Menhub Budi mengungkapkan, salah satu perusahaan perbankan nasional telah menyatakan akan berpartisipasi untuk menyediakan layanan angkutan feeder LRT Sumsel. Lebih lanjut, Menhub menginginkan angkutan feeder ini memiliki keunikan, sehingga dapat menjadi ikon baru kota Palembang yang menarik perhatian masyarakat.

"Yang akan datang ada sumbangan dari Bank Mandiri. Melalui program CSR-nya, mereka akan memberikan angkutan feeder, tetapi bentuknya unik seperti angkutan feeder Jeepney yang ada di kota Manila, Filipina," ucap Menhub Budi.

"Palembang sudah terkenal dengan makananya yang enak, dan sekarang kita harus membuat angkutan feeder yang unik agar dapat memberikan pengalaman (experience) yang berkesan bagi masyarakat di Palembang maupun pendatang," sambungnya.

Dia berharap dalam waktu 6 bulan kedepan sudah ada tambahan angkutan pengumpan. Sehingga bisa lebih cepat menarik minat masyarakat menggunakan moda angkutan massal.

Infografis Tabrakan 2 Kereta LRT Jabodebek di Jalur Layang (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya