Liputan6.com, Palangka Raya Indonesia merupakan negara produsen sawit terbesar dengan menguasai 40% pangsa pasar minyak sawit dunia. Maka dari itu Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) bekerja sama dengan Politeknik LPP Yogyakarta menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) peluang agroindustri hilirisasi sawit bagi pelajar di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Lokasi tersebut dipilih karena Kalteng sebagai salah satu daerah penghasil CPO (Cruide Palm Oil) terbesar nomor dua di Indonesia. Sementara untuk peserta yang ikut sebanyak 250 pelajar di antaranya SMK Negeri 1 Kamipang, SMK Negeri 4 Sampit, SMK Negeri 2 Buntok, SMK Negeri 2 Pulang Pisau dan SMK Negeri 8 Palangkaraya.
Advertisement
Kegiatan tersebut berlangsung pada tanggal 1-2 Maret 2023 di Hotel Neo Palma Palangkaraya secara hybrid dengan rangkaian acara terdiri dari pembukaan, penyampaian teori, praktik dan penutupan.
Moh. Syaiful selaku Kepala Bidang SMK Provinsi Kalimantan Tengah mengatakan perkebunan sawit dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta dapat menyerap tenaga kerja baru yang berefek pada pengurangan jumlah pengangguran.
"Dengan bimtek tersebut diharapkan para pelajar mampu membuka wawasan dalam melihat peluang besar dari perkebunan kelapa sawit," Ungkap Syaiful.
Hal senada juga dkatakan Ratna Sri Harjanti, selaku Wakil Direktur 1 Bidang Akademik Politeknik LPP Yogyakarta yang mengatakan jika kelapa sawit merupakan salah satu bentuk manfaat dari anugerah Tuhan yang bisa dirasakan semua orang.
"Harapannya mereka berhasil mengolah peluang agroindustri hilirisasi kelapa sawit sehingga menjadi sumber ekonomi ke depannya," ujar Ratna Sri Harjanti.
Menurutnya, kelapa sawit merupakan komoditas minyak dunia dengan produktivitas lahan terbaik dibandingkan dengan minyak nabati lainnya, sehingga minyak sawit menjadi pilihan paling berkualitas.
Sementara itu, Helmi Muhansyah selaku Kepala Divisi Usaha Kecil Menengah Koperasi BPDPKS sangat mendorong penguatan ekonomi lewat hilirisasi kelapa sawit. Dirinya juga mengajak para peserta untuk dapat memanfaatkan turunan dari kepala sawit.
"Hilirisasi produk kelapa sawit bila dilakukan secara masif dapat menciptakan produk lebih variatif dengan melibatkan koperasi dan UMKM," Helmi menimpali.
Peserta bimtek juga mendapatkan pelatihan membuat produk turunan kelapa sawit berupa sabun serta lilin dengan limbah minyak sawit bekas pakai atau minyak jelantah. Hal itu digunakan untuk membuktikan semua unsur kelapa sawit dapat bermanfaat termasuk limbahnya.
Sekedar informasi, dalam acara tersebut turut hadir Norhani selaku Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah, Galuh Banowati selaku Wakil Direktur 2 Bidang Keuangan SDM dan Umum Politeknik LPP Yogyakarta, dan Moch. Edy Yusuf selaku Asisten Deputi Perkembangan Agribisnis Perkebunan Kementrian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia.