Liputan6.com, New Delhi - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov untuk "mengakhiri perang agresi" melawan Ukraina.
Pernyataan tersebut disampaikan secara langsung oleh Blinken kepada Lavrov ketika keduanya bertatap muka di sela-sela KTT G20 di New Delhi, India, pada Kamis (2/3/2023). Itu merupakan pertemuan pertama keduanya sejak invasi Rusia ke Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari 2022.
Advertisement
Dalam pertemuan itu, Blinken disebut juga mengangkat kasus Paul Whelan, seorang warga AS yang ditahan Rusia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova membenarkan bahwa pertemuan itu terjadi, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. Seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Rusia lainnya mengklaim bahwa kedua menlu berbicara kurang dari 10 menit.
"Mereka bicara sambil jalan," katanya seperti dikutip dari BBC, Jumat (3/3).
Sementara itu, dalam keterangan persnya, Menlu Blinken mengatakan, "Saya memberi tahu menlu (Lavrov) apa yang saya dan banyak orang sampaikan minggu lalu di PBB dan apa yang banyak disuarakan menlu G20 hari ini: akhiri perang agresi, terlibat dalam diplomasi yang berarti yang dapat menghasilkan keadilan dan perdamaian abadi."
Menurut Blinken, dirinya juga mendesak Rusia untuk berpartisipasi kembali secara penuh dalam perjanjian kontrol senjata nuklir New START. Menlu AS itu menggambarkan keputusan Rusia untuk menangguhkan keterlibatannya dalam New START tidak bertanggung jawab.
Terakhir kali Menlu Blinken dan Menlu Lavrov bertemu di Jenewa pada Januari 2022.
Rusia: Barat Coba Memengaruhi Negara Netral
Sebelumnya, Menlu Lavrov menuduh Barat mencoba memengaruhi negara-negara netral untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
"Barat melanjutkan upayanya untuk mendorong semua orang dan segalanya," katanya.
Selama pertemuan G20, Lavrov juga menuduh Barat mendorong Kyiv untuk melanjutkan perang.
Kegagalan para menlu G20 menyepakati pernyataan bersama menyusul penolakan oleh sejumlah negara, termasuk China, menunjukkan bahwa perbedaan pandangan tentang perang Ukraina telah mengeras dalam satu tahun terakhir.
Blinken sendiri dilaporkan mengadakan pembicaraan dengan para diplomat top selama KTT di New Delhi untuk menggalang dukungan bagi Ukraina.
Advertisement