Bursa Saham Asia Semringah Usai The Fed Beri Sinyal Perlambatan Kenaikan Suku Bunga

Bursa saham Asia Pasifik menanjak pada perdagangan Jumat, 3 Maret 2023. Penguatan bursa saham Asia Pasifik tersebut usai the Fed mengisyaratkan perlambatan suku bunga.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Mar 2023, 09:28 WIB
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Jumat, 3 Maret 2023 ikuti wall street. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Jumat (3/3/2023) ikuti wall street yang menghijau. Penguatan wall street itu setelah Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic menyatakan setuju kenaikan suku bunga acuan 25 basis poin (bps).

Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) menandai kenaikan terkecil sejak siklus pengetatan pertama pada Maret  2022. Demikian dikutip dari CNBC, Jumat pekan ini.

Indeks Nikkei menguat 1,23 persen dan indeks Topix bertambah 1,15 persen seiring tingkat pengangguran Jepang mencapai 2,4 persen pada Januari 2023, level terendah sejak Februari 2023.

Di sisi lain, sektor jasa  China mengalami lonjakan aktivitas, menurut indeks manajer pembelian layanan the Caixin yang tercatat 55 pada Februari dari 52,9 pada Januari 2023. Sedangkan indeks Shenzhen naik 0,22 persen dan indeks Shanghai bertambah 0,12 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,7 persen.

Di Australia, indeks ASX 200 bertambah 0,36 persen dan indeks Kospi Korea Selatan susut 0,14 persen dan indeks Kosdaq bertambah 1 persen.

Di Amerika Serikat, wall street menguat. Indeks Dow Jones catat penguatan terbesar dengan naik 1,05 persen. Indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq masing-masing menanjak 0,76 persen dan 0,73 persen.


Bursa Saham Asia Pasifik pada 2 Maret 2023

Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik pada perdagangan Kamis, 2 Maret 2023, sebagian besar tertekan. Hal ini seiring investor bersiap untuk kenaikan lebih lanjut suku bunga karena pejabat bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) mengulangi diperlukan lebih banyak kenaikan untuk meredam inflasi.

Presiden the Fed Minneapolis Neel Kashkari menuturkan, the Fed akan terus melakukan apa yang dilakukan hingga selesai. Ia pun berkomitmen untuk hal tersebut. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun sentuh 4 persen. Demikian mengutip dari CNBC.

Di Jepang, indeks Nikkei melemah tipis ke posisi 27.498,87. Indeks Topix merosot 0,16 persen ke posisi 1.994,57. Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,62 persen ke posisi 2.427,85. Indeks Kosdaq susut 0,56 persen menjadi 787,19.

Di Australia, indeks ASX 200 menguat ke posisi 7.255,4. Indeks Hang Seng Hong Kong tergelincir 0,8 persen dan indeks Hang Seng teknologi merosot 1,09 persen.

Di bursa saham China, indeks Shenzhen susut 0,54 persen ke posisi 11.849,5. Indeks Shanghai mendaki ke posisi 3.310,65.

Di bursa saham Amerika Serikat, indeks S&P 500 dan Nasdaq tertekan. Indeks Dow Jones mendatar.

 


Penutupan Wall Street pada 2 Maret 2023

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melesat pada perdagangan saham Kamis, 2 Maret 2023. Wall street menguat seiring pelaku pasar menghilangkan kekhawatiran atas suku bunga yang lebih tinggi.

Dikutip dari CNBC, Jumat (3/3/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 341,73 poin atau 1,05 persen ke posisi 33.033,57. Saham Salesforce mendorong kenaikan indeks Dow Jones. Saham Salesforce menguat 11,5 persen seiring kinerja kuartalan yang kuat demikian juga panduan kinerja ke depan.

Indeks saham S&P 500 mendaki 0,76 persen ke posisi 3.981,35. Indeks Nasdaq menguat 0,73 persen ke posisi 11.462,98. Indeks S&P 500 dan Nasdaq berada di bawah tekanan pada hari sebelumnya. Namun, pasar berbalik pada perdagangan Kamis sore hari setelah Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengatakan dengan tegas mendukung kenaikan suku bunga 25 basis poin.

Suku bunga ditekan lebih tinggi, dengan imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun mencapai 4 persen. Imbal hasil obligasi bertenor dua tahun mencapai tingkat yang tidak terliha dalam lebih dari satu dekade.

Lonjakan biaya tenaga kerja dan mundurnya klaim pengangguran yang dilaporkan Kamis pagi, 2 Maret 2023 menunjukkan kemungkinan  bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) akan menaikkan suku bunga acuan 0,25 persen pada akhir bulan ini.

Wall street bergerak bervariasi dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq melemah pada perdagangan Rabu, 1 Maret 2023. Sedangkan indeks Dow Jones naik tipis. Rata-rata indeks acuan berada di jalur positif selama sepekan dengan indeks Dow Jones menghentikan penurunan beruntun dalam empat minggu.


Saham Salesforce Menguat

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/ llyod blazek)

Kenaikan imbal hasil obligasi dan kekhawatiran  potensi kenaikan lebih besar dari perkiraan the Federal Reserve (The Fed) telah memicu kekhawatiran investor dalam beberapa hari terakhir, memangkas reli awal 2023.

Untuk laporan keuangan perusahaan, saham Salesforce dan Okta melonjak karena hasil dan panduan yang kuat. Sedangkan saham Sivergate Capital melemah lebih dari 57 persen. Adapun saham Tesla turun 5,8 persen setelah perusahaan gagal mengungkapkan detil kendaraan generasi mendatang selama hari investor yang sangat dinanti pada Rabu, 1 Maret 2023.

Saham AMD melonjak 3 persen setelah berita saham Dan Loeb dari Third Point telah mengambil saham pasif di pembuat chip AMD, menurut sumber. Saham AMD naik 3 persen ke dalam perdagangan Kamis sore, 2 Maret 2023 seiring kabar tersebut.

Manajer hedge fund mengambil taruhan ketika saham AMD bergejolak. Saham AMD telah berkinerja buruk di sektor lainnya selama 12 bulan terakhir, turun lebih dari 30 persen karena indeks semikonduktor PHLX turun 14 persen.

Saham telah kembali bangkit pada 2023 sebesar 24 persen karena China membuka ekonominya dan pasar saham telah pulih.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya