Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Holding BUMN Pangan ID Food Frans Marganda Tambunan memastikan harga jual sejumlah produk yang baru dirilisnya akan lebih murah di pasaran. Langkah ini jadi upaya stabilisasi harga dan ketersediaan produk pangan.
Diketahui, ID Food merilis sejumlah produk baru. Mulai dari air minum dalam kemasan, garam, kecap, hingga beras. Hampir seluruh produknya menggunakan nama merek Rania.
Advertisement
"Harganya ikut harga pemerintah (HET/acuan). Kalau tidak ada pun HET, pasti lebih murah dari brand lain," kata dia saat ditemui di Gedung Waskita Rajawali Tower, ditulis Jumat (3/3/2023).
Produk yang dirilis diantaranya, Rania Garam, Rania Tepung, Rania Gula, Rania Kecap, Rania Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK), produk beras dengan brand beras cap tiga warung. Kemudian, dua produk garam yakni garam magissa, garam therapina, serta produk non pangan ID FOOD Group seperti Nushi tissue, Nushi alkohol swab.
Frans menyebut ini jadi pengelolaan yang berbeda dari ID Food sebelumnya. Sekitar 2 tahun lalu, perusahaan yang dipimpinnya, Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) ini kerap menjual barang pangan dengan ukuran besar, sekitar 50 kg.
Namun, mulai melirik penjualan ritel dengan kemasan-kemasan yang lebih kecil. Tujuannya agar produknya bisa langsung menyentuh masyarakat di sektor hilir.
"Dua tahun belakangan kita masuk ke packaging untuk end-user seperti beras 5 kg, 2,5 kg. kita luncur beberapa prdouk seperti gula 1 kg dengan brand baru, air minum kemasan, garam dalam kemasan 250 g, kecap, garam kesehatan dan tujuannya agar bisa mempercepat distribusi pangan yang kita punya langsung ke konsumen," paparnya.
Perkuat Fungsi ID Food
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food meluncurkan kembali produk baru diusia 1 tahun Holding BUMN Pangan ini. Tujuannya, memberikan kontribusi terhadap ketersediaan pangan di pasaran.
Beberapa produk yang dikuncurkan bermerek Rania. Ada garam, air minum dalam kemasan, tepung, gula, hingga beras. Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan menerangkan, langkah ini jadi upaya perusahaan memperkuat fungsinya. Apalagi, setelah ditetapkan sebagai holding dsri perusahaan pelat merah di sektor pangan.
“Kita refresh lagi tujuan dari pembentukan BUMN Holding Pangan ID FOOD untuk berkontribusi terhadap ketahanan pangan, ketika kita berbicara pangan tentunya terkait ketersediaan, keterjangkauan, kesinambungan dari produk pangan," ungkap Frans, dalam keterangannya, Jumat (3/3/2023).
Menurutnya, ID FOOD berkontribusi meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, nelayan dan mitra-mitra ID FOOD Group. Tujuannya agar dapat menjadi pemain kelas global di industri pangan melalui penguatan operasional ID FOOD Group.
“Sesuai visi dan misi ID FOOD, hari ini pun kita refresh lagi Perpres No. 125 tahun 2022, pemerintah memberikan kepercayaan dan meminta ID FOOD sebagai BUMN Pangan dapat berkontribusi untuk penstabilan stok dan harga pangan,” katanya.
Advertisement
Jadi BUMN Sehat
Frans menegaskan kedepannya akan berpegang pada 2 tugas yang diamahkan kepada ID Food. Pertama, menjadi BUMN Pangan yang sehat secara komersial untuk mencapai profit. Kedua, dapat memberikan manfaat untuk bangsa dan negara terutama melalui program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
“ID FOOD kedepan akan bergerak dalam melaksanakan tugasnya, pertama untuk dapat menghasilkan produk - produk yang diproduksi ID FOOD, produk - produk dari _offtaker_ petani, peternak dan nelayan, produk yang dikerjasamakan dengan pihak lain,”tambahnya.
Selain itu, produk - produk pangan yang dikelola ID FOOD distribusikan melalui dua cara, pertama secara komersial, kedua melalui program CPP sebagai wujud meningkatkan inklusivitas petani, peternak dan nelayan.
Produk-Produk
Sementara itu, Direktur Komersial Holding Pangan ID FOOD Ardiansyah Chaniago menambahkan produk - produk yang dilakukan peluncuran pada momentum HUT pertama Holding Pangan merupakan bagian dari program new product development ID FOOD Group yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kami menghadirkan lima produk pangan baru dengan brand Rania, diantaranya Rania Garam, Rania Tepung, Rania Gula, Rania Kecap, Rania Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK), produk beras dengan brand beras cap tiga warung, dua produk garam yakni garam magissa, garam therapina, serta produk non pangan ID FOOD Group seperti Nushi tissue, Nushi alkohol swab, dan lainnya,” urai Ardiansyah.
Ardiansyah melanjutkan bahwa produk-produk pangan ini telah mengantongi izin sebagai pemenuhan persyaratan keamanan konsumsi pangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta telah dilengkapi dengan sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
“Pendistribusian marketnya pundisiapkan skala nasional dan tersedia di beberapa e-commerce seperti platform Warung Pangan yang dikelola anggota holding PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, dan sinergi platform e-commerce lainnya,” ungkapnya.
Advertisement