Vanuatu Deklarasikan Status Darurat Pasca Dihantam Dua Topan dan Gempa

Sejauh ini belum ada korban yang dilaporkan akibat Topan Judy, gempa, maupun Topan Kevin yang berturut-turut melanda Vanuatu.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 03 Mar 2023, 17:21 WIB
Ilustrasi badai (NOAA via AP)

Liputan6.com, Port Vila - Vanuatu mengumumkan keadaan darurat pasca bencana gempa dan topan.

Gempa magnitudo 6,5 mengguncang negara itu pada Jumat (3/3/2023), sehari setelah Topan Judy melanda. Badai kategori empat itu memicu kerusakan dan banjir di seluruh negeri.

Sejauh ini belum ada korban yang dilaporkan.

Di tengah situasi tersebut, penduduk setempat sekarang menghadapi badai tropis besar lainnya - Topan Kevin yang juga mendarat pada Jumat.

Ratusan orang dilaporkan telah mengungsi ke pusat-pusat evakuasi di Port Vila, sementara Topan Kevin yang tercatat sebagai badai kategori tiga membawa angin hingga 130 km/jam (81 mph).

"Kami adalah orang-orang yang tabah. Kami akan melewati ini," kata Perdana Menteri Vanuatu Ismail Kalsakau kepada RNZ Pacific pada Jumat seperti dilansir BBC.


Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

Ilustrasi banjir. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Para pekerja bantuan menggambarkan situasi ini belum pernah terjadi sebelumnya.

"Ini gila, Vanuatu terbiasa dengan bencana alam, tapi saya pikir ini adalah pertama kalinya ada dua topan yang terjadi secara berurutan," kata Eric Durpaire dari UNICEF.

Durpaire mengatakan, dia mendapat laporan bahwa pada Rabu (1/3), Topan Judy menghancurkan atap bangsal bayi di Rumah Sakit Pusat Vanuatu. Selain itu, Topan Judy juga membanjiri jalan dan menumbangkan pohon, memotong jalur utara ke selatan.

Vanuatu telah meminta bantuan dari tetangga, Australia -tiga jam perjalanan dengan pesawat. Dan Canberra merespons dengan mengatakan akan mengirim air dan pasokan medis serta tim untuk menaksir kerusakan. Selandia Baru juga telah menjanjikan bantuan.

Berpenduduk sekitar 300.000 orang, Vanuatu telah dinobatkan sebagai negara yang paling rawan bencana alam oleh PBB. Vanuatu sendiri telah mengalami peningkatan frekuensi dan keparahan bencana alam di seluruh wilayah, selain juga naiknya permukaan air laut dan pengasaman laut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya