Menkeu Sri Mulyani: Pembangunan Gedung Kanigara RSCM Dapat Suntikan APBN 348,7 Miliar

Menteri Keuangan Sri Mulyani hadir dalam peresmian Gedung Kanigara Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 04 Mar 2023, 15:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Peresmian Gedung Kanigara RSCM (3/3/2023). Foto: Ade Nasihudin.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani hadir dalam peresmian Gedung Kanigara Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Menurutnya, pembangunan gedung yang terdiri dari 12 lantai ini mendapatkan dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 sebesar Rp348,7 miliar.

Dana tersebut merupakan bagian dari anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bidang kesehatan guna membantu pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

“Saya berterima kasih juga, karena badan layanan umum (BLU) RSCM dalam hal ini juga ikut dalam merelokasi penerimanya untuk bisa meng-upgrade RSCM sehingga mereplikasi pengelolaannya untuk bisa meng-upgrade pembangunannya,” kata Sri dalam sambutannya di RSCM, Jumat (3/3/2023).

Selanjutnya, Sri berharap dengan dukungan pembangunan gedung baru tersebut maka pelayanan kesehatan yang ada di RSCM dapat ditingkatkan. Sekaligus dapat mengantarkan RSCM menjadi World Class Hospital.

“Ini adalah tekad pembangunan yang luar biasa, semoga niat Kemenkes untuk membangun sistem kesehatan Indonesia dan rumah sakit yang diandalkan dan dibanggakan bisa tercipta. Kami dari Kemenkeu akan terus mendukung, karena negara tidak akan maju tanpa SDM yang sehat dan cerdas” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama,  Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana Kusumastuti yang mewakili Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan turut bahagia atas selesainya pembangunan gedung Kanigara.

Menurutnya, ini merupakan gedung layanan pusat transplantasi, layanan pusat pengampu diabetes melitus, Uronefro, dan Gastro Hepato serta layanan bedah serta ICU.


Dukung Layanan Kesehatan Paripurna

Diana berharap, pembangunan gedung baru tersebut dapat mendukung pelayanan kesehatan yang paripurna.

“Pembangunan gedung Kanigara berada di bawah pengawasan langsung dari Kementerian PUPR. Pembangunan Gedung Kanigara dan pelayanan bedah serta ICU RSCM harus memerhatikan beberapa aspek di antaranya memenuhi standar teknis, pemenuhan sarana dan prasarana RS, serta tertib administrasi,” kata Diana.

“Seluruh aspek ini telah kita penuhi sehingga bangunan ini bisa menjadi wadah pelayanan yang nyaman dan aman bagi penggunanya,” tambahnya.

Selain itu, Diana memastikan bahwa pembangunan gedung baru ini telah memenuhi keandalan gedung.


Kata Dirut RSCM

Sementara, Direktur Utama RSCM, dr. Lies Dina Liastuti menyebut pembangunan gedung terintegrasi ini merupakan komitmen RSCM untuk dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat.

“RSCM memiliki beban yang sangat besar, 4.200 pasien antre untuk operasi di RSCM, kenapa tidak bisa dilakukan karena memiliki security level yang sangat tinggi, memerlukan pelayanan yang komprehensif, sehingga mereka menunggu layanan di RSCM,” terangnya.

Lies menambahkan, pihaknya telah melakukan kalkulasi kebutuhan sarana dan prasarana, alat kesehatan, dan tenaga kesehatan untuk dapat mengurai antrean operasi dan intervensi non bedah serta memfasilitasi peningkatan jumlah layanan tanpa menghambat layanan lainnya.

“Dengan adanya Gedung Kanigara ini, kami berharap dapat mengurai antrean ini. Kami sudah menghitung dengan tambahan 36 kamar operasi, 102 ICU/ HCU/ PACU, maka kami dapat merilis 4.200 pasien ini dalam waktu 14 bulan, memang masih cukup lama tapi ada harapan untuk mereka mendapatkan layanan di RSCM,” jelasnya.


Rencana Berikutnya

Ke depan, RSCM berencana untuk dapat mengembangkan layanan transplantasi, tidak hanya ginjal, tapi bisa juga transplantasi hati, kornea, dan menuju transplantasi lain seperti uterus dan lain-lain.

“Ke depan, kami akan membangun beberapa gedung. Mohon berkenan kemudahan agar RSCM bisa meningkatkan kapasitas, karena emergency kami sudah penuh. Bahkan, beberapa pasien masih harus menunggu beberapa hari karena ada akses block, kami akan terus meningkatkan fasilitas agar hal ini bisa kami atasi,” katanya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang ikut meresmikan gedung tersebut menyampaikan bahwa pelayanan yang terpusat dapat memudahkan koordinasi antar dokter. Sehingga pelayanan kesehatan jadi lebih efektif dan efisien.

“Saya tadi berkeliling melihat gedung ini sudah beroperasi, ICU sudah dipakai, ruang operasi juga sudah dipakai, rencananya akan punya 36 ruang operasi, 18 sudah selesai dibangun, dan bisa dipakai untuk BPJS Kesehatan dan (ruangannya) bagus, terang,” ujar Menkes.

Dengan telah beroperasinya gedung baru ini, Menkes pun berpesan kepada jajaran RSCM untuk terus berinovasi guna mengembangkan pelayanan kesehatan yang terintegrasi kepada masyarakat di seluruh Indonesia.

“Saya titip tiga hal, layanannya harus baik, harus menciptakan kebaruan dengan terus berinovasi, dan pengampuannya harus jalan, utamanya kepada RSUD-RSUD di Indonesia,” ucap Menkes.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya