Tempe Sang Superfood Indonesia, Makanan Murah Mengandung Protein Melebihi Daging Sapi

100 gram tempe mengandung protein yang lebih besar daripada daging sapi

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 03 Mar 2023, 19:13 WIB
Dokter Gizi Klinis, dr Fiastuti Isbandi Witjaksono menjelaskan perihal kandungan gizi yang terdapat di tempe sehingga pangan yang terbuat dari kedelai ini layak dijuluki Superfood-nya Indonesia (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Inovasi produk olahan dengan bahan baku tempe makin berkembang dari waktu ke waktu. Sebagai makanan khas Indonesia, pangan berbahan dasar kedelai ini sering disebut superfood-nya Indonesia dan memiliki nilai tambah untuk diolah menjadi lauk maupun camilan.

Dokter gizi klinis, Fiastuti Witjaksono, menjelaskan, tempe memiliki kandungan protein dan kalsium yang setara bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan daging sapi.

100 gram tempe, kata Fiastuti, mengandung 20,8 gram protein, 8,8 gram lemak, 1,4 gram serat, dan kalori sebesar 201 kilokalori.

Alasan Harus Makan Tempe

Ini yang menjadi alasan tempe sebisa mungkin harus ada di dalam piring makan sehari-hari guna mencukupi asupan protein harian kita.

Sebagai perbandingan, dalam 100 gram daging sapi biasanya hanya mengandung 17,5 gram protein.

"Kandungan lemak jenuh dan garam pada tempe juga lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi," ujarnya dalam acara peluncuran Taro Tempe beberapa waktu yang lalu.

Lebih lanjut Fiastuti, mengatakan, tempe juga baik untuk pembentukan tubuh dan kesehatan pencernaan anak-anak hingga orang tua.

Dengan kata lain, menambahkan tempe tiap kali makan membantu Si Kecil terhindar dari stunting.

"Makanya, selain protein hewani, tambahkan juga protein nabati yaitu tempe," katanya.

Cara Masak Tempe yang Dianjurkan

Agar tubuh mendapatkan nutrisi maksimal yang terdapat di tempe, Fiastui menyarankan beberapa hal dalam mengolahnya. Terpenting, kata dia, tidak disarankan mengonsumsi tempe mentah.

Sebab, kita berisiko terpapar bakteri bila menantap tempe yang baru difermentasi tanpa diolah terlebih dahulu.

"Lalu hindari memasak tempe dengan minyak yang banyak," katanya.

 


Kata Ahli Tempe

Dr. Dra. Suliantari, MS, Staf pengajar ITP FATETA (Ilmu Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian) - Institut Pertanian Bogor yang Dijuluki Sang Ahli Tempe (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Dijelaskan ahli tempe, Dr Suliantri MS, proses membuat tempe adalah hal yang mudah. Namun, memproduksi tempe secara higienis dan memenuhi standar merupakan hal yang sulit.

"Sejumlah produsen tempe di Indonesia telah menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar mutu tempe internasional (codex)," katanya.

Pengajar ilmu teknologi pangan IPB ini lalu mengatakan ada beberapa hal yang mesti diketahui guna mengetahui tempe yang berkualitas.

1. Warna

Suliantri mengatakan bahwa warna tempe yang bagus adalah putih. Sebab, warna putih tersebut berasal dari jamur atau benar dari jamur.

"Karena ditutup jamur itulah makanya warna putih muncul untuk menutupi tempe," katanya.

2. Tidak Asam

Tempe memiliki aroma paling netral dan tidak langu dibanding olahan kedelai lainnya. Tempe yang bagus, kata Suliantri, seharusnya tidak berbau asam.

3. Suhu tempe hangat

Dikatakan Suliantri bahwa tempe yang berkualitas jempolan seharusnya terasa hangat saat dipegang lantaran pertumbuhan jamur yang menghasilkan suhu tinggi.

4. Tekstur yang padat

Tempe dapat disebut berkualitas apabila ketika dipotong teksturnya tetap padat dan tidak hancur.

Kalau hancur, kata Suliantri, tandanya pengepresan kurang tepat sehingga si jamur tidak mampu menjalin kedelai.

 

 


Taro Tempe

Taro Tempe

Melalui salah satu produk unggulannya, Taro, PT FKS Food Sejahtera Tbk mulai mengenalkan produk keripik tempe dalam kemasan dengan berbagai varian rasa.

Brand Development Deptartment Head Taro, Marselus Albert Chandra, mengatakan, Taro tempe dibuat dari tempe asli dengan varian rasa Teriyaki Barbeque dan Chicken Onion untuk konsumen segala usia.

"Taro Tempe bisa jadi snack yang praktis untuk dibawa, rasanya enak, mengenyangkan, dan harganya ramah di kantong," kata Marcelus.

Marcelus menambahkan selama ini tempe lebih banyak diolah sebagai lauk dan masakan. Namun, kini Taro Tempe memberi nilai tambah pada tempe dan menjadikannya snack kekinian yang praktis.

"Harapannya, tempe yang kaya protein dan tinggi serat ini naik kelas. Kami memproduksi Taro Tempe secara higienis dengan standar produksi yang terjaga kualitasnya," Marcelus menambahkan.

 

Taro Tempe sendiri diproduksi dengan proses modern dan dikemas secara higienis sehingga mutu makanan lebih terjamin.

FKS Food mengharapkan kehadiran Taro Tempe ini dapat membantu pemenuhan protein dan serat yang dibutuhkan oleh masyarakat luas.

Infografis Harga Kedelai Melambung, Perajin Tahu Tempe Kelimpungan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya