Bandingkan Harta Kekayaan Jokowi, Megawati, dan SBY, Siapa Paling Tajir?

Berapa perbandingan harta kekayaan Jokowi dengan mantan presiden seperti Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono?

oleh Arief Rahman H diperbarui 04 Mar 2023, 11:00 WIB
Membandingkan harta kekayaan Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati, dan Jokowi (dok: Arief)

Liputan6.com, Jakarta Harta kekayaan pejabat negara tengah menjadi perhatian publik imbas tersangkutnya pejabat di Kementerian Keuangan soal jumlah harta yang diduga tak sesuai. Selain itu, ada pula aksi pamer harta yang membuat publik ikut merespons.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi ikut buka suara mengenai kasus yang tengah berjalan yang mengganggu publik soal harta kekayaan. Apalagi, Jokowi pernah mewanti-wanti pejabat negara untuk setop bergaya hedon.

Berbicara kekayaan, seberapa banya sebenarnya harta yang dimiliki Jokowi sebagai Kepala Negara? Kemudian, berapa perbandingannya dengan mantan presiden seperti Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono? Berikut Liputan6.com rangkum harta kekayaannya.

Kekayaan Jokowi

Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan Jokowi tahun 2022 lalu, total hartanya mencapai Rp 71,4 miliar.

Secara rinci, besarannya mencapai Rp 71.471.446.189. Nilai ini naik dari kekayaan yang dilaporkan 2021, sebelumnya harta Jokowi sebesar Rp 63,6 miliar.

Jokowi tercatat memiliki 20 tanah dan bangunan senilai Rp 59.445.696.000. Tanah dan bangunan tercatat merupakan hasil sendiri dan tersebar di beberapa lokasi. Diantaranya Sukoharjo, Surakarta, Sragen, Boyolali, Karanganyar, dan Jakarta Selatan.

Selain itu, Jokowi punya 8 alat transportasi dan mesin senilai Rp 467.000.000. Kemudian ada harta bergerak lainnya senilai Rp 356.950.000.

Di sisi lain, Jokowi juga punya kas dan setara kas senilai Rp 11.511.130.292. Lalu, ada utang sebesar Rp 309.330.103.

Kekayaan Megawati Soekarnoputri

Sementara itu, melihat LHKPN 2022, Megawati mengantongi harta sebanyak Rp 214.228.740.548 (Rp 214 miliar).

Sumber harta kekayaan Megawati paling banyak dari tanah, serta tanah dan bangunan yang tersebar di 29 tempat. Jumlah nilai tanah dan bangunannya sebesar Rp 201.456.572.000.

Kemudian, Megawati juga memiliki 16 alat transportasi dan mesin. Terdiri dari mobil dan motor dengan nilai seluruhnya Rp 3.701.095.456.

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ini juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 1.908.750.000. Lalu, surat berharga senilai Rp 581.500.000, kas dan setara kas Rp 6.580.823.092. Megawati tercatat tak memiliki utang.

Kekayaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Sementara itu, mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki harta sebanyak Rp 13,9 miliar berdasarkan pada LHKPN tahun 2014.

Rinciannya, total harta SBY mencapai Rp 13.983.608.460 dengan paling banyak disumbang oleh giro dan kas senilai Rp 6 miliar.

Lalu, tanah dan bangunan dengan nilai Rp 5 miliar, serta diikuti dengan alat traansportasi sebesar Rp 500 juta.


Jokowi Soroti Kasus Rafael Alun: Pantas Rakyat Kecewa, Aparatnya Pamer Kuasa dan Hedonis

Jokowi Singgung Kasus Rafael Alun Trisambodo

Presiden Jokowi memahami kekecewaan rakyat terkait kasus penganiayaan dan pamer harta yang dilakukan anak pejabat Ditjen Pejak Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo (RAT).

"Kalau seperti itu ya pantas rakyat kecewa karena pelayanannya dianggap tidak baik, aparatnya perilakunya jumawa, dan pamer kuasa, kemudian pamer kekayaan, hedonis," kata Jokowi, Kamis (2/3/2023), dikutip dari Antara.

Jokowi mengatakan, dia mengetahui kekecewaan masyarakat atas kasus Mario Dandy, anak dari pejabat pajak Rafael Alun serta pejabat Ditjen Bea Cukai Kemenkeu Eko Darmanto yang sering pamer kekayaan di media sosial.

"Dari komentar yang saya baca baik di lapangan, maupun di media sosial karena peristiwa di pajak dan di bea cukai, Saya tau betul, mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita," kata dia.

 


Reformasi Birokrasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan jajaran terkait untuk segera melakukan penanganan bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 5 April 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Jokowi mengingatkan bahwa inti dari program reformasi birokrasi yang selama ini dijalankan oleh pemerintah adalah rakyat terlayani dengan baik, secara efektif dan akuntabel.

Jangan sampai, aparat pemerintah memberikan pelayanan yang tidak baik, apalagi disertai dengan perilaku yang kerap arogan dan pamer kekuasaan serta pamer harta.

"Dan hati-hati tidak hanya urusan pajak dan bea cukai, ada kepolisian dan juga aparat hukum lainnya, ada birokrasi yang lainnya," ujarJokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya