Bacaan Doa Nisfu Syaban untuk Berjemaah dan Artinya, Berikut Amalan yang Dianjurkan

Amalkan doa Nisfu Sya'ban ini untuk mendapatkan maghfirah dari Allah SWT.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mar 2023, 21:30 WIB
Ilustrasi Nisfu Syaban (dok.unsplash/ Rachid Oucharia)

Liputan6.com, Jakarta Doa Nisfu Sya'ban dibaca pada pertengahan bulan Sya'ban atau bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Sya'ban merupakan salah satu bulan mulia. Bulan Syaban kerap disebut sebagai pintu menuju bulan Ramadan. Siapa orang yang berupaya membiasakan diri bersungguh-sungguh dalam beribadah di bulan ini, akan menuai keberkahan di bulan Ramadan.

Malam Nisfu Sya'ban atau malam ke-15 di bulan Sya'ban merupakan penanda pertengahan bulan menuju Ramadan. Pada malam ini, biasanya umat Islam berkumpul dan membaca surat Yasin atau Surat Ad Dhukhan bersama-sama.

Disebut bulan Syaban karena pada bulan itu terpancar bercabang-cabang kebaikan yang banyak. Syaban yang berasal dari kata Syib, yaitu 'jalan di sebuah gunung' atau 'jalan kebaikan'. Dalam bulan ini terdapat banyak kejadian dan peristiwa yang sangat perlu diperhatikan oleh kaum muslim.

Dikutip dari nu.or. id, berikut ini adalah doa Nisfu Sya’ban yang dibaca pada malam ke-15 bulan Sya’ban. Bermula dibaca Surat Yasin sekali dengan niat panjang umur di dalam taat kepada Allah, lalu membaca doa Nisfu Sya’ban ini sekali. Lalu dibaca lagi Surat Yasin sekali dengan niat murah rezeki yang halal, lalu membaca doa Nisfu Sya’ban ini sekali. Kemudian baca lagi Surat Yasin sekali dengan niat tetap iman dan mati dalam keadaan iman dan diakhiri dengan doa Nisfu Sya’ban ini.

 


Bacaan Doa Nisfu Sya'ban

Bikin Kangen Kampung Halaman, Ini Tradisi Malam Nisfu Sya’ban. (Foto: usetyo.files.wordpress.com)

Adapun doa Nisfu Sya’ban versi berjamaah ini berbunyi sebagai berikut:

 

اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Bacaan latinnya:Allāhumma yā dzal manni wa lā yumannu ‘alaika yā dzal jalāli wal ikrām, yā dzat thauli wal in‘ām, lā ilāha illā anta zhahral lājīna wa jāral mustajīrīna, wa ma’manal khā’ifīn. Allāhumma in kunta katabtanā ‘indaka fī ummil kitābi asyqiyā’a au mahrūmīna au muqattarīna ‘alaynā fir rizqi, famhullāhumma fī ummil kitābi syaqāwatanā, wa hirmānanā waqtitāra rizqinā, waktubnā ‘indaka su‘adā’a marzūqīna muwaffaqīna lil khairāt. Fa innaka qulta wa qaulukal haqq fī kitābikal munzali ‘ala lisāni nabiyyikal mursali “Yamhullāhu mā yasyā’u wa yutsbitu wa ‘indahū ummul kitāb.” Wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā ālihī wa shahbihī wa sallama, walhamdulillāḥi rabbil ‘ālamīn.

 

Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu.

‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Allah bershalawat dan bersalam atas Sayyidina Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”

 


Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban

Ilustrasi Malam Nisfu Sya’ban Credit: pexels.com/Vjapratama

Nisfu Syaban memiliki banyak keutamaan. Dilansir dari Buya Yahya dari YouTube Al Bahjah TV dijelaskan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Sayyidina Muadz bin Jabal bahwa Rasulullah SAW berkata, Sesungguhnya Allah SWT melihat setiap saat, nabi melihat setiap saat Allah melihat hamba-Nya di malam Nisfu Sya’ban. 

Pada malam nisfu Sya’ban Allah akan memberi pengampunan kepada semua makhluk-Nya. Kecuali bagi orang yang menyekutukan Allah (musyrik) dan punya rasa benci kepada saudaranya.

“Maka mari di malam Nisfu Sya'ban nanti kita meningkatkan istighfar kita. Ibadah yang sangat luar biasa itu istighfar. Memohon ampunan kepada Allah. Kita beristighfar sebanyak-banyaknya. Berdamai dengan Allah SWT. Kemudian juga berdamai dengan saudara sanak kerabat,” terang Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV.

 

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya