Liputan6.com, Jakarta RS Polri Kramat Jati sudah menerima sekitar 16 kantong jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Dari 16 kantong jenazah tersebut, 14 diterima malam hari usai kejadian, sedangkan 2 lainnya diterima hari ini, Sabtu (4/3/2023).
"Untuk yang saya terima data sejauh ini, sampai semalam 14, hari ini tadi ada 15, sampai siang tadi ada 16, namun butuh pencocokan dan penelitian dulu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di lokasi kebakaran.
Advertisement
Trunoyudo menyebut pihak keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya bisa mendatangi RS Polri Kramat Jati guna membantu identifikasi jenazah.
"Namun demikian tugasnya adalah DVI tim kedokteran nanti membentuk posko yang ada di RS Sukanto. Korban bisa melihat di sana untuk identifikasi jenazah," kata dia.
Kasi Ops Damkar Jakarta Utara Abdul Wahid menyebut dugaan sementara kebakaran Depo Pertamina Plumpang akibat tersambar petir. Namun menurut Abdul, itu hanya dugaan sementara.
"Kalau informasi yang diterima itu kesamber petir," ujar Abdul dalam keterangannya, Jumat (3/3/2023).
Abdul menyebut warga di sekitar lokasi kebakaran sudah mulai dievakuasi. Terkait personel, dia menyebut ada kemungkinan terus ditambah mengingat kebarakan yang terjadi sangat besar.
"Kalau personil kemungkinan masih bertambah, kemungkinan dari dinas juga bakalan turun," kata dia.
Terjadi kebakaran di Depo Pertamina di Jalan Tanah Merah Bawah RT012/RW09, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam.
Berdasarkan informasi yang Liputan6.com peroleh kejadian terjadi pukul 20.11 WIB. Adapun objek yang terbakar ialah pipa bensin Pertamina.
Kronologi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Warga Cium Bau Gas Menyengat
Kebakaran hebat terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 20.11 WIB.
Kasi Operasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara Abdul Wahid menyebut, dugaan sementara terbakarnya Depo Plumpang akibat tersambar petir. Namun penyebab pastinya masih diinvestigasi.
"Kalau informasi yang diterima itu kesamber petir," ujar Abdul dalam keterangannya, Jumat (3/3/2023).
Api yang terus membesar disertai suara ledakan membuat warga di sekitar lokasi panik berlarian menyelamatkan diri. Permukiman warga yang paling terdampak berada di Jalan Tanah Merah Bawah, RT 012/RW 009, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Saat terjadi ledakan disusul kebakaran hebat, warga mencium bau gas yang sangat menyengat. Kondisi ini pula yang membuat warga panik dan berhamburan menyelamatkan diri.
“Dor (terdengar ledakan) setelah reda hujan, asapnya itu bau LPG (gas), saya teriak-teriak warga pada lari, terus ada yang ngumumin ‘jangan ada yang nyalain api’, pas saya keluar ke sini, api keluar dari atas sini (kabel),” tutur Rosidi (57) kepada wartawan di sekitar lokasi, Jumat (3/3/2023).
Menurut Rosidi, ledakan terdengar setelah muncul nyala api yang terlihat dari kejauhan. Dia menduga, suara itu berasal dari tabung gas yang tersambar si jago merah.
“Di sini (saya) cuma radius berapa meter doang,” jelas dia.
Warga kemudian diarahkan menuju sekitaran Koramil Koja. “Dari RW9, RW10, RW11, sudah ngungsi,” Rosidi menandaskan.
Hal ini diamini, warga lainnya. Menurut penuturan salah satu warga, ia mengaku sempat mendengar suara petir kencang menyambar disertai dengan hujan lebat. Tak salam setelahnya tercium aroma gas.
"Bau gas sekitar 20.30 WIB lalu ada ledakan petir dan ada percikan api dari kabel," cerita Slamet (42) warga sekitar Plumpang.
Tak lama setelahnya muncul kobaran asap dan disusul dengan api yang berasal dari Depo Pertamina Plumpang.
"Pas ada bau itu warga pada kabur semua, pada batuk-batuk, pada sesak napas, langsung kabur," ujarnya sambil masih mengingat jelas kejadian itu.
Setelahnya petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi langsung bergegas memadamkam api yang melalap Depo Pertamina Plumpang dan menyambar rumah-rumah di sekit
Advertisement