Liputan6.com, Jakarta - Pekan Raya Kota Tangerang dalam rangka merayakan HUT ke-30 Kota Tangerang, ternyata membawa untung yang signifikan bagi ratusan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah tersebut.
Para pelaku UMKM Kota Tangerang yang berpartisipasi mengaku produknya laris manis terjual. Meski pada Pekan Raya Kota Tangerang terihat mendung dan hujan, namun tak menyurutkan animo masyarakat untuk datang berbelanja.
Ketua Forum UMKM Kota Tangerang, Dewi Djaelani, mengungkapkan, setidaknya ada 50 stand UMKM dari 13 kecamatan dengan berbagai jenis produk yang ditawarkan di Pekan Raya Kota Tangerang.
Baca Juga
Advertisement
Stand UMKM mencatat angka pendapatan setiap hari berkisar Rp 2 juta hingga Rp 4 juta.
"Alhamdulillah, UMKM pada sumringah, dagangannya laku terjual. Dari pagi silih berganti warga berdatangan pada beli produk-produk. Seperti fashion, aksesoris, dan terutama yang paling laris itu beragam kuliner makanan dan minuman," ungkap Dewi.
Hal tersebut turut diamini, salah satu pelaku UMKM Ciledug, Kartini. Dia mengaku berjualan di Stan UMKM Ciledug di hari pertama Pekan Raya Kota Tangerang mendapat penghasilan Rp 1,9 juta.
"Senang banget. Hujan aja laris manis, apalagi kalau enggak hujan. Kayaknya bisa ludes terjual semua produknya. Semoga Stan Ciledug hingga hari terakhir bisa tembus penghasilannya dibelasan juta. Kami senang bisa terlibat dalam kemeriahan HUT kota ini," tuturnya.
Bahkan berdasarkan data dari Disperindag, selama pelaksanaan Pekan Raya Kota Tangerang yang menjadi puncak HUT Kota ke 30, tercatat untuk rata-rata transaksi harian mencapai Rp 82 Juta.
"Untuk acara yang hanya menjual produk makanan dan kerajinan UMKM, saya kira transaksinya sudah luar biasa. Bahkan berdasarkan catatan kami, dalam satu hari pernah mencatatkan transaksi di angka Rp 115 Juta, " kata Kabid Indag Hesto.
Bangkitkan Ekonomi Masyarakat Akibat Pandemi Covid-19
Ditemui terpisah, Asda 3 Wahyudi Iskandar menjelaskan, perayaan HUT Kota Tangerang sebenarnya bertujuan untuk membangkitkan ekonomi masyarakat setelah sempat terpuruk karena pandemi Covid-19.
"Ini sesuai dengan arahan presiden untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi melalui penyelenggaraan even hiburan buat masyarakat. Kita ingin melalui kegiatan tersebut bisa timbul multiplier effect. Tidak hanya pada perayaan HUT-nya saja, tapi juga berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat," tuturnya.
Wahyudi juga menjelaskan, dampak dari kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat tersebut adalah meningkatnya pertumbuhan ekonomi di kota Tangerang. Setelah sempat minus di angka -7, 36 persen, lalu pada tahun 2022 tumbuh menjadi 5,98 persen.
"Dan itu yang tertinggi laju pertumbuhan ekonominya di Banten. Belum lagi angka inflasi sebesar 4,56 persen, termasuk yang terendah secara nasional," katanya.
Advertisement
Bangkit Setelah Pandemi, UMKM di Tangerang Dibekali Digital Marketing
Salah satu bentuk keterlibatan Pemkab Tangerang dalam memajukan keberlangsungan UMKM di wilayahnya yakni dengan membekali para pelaku UMKM lewat digital marketing.
"Jadi gini, harapannya bagaimana kolaborasi tercipta antara pemerintah daerah, UMKM, akademisi dan elemen masyarakat, untuk membangkitkan usaha UMKM. Yang saat ini harus dibekali adalah, segala bentuk pengetahuan, perlengkapan, dan pelatihan digital marketing untuk mereka (UMKM)," tutur Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, saat menghadiri Kabupaten Tangerang Expo, di Mall Ciputra, Kabupaten Tangerang, Kamis, 24 November 2022.
Pasalnya, ilmu digital marketing dibutuhkan untuk kebangkitan UMKM seusai pademi COVID-19. Hal ini untuk tetap bisa menjangkau konsumen tanpa harus memperhitungkan jarak tempuh.
"Kalau dilihat peluangnya, Tangerang raya ini kan penduduknya diatas 7.5 juta, ini bisa jadi potensi atau peluang pasar, enggak usah jauh-jauh dulu keluar Tangerang, mereka bisa menjangkau potensi pasar masyarakat di Tangerang raya," tutur Bupati Zaki.
Makanya, sebanyak lebih dari 30 UMKM asal Kabupaten Tangerang dikumpulkan, untuk kemudian selain menjajakan produknya, juga mendapatkan ilmu dari berbagai akademisi dan praktisi.
"Ini berkumpul dari Swiss German Scholl, Universitas Pramita, dari Universitas Muhammadiyah juga, untuk memberikan pembekalan. Selain itu, Mal Ciputra di Cikupa ini, juga hadir untuk memberikan space bagi UMKM mengenalkan produknya," kata Zaki.