Liputan6.com, Yogyakarta - Banyak suku yang tinggal dan berkembang di Indonesia, salah satunya Suku Jawa. Sama seperti suku-suku lainnya, suku Jawa juga memiliki rumah adat khas Jawa yang disebut dengan joglo.
Ternyata, setiap sudut arsitektur rumah joglo memiliki makna filosofis tersendiri. Berikut jenis joglo sebagai rumah adat khas Jawa:
1. Omah Ndalem
Omah atau omah ndalem juga biasa disebut sebagai omah njero. Omah ndalem merupakan ruangan yang digunakan sebagai tempat berkumpulnya anggota keluarga.
Baca Juga
Advertisement
Omah Ndalem biasanya memiliki lantai yang lebih tinggi serta dilengkapi ukiran. Dalam bahasa Jawa, 'omah' berarti rumah, sedangkan 'ndalem' berarti dalam. Omah ndalem memiliki karakteristik bangunan persegi panjang dengan bentuk limasan.
2. Padepokan
Istilah padepokan pasti sudah tidak asing lagi. Padepokan sebenarnya merupakan bagian dari rumah Joglo berupa ruangan suci yang disakralkan.
Padepokan digunakan oleh pemilik rumah sebagai tempat untuk berdoa atau meditasi. Tempat ini juga berfungsi sebagai area untuk menjalankan ritual dan perlindungan diri terhadap bala.
3. Pringgitan
Pringgitan pada rumah joglo akan terlihat ketika memasuki rumah ini. Area ini merupakan tempat untuk menjamu tamu yang memiliki hubungan kekerabatan lebih dekat.
Pringgitan memiliki arti sebagai wayang atau bermain wayang. Bangunan ini memiliki atap berbentuk limasan yang unik.
4. Saka
Saka dalam rumah Joglo berarti tiang penyangga bangunan. Area ini mewakili empat arah mata angin, yaitu barat, utara, selatan, dan timur.
Menariknya, dalam bangunan ini terdapat sebuah tumpang sari. Tumpang sari tersebut disusun dengan pola terbalik.
5. Senthong
Senthong merupakan ruangan yang terbelah antara kamar tidur, dapur, kamar mandi, dan tempat penyimpanan berbagai kebutuhan. Senthong juga digunakan sebagai ruangan tertutup untuk kegiatan sehari-hari para penghuni rumah.
(Resla Aknaita Chak)