Pasca Depo Plumpang Kebakaran, Dirut Pertamina Bakal Tata Ulang Seluruh Aset Vital

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bakal melakukan penataan ualng Objek Vital Nasional pasca Depo Pertamina Plumpang terbakar

oleh Arief Rahman H diperbarui 04 Mar 2023, 19:53 WIB
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bakal melakukan penataan ualng Objek Vital Nasional pasca Depo Pertamina Plumpang terbakar (dok: Arief)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir meminta adanya penataan ulang di wilayah objek vital nasional milik BUMN termasuk Pertamina usai kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bakal menindaklanjuti perintah tersebut.

Nicke berujar pihaknya akan melakukan penataan ulang di setiap aset vital milik Pertamina. Langkah ini diambil setelah dilakukan identifikasi di setiap titik asetnya.

"Ini sesuai juga arahan dari bapak Menteri BUMN bahwa bukan hanya Depo Pertamina Plumpang saja tapi seluruh aset Pertamina dan juga BUMN lain," kata dia di Rumah Sakir Pusat Pertamina (RSPP), Sabtu (4/3/2023).

Tujuan penataan ini, kata dia, untuk memastikan operasional Pertamina bisa aman. Serta memastikan juga keamanan dari aktivitas yang dilakukan masyarakat sekitar obvitnas milik Pertamina.

Langsung Evaluasi

Pascakejadian ini, Nicke mengaku akan langsung melakukan evaluasi.

"Ini perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut untuk melihat penataan yang kebih baik lagi, memastikan bahwa masyarakat aman, operasi kami juga aman. Jadi ini memang kami akan lakukan mengenai evaluasi sesuai dengan arahan dari bapak Menteri BUMN," tegasnya.

Sebelumnya, mengenai penataan ulang zona penyangga (buffer zone) di obvitnas, Erick Thohir meminta perlu adanya kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pada konteks di Jakarta, pihaknya perlu menggandeng Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

"Kalau kita lihat kondisi obvitnas ini hari ini rata-rata buffer zone nya, atau jaraknya itu sangat amat tipis 75 persen kita laut 25 persen darat," kata dia.

"Kalau kita lihat buffer zone Pertamina di tahun 1971, sampai 1987, itu sangat aman tapi setelah reformasi 98 memang kalau kita lihat banyaknya kehilangan lahan, ya ini konteksnya bukan cuma Plumpang, ya di obyek vital nasional," tambah dia.

 


Arahan Erick Thohir

Menteri BUMN Erick Thohir langsung mengecek kondisi di Depo Pertamina Plumpang si Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).

Mengenai penataan bufferzone ini, menurut Erick sudah jadi rencana dari 2 tahun lalu. Dia menginstruksikannya ke Pertamina, Mind ID, PLN, dan Pupuk Indonesia. Tujuannya, agar zona penyangga untuk keamanan lingkungan sekitar bisa kembali pada batas aman seperti dulu.

"Kalau tidak mungkin, ya kita relokasi seperti yang dorong waktu itu 2 tahun lalu untuk meminsahkan plumpang ke Plindo. Satu dan lain hal akan cek ulang. Tapi tak mungkin konteks zonasi kita kerja sendiri perlu dukungan pemda," ujarnya.

"Ini saya rasa pak Presiden ingin mastikan beberapa hari kedepan ini bisa terjadi kesepakatan atau rencana jangka menengah atau panjang," tegas Erick Thohir.

 


Potensi Kejadian Lebih Besar

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berbincang saat mendatangi langsung lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). Setelah berdiskusi singkat, Kapolri dan rombongan langsung meninjau rumah-rumah yang kondisinya dilahap si jago merah dan hancur tak berbentuk akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut ada potensi kejadian lebih besar dari kebakaran di Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara. Maka diperlukan satu upaya untuk menata ulang kawasan.

Erick mengantongi sejumlah BUMN yang memiliki wilayah bisnis di obyek vital nasional (Obvitnas) diantaranya, Pertamina, Pupuk Indonesia, Mind ID, hingga PLN. Bahkan obvitnas milik Pupuk Indonesia disebut punya risiko dampak yang lebih besar ketimbang kejadian di Depo Pertamina Plumpang, maka penataan kawasan jadi hal penting.

"Saya rasa, sama, konsekuensinya kan kalau sampai terjadi hal-hal ang tidak diinginkan, ini kan membahayakan warga sekitarnya. Pupuk (Pupuk Indonesia) itu lebih bahaya lagi, Pupuk itu ada gas ada amonia, kalau terjadi suatu yang tidak diinginkan, itu ledakannya seperti bom. jadi zonanya itu lebih bahaya lagi," ujarnya di RS Pusat Pertamina, Jakarta, Sabtu (4/3/2023).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya