Laba Multipolar Technology Melompat 115,67 Persen Sepanjang 2022

Dari sisi aset Multipolar Technology sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 2,72 triliun

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Mar 2023, 21:20 WIB
Multipolar Technology mendorong penerapan Software-Defined Storage (SDS) dari IBM. (Liputan6.com/HO/Palar)

Liputan6.com, Jakarta PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mencatatkan kinerja solid melalui pertumbuhan dari sisi pendapatan dan laba.

Melansir laporan keuangan perseroan, Sabtu (4/3/2023), Multipolar Technology membukukan pendapatan sebesar Rp 3,44 triliun. Pendapatan itu naik 14,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,99 triliun.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 2,88 triliun dari Rp 2,56 triliun pada Desember 2021. Sehingga diperoleh laa bruto sebesar Rp 576,01 miliar, yang masih tercatat naik 29,57 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 437,61 miliar.

Sepanjang 2022, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 321,41 miliar, naik 13,73 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp 282,6 miliar. Pada periode ini, perseroan mencatatkan pendapatan bunga sebesar Rp 10 miliar, beban bunga RP 7,18 miliar, keuntungan dari penjualan kepemilikan saham entitas anak Rp 186,77 miliar, dan keuntungan dari penjualan properti investasi Rp 123,34 miliar.

Setelah dikurangi pajak, perseroan berhasil membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 559 miliar. Laba ini naik 115,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 259,2 miliar. Sehingga laba per saham dasar naik menjadi Rp 298 dari sebelumnya Rp 138.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 2,72 triliun, turun dibandingkan posisi Desember 2021 sebesar Rp 3 triliun. Liabilitas turun menjadi Rp 1,9 triliun dari RP 2,04 triliun pada Desember 2021. Bersamaan dengan itu, ekuitas ikut susut menjadi Rp 824,42 miliar dari Rp 965,78 miliar pada Desember 2021.


Multipolar Lepas Saham LPPF Rp 1,19 Triliun

PT Multipolar Tbk transformasi perusahaan dengan mengganti nama dan logo (Foto: Multipolar)

PT Multipolar Tbk (MLPL) melepas 300 juta saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) kepada tiga anak perusahaan pada 23 September 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (27/9/2022), PT Multipolar Tbk melepas saham LPPF kepada tiga anak perusahaan dengan total nilai Rp 1,19 triliun. Nilai transaksi tersebut 26,3 persen dari ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan perseroan per 31 Desember 2021.

Perseroan telah melepaskan kepemilikan 300 juta saham LPPF melalui mekanisme perdagangan di BEI. Berikut rinciannya, pertama, PT Cahaya Investama, anak perusahaan perseroan dimiliki secara langsung dan tidak langsung sebesar 100 persen dengan jumlah 100 juta saham. Nilai transaksi Rp 397 miliar.

Kedua, PT Surya Cipta Investama, anak perusahaan perseroan dimiliki secara langsung dan tidak langsung sebesar 100 persen membeli saham LPPF dengan jumlah 100 juta saham. Nilai transaksi Rp 397 miliar. Ketiga, PT Reksa Puspita Karya, anak perusahaan perseroan dimiliki secara langsung dan tidak langsung sebesar 100 persen membeli 100 juta saham LPPF. Nilai transaksi Rp 397 miliar.

"Latar belakang dan tujuan dari transaksi bersifat penataan dan restrukturisasi internal,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Multipolar Tbk, Natalie Lie dalam keterbukaan informasi BEI.

Perseroan menyatakan kejadian, informasi dan fakta material tersebut tidak berdampak secara negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan.

Manajemen Multipolar menyatakan transaksi ini merupakan transaksi material dan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 huruf a dan pasal 33 huruf a POJK 17 serta pasal 6 ayat 1.b.1 dan pasal 6 ayat 2 POJK 42. Sesuai dengan pasal 33.a POJK 17, jika transaksi material merupakan transaksi afiliasi, hanya wajib memenuhi ketentuan POJK 17.  Direksi menyatakan, transaksi ini merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam POJK 42.

"Dewan komisaris dan direksi menyatakan transaksi ini tidak mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK Nomor 42 Tahun 2022,” tulis Natalie.

Saham PT Multipolar Tbk (MLPL) naik 2,19 persen ke posisi Rp 140 per saham. Saham MLPL dibuka stagnan Rp 137 per saham. Saham MLPL berada di level tertinggi Rp 141 dan terendah Rp 136 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.043 kali dengan volume perdagangan 215.713 saham. Nilai transaksi Rp 3 miliar.

Sementara itu, saham LPPF turun 0,76 persen ke posisi Rp 3.920 per saham. Saham LPPF dibuka stagnan Rp 3.950 per saham. Saham LPPF berada di level tertinggi Rp 4.000 dan terendah Rp 3.880 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.356 kali dengan volume perdagangan 13.790 saham. Nilai transaksi Rp 5,5 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya