Liputan6.com, Jakarta - Hari berakhirnya kehidupan manusia di dunia atau dikenal dengan hari kiamat adalah suatu keniscayaan. Hari kiamat akan terjadi dan hanya Allah SWT yang mengetahui waktu pasti datangnya kiamat.
“Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur.” (QS Al-Hajj: 7)
Meski tidak diketahui secara rinci mengenai waktu terjadinya kiamat, setiap muslim memiliki kewajiban untuk mengimani hari akhir tersebut. Percaya pada hari akhir adalah implementasi dari salah satu Rukun Iman.
Baca Juga
Advertisement
Pada hari kiamat manusia akan dibangkitkan dan dikumpulkan di Padang Mahsyar. Kemudian segala perbuatan selama di dunia akan dihitung, ditimbang, dan dibalas sesuai apa yang telah dikerjakannya.
Dalam sebuah hadis, ada tiga golongan yang tak akan dipandang Allah di hari kiamat. Siapa saja tiga golongan itu?
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلاَثَةٌ لاَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ وَمُدْمِنُ الْخَمْرِ وَالْمَنَّانُ بِمَا أَعْطَى
Artinya: “Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah Saw. bersabda, ‘Tiga macam orang, Allah tidak mau memandang kepada mereka di hari kiamat, yaitu orang yang menyakiti kedua orang tuanya, orang yang gemar minum khamr (minuman keras), dan orang yang suka menyebut-nyebut apa yang telah diberikannya’." (HR. Baihaqi nomor 17805, Ibnu Hibban nomor 7340, dan lainnya)
Berdasarkan hadis tersebut bahwa golongan yang tak akan dipandang Allah di hari kiamat adalah orang yang menyakiti kedua orangtuanya, orang yang gemar minuman keras, dan orang yang suka menyebut kembali apa yang telah diberikannya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Golongan yang Tak Akan Melihat Rasulullah SAW
Di samping itu, ada juga golongan atau orang yang tidak akan melihat Rasulullah SAW ketika hari kiamat. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah SAW sendiri sebagaimana diriwayatkan oleh Ad-Dailami dan Ibnu Katsir.
Lantas, siapa orang yang tidak akan melihat Rasulullah SAW di hari kiamat itu?
Menyadur hikayat yang diangkat oleh Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya via NU Online, Ad-Dailami dan Ibnu Asakir meriwayatkan bahwa Sayyidatina Aisyah RA binti Abu Bakar RA, istri Rasulullah SAW, suatu dini hari terbangun.
Sayyidatina Aisyah RA mengumpulkan beberapa pakaian masalah, lalu pakaian itu dijahit. Di tengah aktivitas menjahit, tiba-tiba jarum jahit terjatuh dari tanggannya. Kemudian ruangan mendadak padam.Istri Rasulullah SAW itu diam sejenak mengucap tarji’ (innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn).
Di tengah kegelapan itu, Rasulullah SAW masuk ke rumah. Seisi ruangan yang awalnya gelap menjadi terang benderang oleh sinar wajah Rasulullah SAW sehingga Sayyidatina Aisyah RA dapat menemukan jarumnya yang jatuh karena begitu terang ruangan.
“Betapa terangnya cahaya wajahmu wahai Rasulullah. Semoga Allah memberikan shalawat-Nya untukmu,” kata Sayyidatina Aisyah RA gembira.
“Wahai Aisyah, celakalah orang yang tidak melihatku kelak di hari kiamat,” kata Rasulullah SAW.
“Siapakah orang yang tidak akan melihatmu di hari kiamat nanti?”
“Orang bakhil,” jawab Rasulullah SAW.
“Siapakah orang bakhil wahai Rasulullah?” tanya Sayyidatina Aisyah RA lagi.
“Orang yang mendengar namaku disebut tidak membaca shalawat,” kata Rasulullah SAW.
Hadis “Orang yang mendengar namaku disebut tidak membaca shalawat,” merupakan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari di Kitab Adabul Mufrad, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ahmad, At-Thabarani, Al-Baihaki, Ibnu Hibban, dan perawi lainnya.
Semoga di hari kiamat nanti kita termasuk orang yang mendapat syafaat dari Rasulullah SAW. Aamiin. Wallahu’alam.
Advertisement