Gandeng Blibli, Anak Usaha NFCX Rilis Motor Listrik Volta Lite

Anak usaha PT NFC Indonesia Tbk (NFCX), Volta menggandeng PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) meluncurkan Volta Lite.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 05 Mar 2023, 16:32 WIB
Volta Mandala, motor listrik dengan perawakan mirip dengan Vespa. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Volta, anak usaha PT NFC Indonesia Tbk (NFCX), member dari grup PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), mendukung percepatan adopsi motor listrik di Indonesia dengan meluncurkan Volta Lite, yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp9,9 juta (Off the Road). 

Volta bekerja sama secara eksklusif dengan PT Global Digital Niaga Tbk (BELI), emiten pengelola Blibli untuk peluncuran Volta Lite. Pelanggan dapat melakukan pembelian Volta Lite dengan sistem pre-order pada aplikasi Blibli

Peluncuran Volta Lite dengan harga yang murah ini ditargetkan dapat menyasar ke berbagai kalangan masyarakat yang ingin beralih menggunakan motor listrik.

Direktur Volta Wility Awan menuturkan, peluncuran Volta Lite merupakan komitmen perusahaan untuk terus menghadirkan inovasi kendaraan listrik dengan harga terjangkau yang akan mempermudah masyarakat untuk mengadopsi motor listrik. Volta Lite akan menjadi pilihan yang tepat bagi masyarakat dalam bertransportasi khususnya, bagi masyarakat yang memang ingin segera transisi ke kendaraan listrik tapi terkendala harga yang masih mahal. 

"Dalam peluncuran ini, masyarakat bahkan bisa melakukan cicilan pembayaran yang disediakan oleh Blibli. Harapannya, inovasi ini dapat mempercepat transisi menuju transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," kata Wility dalam keterbukaan informasi, ditulis Minggu (5/3/2023).

Direktur Utama NFC Indonesia, Abraham Theofilus mengatakan, NFCX terus berkomitmen dalam memperkuat sektor bisnis energi bersih di dalam grup. 

"Kami memegang komitmen yang tinggi terhadap pengembangan dan inovasi produk kendaraan listrik. Tak berhenti disini, langkah progresif senantiasa kami tempuh untuk menjadikan Volta sebagai brand motor listrik terdepan, dengan infrastruktur terkuat dan ekosistem terlengkap di Indonesia," kata Abraham.

Dibanderol dengan harga yang lebih murah, setiap unit Volta Lite tetap dipastikan dilengkapi dengan teknologi Internet of Things (IoT) terdepan yang terintegrasi dengan aplikasi. 

 


Volta Lite Tersedia dalam 3 Model

Motor listrik.

Volta Lite tersedia dalam tiga model, yakni 401, Virgo, dan Mandala, sehingga pengguna dapat memilih model sesuai keinginan dan kebutuhan mereka. Pengguna juga dapat langsung berkendara dengan unit Volta Lite yang menggunakan baterai SLA (Sealed Lead Acid) dan melakukan pengisian baterai di rumah (home charging), karena setiap pembelian Volta Lite sudah dilengkapi dengan home charger.

Di sisi lain, pengguna memiliki opsi untuk menambah baterai dengan menggunakan 2 slot baterai tambahan sesuai kebutuhan, sehingga memiliki jarak tempuh sampai dengan 180 km. 

Nantinya, pengguna dapat melakukan ganti baterai tambahan di lebih dari 230 titik SGB di seluruh Indonesia, di mana penggunaan baterai tambahan ini dapat dimonitor melalui layar dual battery display pada bagian speedometer.

Khusus pembelian pada periode launching 1-15 Maret 2023, pelanggan akan mendapatkan promosi menarik seperti potongan harga sampai dengan 1 juta, voucher diskon, dan Volta special exclusive merchandise. 

 


NFC Indonesia Bidik Pendapatan Rp 11 Triliun hingga Akhir 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi

Sebelumnya, PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) membidik kenaikan pendapatan hingga Rp 11 triliun pada 2022. Group Head Corporate Finance NFC Indonesia, Stanley Tjiandra mengatakan, besaran itu naik sekitar 24 persen dibandingkan tahun lalu Rp 8,9 triliun.

"Target pendapatan 2022 sekitar Rp 11 triliun, atau tumbuh kurang lebih 24 persen dibandingkan 2021," kata Stanley dalam paparan publik perseroan, Rabu (13/7/2022).

Perseroan optimistis dapat mencapai target itu, berkaca pada kinerja kuartal I 2022 yang tumbuh positif. Pada periode itu, pendapatan perseroan naik 24 persen menjadi Rp 2,63 triliun dibanding kuartal I 2021 sebesar Rp 2,13 triliun.

Dari raihan itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 29 persen menjadi Rp 27,6 miliar dari Rp 21,3 miliar pada kuartal I 2021.

Pada 2022, perseroan menyiapkan belanja modal (capital/ expenditure/capex) sekitar Rp 200 miliar yang didanai kas internal perseroan. Sayangnya perseroan tak merinci lebih lanjut alokasi belanja modal tersebut.

"Capex 2022 kita anggarkan kurang lebih sekitar Rp 200 miliar yang sumbernya masih dari pendanaan internal karena kita punya kas masih sangat baik. Sekitar sepertiganya sudah realisasikan sampai dengan Kuartal pertama 2022,” imbuh dia.


Hasil RUPS

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) baru saja menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rabu, (13/7/2022).. Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui perubahan manajemen dengan pengangkatan direksi dan komisaris baru

“Berdasarlan rapat umum pemegang saham hari ini, kita ada direksi baru yaitu Didiek Meiko selaku Direktur. Beliau mempunyai pengalaman 23 tahun di bidang FMCG dan industri,” kata Group Head of Investor Relations NFC Indonesia, Zefanya dalam paparan publik perseroan, Rabu (13/7/2022).

Didiek sendiri saat ini tercatat sebagai Chief Executive Officer (CEO) PYT DMMD Distribution Pentabua sejak 2021. Rapat juga menyetujui pengangkatan Budiasto Kusuma selaku Komisaris Perseroan. Budiasto saat ini juga tercatat sebagai Chief Executive Officer di PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) sejak 2017 hingga kini.

Dengan demikian, susunan manajemen perseroan saat ini posisi Direktur Utama diisi oleh Abraham Thefilus. Kemudian ada dua Direktur lagi yaitu Ivan Ekancono dan Didik Meiko.

Untuk komposisi komisaris juga terdiri dari tiga orang. Antara lain Komisaris Utama diisi oleh Suryandy Jahja. Lalu Komisaris Independen dijabat oleh Siska Pratiwi, serta Budiasto Kusuma yang baru saja ditunjuk sebagai komisaris.

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya