Cuaca Besok Selasa 7 Maret 2023: Jabodetabek Pagi Cerah Berawan, Siang Hujan

Cuaca besok, Selasa 7 Maret 2023, langit pagi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) diprakirakan cerah berawan. Namun berbeda siang hingga malam harinya.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 06 Mar 2023, 08:15 WIB
Warga berjalan di JPO Bundaran HI, Jakarta, Rabu (28/12/2022) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca besok, Selasa 7 Maret 2023, langit pagi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) diprakirakan cerah berawan. Namun berbeda siang hingga malam harinya.

Pada siang harinya, cuaca seluruh langit Jakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, lalu malamnya kembali berawan.

"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dengan durasi singkat di sebagian wilayah Jakbar, Jaksel dan Jaktim pada siang hari," terang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Untuk wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Depok, dan Kota Bogor, Jawa Barat, siang sampai malam harinya diprakirakan turun hujan berintensitas ringan hingga sedang.

"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan terjadinya angin kencang pada rentang waktu antara pagi menjelang siang hingga menjelang malam hari disebagian wilayah Kabupaten Depok, Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang," jelas BMKG.

Begitu pula di Kota Tangerang, Banten, siang hari juga diprediksi hujan dengan intensitas ringan, malam harinya kembali cerah.

Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Jakarta Barat  Cerah Berawan  Hujan Sedang  Berawan
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Jakarta Selatan   Cerah Berawan  Hujan Sedang  Berawan
 Jakarta Timur   Cerah Berawan  Hujan Sedang  Berawan
 Jakarta Utara   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Kepulauan Seribu   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Bekasi   Cerah Berawan  Hujan Sedang  Hujan Ringan
 Depok   Cerah Berawan  Hujan Sedang  Hujan Ringan
 Kota Bogor   Cerah Berawan  Hujan Sedang  Hujan Ringan
 Tangerang  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah

Antisipasi Cuaca Ekstrem

Warga menggunakan payung saat hujan mengguyur kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023) (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan sejumlah langkah yang dilakukan untuk mengantisipasi kejadian cuaca ekstrem yaitu dengan cara membentuk posko kesiapsiagaan dan melakukan pemantauan secara cermat terhadap informasi cuaca dan/atau peringatan dini dari BMKG dan Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang digunakan untuk mengetahui perkembangan situasi terkini.

Selanjutnya, pemerintah daerah dan jajarannya perlu menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam rangka siaga bencana banjir dan longsor yang terjadi akibat cuaca ekstrem.

Dalam hal ini penyebarluasan informasi potensi bencana kepada masyarakat setempat melalui berbagai saluran informasi seluas-luasnya perlu diperhatikan.

Pemantuan daerah rawan bahaya cuaca ekstrem dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG).

SIG merupakan ilmu yang di dalamnya terdapat komponen-komponen manajemen pengolahan data spasial antara lain analisis spasial, penyusunan dan pemodelan data spasial.  


Pemodelan Cuaca Ekstrem

Sejumlah pengendara menerjang hujan deras di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Jumat (9/12/2022) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pemodelan spasial merupakan kegiatan di mana fenomena real world diabstraksi dan kemudian divisualisasikan menjadi suatu informasi spasial untuk membantu proses dalam pengambilan keputusan.

Pemodelan spasial terhadap bahaya cuaca ekstrem dengan menvisualisasikan dalam bentuk peta digital tingkatan kawasan rawan bahaya yang diakibatkan cuaca ekstrem di Indonesia dapat memanfaatkan teknologi SIG. Pemodelan spasial yang digunakan dalam penelitian ini adalah Google Earth Engine (GEE).

Kelebihan dari GEE adalah dapat mengolah dan menyajikan data multi temporal (multi waktu), dengan resolusi spasial yang cukup baik dengan cakupan perekaman yang sifatnya global.

Dalam pengolahan data dengan menggunakan teknologi SIG untuk keperluan penelitian terkait cuaca ektrem digunakan tiga parameter yang terdiri dari curah hujan, tutupan lahan, dan kelerengan.

Untuk ketiga parameter tersebut diberikan scoring yang berguna untuk mengidentifikasi parameter-parameter penyebab cuaca ekstrem.

Infografis Waspada Cuaca Ekstrem di Indonesia Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya